Siapa yang begitu dapet notif, langsung gercep baca? Kalian titisan kalong apa gimana?
Atau gegara kebanyakan molor siang-siang, malemnya jadi ngalong?
Mentang-mentang libur dua Minggu ya ~Pembaca pertama, kedua atau ke berapa?
Dari dua judul lagu ini, mana yang menurut kalian paling seram?
A. Nina Bobo
B. Lagu selamat ulang tahun versi music box (silahkan buka di YouTube biar g penasaran)***
K
eringat dingin membanjiri wajah Callin. Dadanya sesak bukan main. Ia merasa lehernya terlilit tali yang amat kencang. Tercekik. Nyawanya mungkin sudah berada di ujung tanduk.
Kamu harus tetap ada, kamu harus tetap bersama kami, jangan berhenti.
Bisikan-bisikan itu membuat tengkuk Callin meremang. Gadis itu berusaha bangkit dan membuka mata. Namun rasanya sulit sekali bahkan hanya untuk sekedar berkedip.
Jangan pergi, jangan berhenti. Selesaikan semuanya. Sampai akhir.. sampai tak ada yang tersisa.
"Nggak!"
Callin menjerit kencang. Namun ketika gadis itu berhasil membuka mata, ia baru menyadari bahwa jeritannya hanya tertahan di kerongkongan. Dadanya kembang kempis, merasa seperti baru saja beradu dengan maut. Sampai akhirnya ia berhasil ke luar dan lolos dari bahaya itu.
"Kak Junior?" Callin memanggil nama laki-laki itu dengan suara yang teramat lirih.
Di atas ranjang, Callin melihat Junior berdiri tidak jauh dari pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Junior tampak sedang bercakap dengan seseorang. Namun Callin tak dapat menangkap jelas sosok yang menjadi lawan bicara Junior.
"Kak?"
Perlahan Callin mencoba turun dari ranjang. Sedikit demi sedikit kakinya menapaki lantai kamar inapnya yang terasa dingin. Walau sesekali harus berhenti untuk mengusir pening yang menusuk-nusuk kepalanya, sampailah gadis itu di ambang pintu.
"Kak Junior?"
Junior menoleh kemudian tersenyum lembut. Sebuah senyuman yang jarang sekali atau hampir tidak pernah terlihat selama bertahun-tahun keduanya saling mengenal.
Sedikit aneh, bukan? Namun Callin tak ingin ambil pusing. Ia berpegangan pada tepian pintu, menariknya perlahan agar dapat melihat dengan jelas sosok yang menjadi lawan bicara Junior.
Kurang sedikit lagi... Nyaris saja, wajah laki-laki itu terekspos jelas oleh mata Callin. Sebelum tanpa tahu dari mana datangnya, sinar yang teramat terang tiba-tiba menyorot penuh ke arahnya. Silau. Dengan terpaksa Callin mengangkat lengannya untuk melindungi matanya.
Jangan pergi... Jangan berhenti...
Suara serak itu kembali datang. Kali ini disusul dengan tarikan kencang di kerah belakang piyama yang dikenakan Callin. Tubuh gadis itu terseret beberapa meter sampai akhirnya kembali ke atas ranjang.
Kenapa gue nggak bisa mendekat ke Kak Junior? Gue juga nggak bisa manggil dia.
Sekujur tubuh Callin tiba-tiba terasa pegal. Terlebih tengkuk dan pundaknya, seperti dijatuhi beban puluhan ton. Sangat berat. Ia mendadak mual.
"Gue harus ke kamar mandi," gumam Callin sembari berusaha turun dari ranjangnya. Pipinya menggembung menahan rasa mual dari perutnya yang terasa dikoyak-koyak.
Baru saja ia melangkah mendekati toilet kamar inapnya, Callin melihat sepasang kaki yang teramat pucat menghadangnya di ambang pintu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya
HorrorSELASA DAN JUMAT #1 - Horor 20 Juli 2020 #1 - Horor 6 November 2020 #1 - Fantasi 24 Desember 2020 Demi menaikkan rating radio Suara Remaja, Sadil Aditya, sang pemilik, sengaja membuka program baru bernama Story Calling. Program yang memberi ruang p...