PART 45 : MEMBEKAS

9K 1.7K 1K
                                    

Ada yang percaya sama reinkarnasi?
Oh, atau biasanya disebut dengan kesempatan kedua?
Apa reinkarnasi adalah bagian dari sebuah keajaiban?

(Kode apa ini?)

***

Dengan tangan gemetar, Junior mengangkat kepala Callin dan membaringkannya di pangkuan. Air matanya jatuh saat ia membersihkan darah yang menetes di pelipis Callin dengan lengan jaketnya.

Tangannya yang kokoh memeluk erat-erat lengan gadis itu. Ia takut cengkramannya menyakiti Callin, tapi ia lebih takut jika gadis itu benar-benar pergi meninggalkannya.

"Okan, lo nggak boleh bawa dia. Dia harus balik sama gue. Lo nggak boleh egois, Kan. Jangan bawa Callin."

Lelaki itu menatap Juminten dengan sorot penuh harap. Namun ketika Juminten berniat membantunya dengan mencoba mengangkat tubuh Callin, isakan lelaki itu terdengar semakin kencang.

Juminten hanya bisa menatap sendu ke arah lelaki itu. Ada kekecewaan yang menyesakkan saat tangannya menembus tubuh Callin. Ia tidak bisa membantu Junior.

"Tolong!" teriak Junior sampai urat-urat lehernya mengencang. Ia ingin Callin segera mendapat pertolongan.

"Gue nggak bisa diem aja di sini."

Dengan cekatan lelaki itu mengulurkan tangan kananya ke bawah leher Callin. Sementara tangan kirinya berusaha mengangkat kaki gadis itu. Tubuh Callin sebenarnya cukup ringan. Namun karena Junior sendiri sudah kelelahan, ia tampak sedikit goyah saat hendak berdiri dan kembali melangkah.

"Junioooor! Jun!"

Teriakan yang terdengar familiar itu membuat Junior menajamkan telinganya.

"Briptu Norman?"

"JUUUUUN!"

Kali ini teriakan itu terdengar lebih kencang.

Lebih lantang.

Dan lebih dekat.

Sampai akhirnya keduanya berpapasan setelah Junior berupaya mencari-cari sumber suara itu.

"Callin..." Briptu Norman mematung sesaat ketika melihat Junior mendekat bersama seseorang dalam gendongannya. "Itu Callin..."

Norman menunjuk tangan Junior yang sedang memangku kepala Callin. Tampak bercak kemerahan menempel di punggung tangan Junior, juga di baju yang dikenakan lelaki itu.

"Kita harus cepat-cepat turun dan bawa dia ke rumah sakit," tukas Kamaru lalu tanggap mendekati Junior. "Biar lebih cepet saya aja yang gendong Callin," tawar lelaki itu sembari mengulurkan tangannya.

Namun rengkuhan Junior malah semakin erat. Ia menempelkan tubuh Callin ke dadanya. "Nggak perlu, saya masih kuat, kok."

Kamaru berdecak. Sedikit kesal tapi berusaha memaklumi. Ia kini bertugas memandu dua lelaki di belakangnya agar tidak kehilangan arah.

STORY CALLIN(G) Sudah Tayang FTV seriesnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang