Bujubuneng!
2400 kata dan gua paling nggak bisa kalo disuruh mangkas 😭 hiks
Yaudah ya, biarin aja. Jangan lupa tarik napas dulu, moga-moga nggak bosen, yaaah.Nih, kukasih amunisi dulu biar makin semangat bacanya.
***
Tok, tok, tok.
Callin membasahi kerongkongannya. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya membuka pintu kosnya dengan hati berdebar.
Ceklek.Sapuan angin menerpa wajah Callin hingga membuat rambutnya tersibak. Callin mengerjap-ngerjap saat mendapati tak ada siapa pun di teras kosnya.
"Siapa?" tanya Callin dengan suara agak keras. Ia ingin berteriak tapi takut mengganggu teman-teman kosnya yang sudah tertidur. "Siapa tadi yang pencet bel?" Gadis pemberani itu beranjak dari ambang pintu lantas melangkah ke luar teras.
Sepi. Hanya suara jangkrik dan desir angin yang sesekali menyapu wajahnya.
Srek
Callin yang hendak berbalik masuk ke kosnya, berhenti sesaat untuk memastikan suara langkah kaki itu. Suara yang berasal dari luar pagar kosnya. Lebih tepatnya, di belakang pohon mangga yang tampak rimbun dan tidak diperbolehkan ditebang oleh ibu kos.
"Siapa itu?" Callin semakin penasaran. Ia melangkah hati-hati mendekati sumber suara sembari sesekali mengawasi situasi di sekelilingnya.
"Dor!"
Callin berbalik sambil memejam. Tanpa membuka mata lebih dulu, ia mendorong kencang sosok yang bersuara dari balik punggungnya itu.
"Aduh!"
Suara yang familiar. Suara yang amat dirindukannya. Suara yang...
akhir-akhir ini membuat jantungnya berdetak tidak stabil."Okan? Lo ngapain rebahan di situ?" Callin mengulurkan tangannya.
"Lo yang barusan dorong gue, Lin. Mau ikut rebahan juga?" tanya Okan, membuat sebelah alis Callin terangkat. Namun tiba-tiba Okan menarik tangan Callin hingga membuat gadis itu jatuh di lengannya. "Untung aja kos lo punya halaman berumput gini. Kalo nggak udah benjol ini kepala kita."
Dada Callin kembang kempis. Ia ingin segera beranjak, tapi seluruh syarafnya menolak. Walau deg-deg an setengah mampus, Callin tidak bisa berdusta pada harinya sendiri, jika kenyataannya Okan selalu bisa membuatnya merasa nyaman dan aman.
"Gue tadi dari kantor lo," meski awalnya ragu, Callin tidak ingin rasa penasarannya menggantung begitu saja, "tapi gue nggak nemuin lo di sana."
Urat-urat wajah Okan mengencang. Sebelum Callin menyadari ada yang tidak beres dari dirinya, laki-laki itu segera menyulap wajahnya kembali tengil seperti biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya
HorrorSELASA DAN JUMAT #1 - Horor 20 Juli 2020 #1 - Horor 6 November 2020 #1 - Fantasi 24 Desember 2020 Demi menaikkan rating radio Suara Remaja, Sadil Aditya, sang pemilik, sengaja membuka program baru bernama Story Calling. Program yang memberi ruang p...