PART 38 : IKHLAS

10.6K 2K 1.1K
                                    

Masih inget part sebelumnya, kan? Iyaaa, Okan ngajak Callin datengin tempat-tempat yang punya kenangan mereka berdua.

Selamat membaca lanjutannya. Mungkin di part ini, kalian akan mendapat pencerahan.

~~~

Siapa yang udh gabung di Suara Remaja FM?
Tunjuk tangan metalnya!
🤟
Eh yang benar atas atau bawah?
🤘

Siapa yang udh gabung di Suara Remaja FM? Tunjuk tangan metalnya!🤟Eh yang benar atas atau bawah?🤘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siap-siap RP malem ini bakal join.
Udah siap ketemu si kawah sialan yang senyumnya nular mlulu?

***

"Ha? Lo nyuruh gue lewat sini?"

Junior menatap sangsi jalan sempit yang ada di hadapannya. Sungguh tidak masuk akal. Ia menoleh ke samping untuk memastikan jika dugaannya tidak salah. Benar ternyata, sosok tak kasat mata itu mengangguk lagi. Entah sudah kali keberapa, tapi tampaknya Junior masih saja ragu.

"Lo bilang Callin sama Okan tadi juga lewat sini"? tanya Junior tak percaya. "Tapi motor gue lebih gede daripada motornya Callin."

Srek

Junior berusaha menahan pijakannya saat merasakan tubuhnya bergeser sendiri. Ia tahu jika arwah yang selalu diajaknya berdiskusi itu mulai kesal. Belum dicoba tapi Junior sudah banyak protes. Siapa yang tak kesal coba?

Kalau saja arwah itu masih berwujud manusia, mungkin sudah sejak tadi Junior mengajaknya baku hantam.

"Iya, iya. Bawel amat sih, lo. Gue coba, nih."

Junior naik ke motornya. Menyusuri jalan sempit itu dengan hati-hati. Ia duduk di atas motor dan perlahan menuntunnya dengan mengayuh kakinya. Sesekali motornya dimiringkan saat merasa dinding-dinding di sebelahnya menyempit. Junior tidak ingin motor kesayangannya itu tergores sedikit pun.

"Anjir, sampe keringetan gue." Junior mengecek seluruh bagian motornya tepat sesaat setelah ia berhasil menyusuri jalan sempit itu. "Oke, aman."

Tatapannya kini beralih ke depan. Sebentar-sebentar. Ia menyipit. Mulai ragu dengan penglihatannya sendiri, Junior membawa motornya mendekati sebuah bangunan yang tampak tak asing di matanya.

Loh, ini kan, sekolahnya si kembar?

"Kenapa nggak bilang dari tadi kalo tembusnya di sini? Kan gue bisa lewat jalan biasa, Surtiyem,"sembur Junior. Matanya melotot ke arah Surtiyem.

Karena tak tahu nama asli dari arwah yang selalu mengikutinya itu, Junior memanggilnya sesuka hati. Kadang-kadang Jaenab, Surtiyem, Ika, Magdalena, tergantung moodnya saja.

"Ya, kan, kita nggak perlu lewat jalan yang persis dilewatin mereka. Intinya aja, mereka mau ke mana, biar gue susul." Junior tak berhenti menggerutu karena arwah itu berusaha membela diri.

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang