PART 24 : NAAS

10.5K 2.1K 1.5K
                                    

Sing a song 🎵 Sayap Pelindungmu

Kapan pun mimpi terasa jauh
Oh ingatlah sesuatu
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu

Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu


Anjing aja di sayang, apalagi pacar?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anjing aja di sayang, apalagi pacar?)

***

Callin melebarkan matanya. Perasannya tiba-tiba tak enak. Di balik wajah Okan yang mendadak pucat, laki-laki itu masih tersenyum menatap Callin.

Senyum menenangkan...

Senyum penuh damai...

"Kan, lo nggak papa? Coba balik, deh. Gue cek dulu ada yang luka atau nggak."

Karena Okan terlalu lama meresponnya, Callin melompat ke balik tubuh laki-laki itu. Matanya memicing. Meraba bagian belakang tubuh Okan dari ujung kepala, tengkuk.. namun ketika tangannya sampai di bagian bahu laki-laki itu, Callin berhenti sejenak, meneguk ludah.

"Aman, Kan. Aman..." ucap Callin kemudian melanjutkan di dalam hati, "yang nggak aman hati gue. Ini bahu sandarable banget, yak."

"Serius gue nggak papa?" Okan berbalik, menatap Callin di depannya sembari meraba-raba tubuhnya sendiri, "iya, ya. Padahal tadi kayaknya kepala gue kepentok piguranya, cuman emang nggak kerasa sakit, sih. Kok aneh."

Callin menelengkan kepalanya lantas mengangkat bahu. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa karena ia sendiri sebenarnya yakin jika pigura itu menghantam area tubuh Okan di bagian atas. Hanya saja setelah dicek berulang kali, Callin tidak menemukan luka atau pun lebam di tubuh laki-laki itu. Beruntung atau memang Okan punya tenaga dalam?

"Lo kok bisa di sini"? tanya Callin. Walau senang karena Okan kembali menjadi penyelamat hidupnya, tapi ia sedikit heran melihat laki-laki itu tiba-tiba muncul begitu saja. "Katanya ada urusan?"

"Nggak ada urusan yang lebih penting, dibanding urusan yang ada sangkut pautnya sama lo." Okan menjawab santai. Namun efeknya membuat hati Callin jungkat-jungkit.

"Gue dari tadi nyariin lo, untung aja ketemu di sini. Bener kan dugaan gue. Si Junior emang nggak bisa diandelin." Okan berjalan mengendap-endap ke arah pintu. "Lo ngumpet gara-gara ada penjaga sekolah itu, ya?"

Callin nyengir. "Gue ngumpet biar lo cariin."

Okan yang sedang mengawasi situasi di luar melalui jendela kelas, tersenyum kecil. "Kalo gue yang ngumpet, lo pasti nggak bisa nemuin gue."

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang