Say hai to Visual Junior!
Tidak terima protes dalam bentuk apa pun, karena begitu kepikiran cowok yang rahangnya tegas, langsung deh doi yang nongol di kepala.
Dinginnya dapet, jutek, ketus, cuma nggak bad boy ya kalo di Story Calling.***
"Di sini nggak ada hantu," Junior yang sudah beberapa menit pergi entah ke mana itu, tiba-tiba datang bersama pocong jadi-jadian, "penjaga sekolah lo, nih."
"Loh, Pak Pamungkas?" Bagus bangkit dari duduknya.
Nando melangkah mendekati pria itu, memperhatikannya dengan serius. "Bapak lagi main hantu-hantuan sama siapa? Tapi ya, Pak, kalo buat ukuran pocong, baju Bapak sedikit kelonggaran. Jatohnya jadi mirip lemper, Pak."
Supri yang sudah tampak sehat itu, mengangguk-angguk setuju. "Kurang pas Pak, bajunya."
Bagus menghela napas panjang. "Lo semua kalo masih bacod, gue lempar satu-satu ke sungai, dah. Lagi serius gini masih aja pada ngelawak."
Supri dan Nando saling sikut. Balas-balasan. Sikut-sikutan. Sampai akhirnya Bagas melengkah mendekati Supri dan Nando kemudian berdiri di tengah-tengah keduanya.
"Kenapa Bapak ngelakuin ini? Jangan-jangan Bapak juga yang tadi dorong Supri sampe jatuh ke sungai?" tebak Bagus mencoba menyimpulkan kejanggalan-kejanggalan yang ia alami bersama teman-temannya selama beberapa hari ini.
"Kenapa, Pak? Apa salah kita?" Bagas mempertegas pertanyaan kembarannya sebab penjaga sekolahnya itu masih saja bungkam. "Oke, kalo bapak nggak mau jujur sama kita, saya laporin ke Pak Kepsek," ucap laki-laki itu sembari menaik-naikkan sebelah alisnya pada kembarannya.
Bagus mengangguk paham kemudian merogoh ponselnya dari dalam saku. "Saya telepon Pak Kepsek sekarang..."
"Maaf, Mas. Maaf kalo saya hampir bikin Mas Supri celaka," ucap pria itu buru-buru sebelum Bagus benar-benar melaporkannya pada Pak Kepsek. Ia yang sejak tadi bungkam, akhirnya terpaksa bersuara.
"Bukan hampir, Pak, tapi udah bikin saya celaka. Masih mending kalo tadi saya ditolongnya sama duyung cantik. Lah kenyataannya apa? Yang nolongin saya malah terong-terongan macem mereka berdua itu," Supri mengedikkan dagu ke Bagus dan Bagas, "mana yang satu tiba-tiba ngelonyor pergi."
Bagus mengangkat sebelah tangannya, bersiap menimpuk Supri. "Gue cari bala bantuan, anying."
Di sela-sela kerusuhan keempat siswa SMA itu, Pak Pamungkas mencuri kesempatan untuk meloloskan diri. Ia tiba-tiba berbalik, memelintir tangan Junior kemudian mendorong tubuh laki-laki itu sampai terjungkal.
"Woy!"
Okan segera mengejarnya. Ia tidak perlu mengeluarkan seluruh tenaganya untuk mengejar pria itu. Bukan tandingannya. Bahkan tanpa berlari pun, Okan sudah berhasil menyamai langkahnya dengan Pak Pamungkas yang tampak mulai terengah-engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya
HorrorSELASA DAN JUMAT #1 - Horor 20 Juli 2020 #1 - Horor 6 November 2020 #1 - Fantasi 24 Desember 2020 Demi menaikkan rating radio Suara Remaja, Sadil Aditya, sang pemilik, sengaja membuka program baru bernama Story Calling. Program yang memberi ruang p...