Film horor apa aja yang udah kalian tonton?
Kalau aku nih ya ; Pengabdi Setan, Mirror, Bangsal 13, Bangku kosong, Mata Batin, Danur.Kalau Film Horor Korea yang bagus, ada rekomendasi nggak, gaiz?
***
Callin terjingkat dari duduknya begitu mendengar pintu ruang siarannya terbuka kencang. Disusul tepukan tangan bangga, Komang masuk menghampirinya sembari tersenyum sumringah.
"Wah, wah. Lo baru on air perdana malem ini di program baru, tapi udah jago banget ngebawa suasana. Gara-gara suara lo yang dibikin serak-serak mistis gitu, gue yang denger jadi ikut merinding."
Awalnya Komang memang parno, tapi setelah dijalani, yah ternyata tidak seseram yang ia bayangkan. Satu jam juga terlewati cepat tanpa ada hal-hal aneh yang dialami lagi.
"Gue barusan ketiduran, kan?"
Komang melongo. Pertanyaan Callin sungguh tidak masuk akal.
"Ketiduran? Kapan? Lo dari tadi on air sama gue, Lin." Komang bingung sendiri. Awalnya merasa Callin mungkin sedang meracau atau menakut-nakutinya. Tapi ekspresi bingung yang ditunjukan gadis itu, tidak bisa diabaikan begitu saja.
Callin mendesah pelan. Tidak, ia tidak boleh takut. Karena bagi Callin, hantu atau semacamnya itu hanya sekedar halunasi orang-orang yang sedang kelelahan. Jadi ia bertekad untuk terus mencari jawaban masuk akal dari kejadian aneh yang baru saja menimpanya.
"Lo bisa tolong puter rekaman on air gue tadi?" tanya Callin meminta Komang kembali ke ruang audio. "Biar gue bisa pastiin itu suara gue atau bukan."
Bukannya segera beranjak, Komang hanya menatapnya dengan bola mata berkaca-kaca, seolah minta ditemani.
"Aaaah, gue mager, Mang. Gue kan baru bangun tidur. Masih kekumpul setengah, nih, nyawanya." Callin mendorong lengan Komang yang masih enggan beranjak. "BURUAN!"
Setengah terpaksa, Komang akhirnya menuruti perintah Callin. Sambil berjalan lunglai menjauhi studio on air, laki-laki itu sesekali menatap Callin dengan wajah memelas.
"Lo yakin nggak mau nemenin gue, nih?" Komang berhenti di ambang pintu, minta dikasihani.
Callin melengos, beranjak cepat dari duduknya, lantas menyambar boneka kucing kesayangannya yang langsung dilempar ke arah pintu.
"CEPETAN, MAAAANG!"
Komang terbirit-birit masuk ke ruang audio. Ia memang sangat parno dengan hantu. Tapi ia juga tidak mau wajah tampannya menjadi korban dari kemarahan Callin. Gadis itu punya tenaga super. Kalau boneka yang dilempar Callin tadi benar-benar menghantam wajahnya, tubuh Komang bisa sampai terjungkal.
"Huaaaaaa, Callin! Lin, ini kenapa bisa tiba-tiba mati lampu, sih?" Komang memekik dari ruang kerjanya.
Callin mendesah panjang. Awalnya ia mengira sudah terlelap lagi karena mendadak pandangannya gelap. Eh, ternyata gara-gara listrik padam?
"Lin! Buruan ke sini dong!" Komang memohon dengan suara serak. Ia bahkan hanya membatu di ruang audio, tidak berani bergerak seinchi pun.
"Yaelah, sabar. Ini gue lagi nyariin hp biar bisa nyalain flash," sembur Callin kesal. Tenggorokannya mulai sakit. Komang cerewet sekali. Ia sampai harus bersahut-sahutan agar laki-laki itu tidak terus merengek.
Callin melangkah hati-hati ke sudut lain. Tangannya terulur. Sembari berjalan perlahan, ia berpegangan pada apa pun yang ada di dekatnya.
Namun bersamaan dengan hawa dingin yang menjalar di tangan kanannya, sepasang kaki Callin tiba-tiba mati rasa. Rasa dinginnya bahkan sampai merasuk ke tulang sendinya, hingga membuat Callin kesulitan bernapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya
HorrorSELASA DAN JUMAT #1 - Horor 20 Juli 2020 #1 - Horor 6 November 2020 #1 - Fantasi 24 Desember 2020 Demi menaikkan rating radio Suara Remaja, Sadil Aditya, sang pemilik, sengaja membuka program baru bernama Story Calling. Program yang memberi ruang p...