PART 44 : DIPERJELAS

9K 1.9K 1.2K
                                    

Hanya aku yang percaya jika dirinya benar-benar nyata.

Hanya aku yang percaya jika dirinya benar-benar nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶 You were beautiful ~ Day6

Yeppeosseo
(Beautiful)

Deo baralge eopneundeuthan
neukkim
(Just the way that you were 'CALLING' my name)

Ojik neomani judeon sungandeul
(But without you it won’t be the same)

Da...da...

Jinatjiman Neon neomu yeppeosseo
(Keep trying to forget, but you were beautiful)

~~~

Lama tak terdengar suara Norman. Bulir-bulir air yang terasa hangat mulai membasahi pipi Callin. Belum-belum gadis itu sudah terisak. Tubuhnya melemas. Ia jatuh terduduk di tanah sembari merintih. Memohon dengan suara lirih dan hati yang perih.

"Suhu badannya 20°," teriak Norman. Suaranya bergetar. Seperti tak sanggup memberi tahu orang-orang yang menunggunya di bawah. "Detak jantungnya..."

Suara Norman tertahan. Tenggorokannya seperti tercekik. Ia benar-benar merasa sesak saat bibirnya yang kelu mengumumkan, "dia udah tewas."

Callin membelalak. Kepalanya menggeleng-geleng tak terima. Sekujur tubuhnya mati rasa. Ia merosot dan jatuh terduduk di tanah.

"Nggak, nggak mungkin," gumam gadis itu. "Gue harus mastiin sendiri." Ia cepat-cepat menyingkir dari Junior lalu bersiap melompat untuk menyusul Norman.

Namun Junior dengan sigap menarik tubuh gadis itu dan memeluk bahunya.

"Lo tenang dulu. Biar polisi-polisi itu yang bawa Okan ke sini," bisik Junior sembari tetap memeluk Callin. Pelukan itu terasa sangat kencang. Karena sekalinya Junior lengah, gadis itu pasti akan semakin memberontak.

"GUE NGGAK PERCAYA! GUE YAKIN OKAN MASIH HIDUP!" teriak Callin histeris. Ia mengibas-ngibaskan tubuhnya, berusaha melepaskan cengkraman Junior di pinggangnya.

"LEPAS, KAK! LEPAS!" pekik gadis itu, tak sabar menunggu Norman dan Kamaru yang masih berusaha memindahkan tubuh Okan dari dalam goa.

"GUE YAKIN OKAN MASIH HIDUP, KAK." Callin berbalik. Ia menatap Junior dengan mata berkaca-kaca sembari menangkupkan tangannya ke wajah lelaki itu. "GUE YAKIN KAK, GUE YAKIN..."

Sampai akhirnya teriakan itu terdengar semakin melemah. Callin menatap nanar Kamaru yang sedang turun bersama sosok lelaki. Ya, lelaki itu tidak bergerak. Ia hanya diam dan pasrah di gendongan punggung Kamaru.

"Nggak...nggak mungkin," gumam Callin dengan suara parau. Ia sangat mengenal siluet wajah lelaki itu. Lelaki yang kini berada di gendongan Kamaru. "Dia pasti bukan Okan, Ka! Bilang ke gue kalo dia bukan Okan?" tunjuk Callin sembari menatap Junior dengan penuh harap.

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang