👼

13.2K 1.4K 370
                                    

"nggak... Hiks..".

"bin... Jangan pergi..".

"rubin jangan!".

Heejin langsung membuka matanya dan terduduk di kasurnya. Lalu ia memegang pipinya yang basah.

Dia bermimpi, tentang rubin. Bayang bayang mimpi itu masih terekam jelas di memori otaknya. Bagaimana pria itu mengucapkan salam perpisahannya dan pergi mengikuti hyunsuk. Ah.. A bad dream.

Heejin melirik ke kasur chenle dan jisung. Kedua abangnya sudah tertidur nyenyak.

Akhirnya ia memutuskan untuk ke kamar abangnya yang lainnya. Dia butuh pelukan seseorang.

Biasanya saat seperti ini ada bapak donghae yang selalu menemaninya. Tapi sayang, sang ayah sedang berada dalam perjalanan bisnisnya beberapa hari yang lalu. Ditambah dengan sang bunda yang menemani ayahnya.

Sebenarnya bapak donghae ingin pulang ke korea setelah mendapat kabar bahwa ada yang menyelakai sang putri kesayangan.

Tapi heejin menolak. Ia bilang,

"gausah pulang, cari uang yang bener, inget anak lu banyak sekarang".

Donghae yang di telfon cuma ngelus dada aja. Suka rada rada emang nih bocah. Orang tua khawatir, malah suruh nyari uang. Edan emang.

Heejin berjalan menyusuri lantai rumahnya. Akhirnya ia berhenti di salah satu kamar abangnya.

Snoopy's room

Ia langsung masuk dan membaringkan tubuhnya di sebelah sang abang. Dan memeluknya.

Jungwoo yang peka dengan suara pintu kebuka menoleh. Ia berbalik, mengusap pipi heejin yang dibanjiri air mata.

"ada apa baby?". Tanya jungwoo lembut dan membalas pelukan sang adik.

Heejin masih terisak di dada bidang jungwoo.

Jungwoo mengelus lembut surai kecoklatan milik sang adik. "mimpi buruk hm?".

Heejin mengangguk. "a-aku g-gak suka bang..". Isak heejin yang sesegukan.

Jungwoo makin mengeratkan pelukannya ke heejin. Lalu ia menangkup wajah sang adik.

"tentang apa hm? Tentang rubin?".

Heejin mengangguk. Dadanya masih terasa sesak.

"dia pergi bang... Nyusul hyunsuk..".

"nyusul mama.. Nyusul hyun—

"sstt...". Jungwoo menempelkan jari telunjuk di bibir heejin.

"itu cuma mimpi. Gak semua mimpi bisa jadi kenyataan. Apalagi itu mimpi buruk. Berdoa aja biar rubin cepet sembuh". Ucapnya lembut.

Heejin mengangguk.

Lalu jungwoo mengecup seluruh inci wajah heejin kecuali di bibir.

"sekarang tidur, besok baby jangan sekolah kalo emang gakuat. Istirahat dirumah aja".

Heejin mengangguk lagi. Perlahan kantuk mulai menyerangnya kembali.

Jungwoo masih setia mengelus elus surai heejin sambil tetap memeluk dengan erat. Enggan untuk melepaskan.

Mendengar dengkuran halus sang adik, jungwoo kembali mengecup kening heejin lama.

"good night, yeobo".

================================

"adek mau kesekolah apa nggak?". Tanya taeyong saat mereka sedang sarapan.

FÀMILY NĆT [21 Ver.]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang