Happy reading:)Jam menunjukkan pukul 06. 25 Pelangi berjalan di Koridor kelas XI IPA 1 kelasnya. Ia datang ke sekolah sepagi ini hanya untuk mengerjakan tugasnya yang akan dikumpulkan pada jam pertama. Jangan tanyakan kenapa Pelangi tidak menyontek temannya saja? Prinsip Pelangi;
"Jika mengerjakan sendiri bisa, mengapa harus menyontek?"
Pelangi memang tidak terlalu bodoh, maka dari itu ia bisa mengerjakannya sendiri. Usaha dulu pasti bisa.
Awalnya Pelangi ingin mengerjakan tugas itu kemarin malam, tetapi niatnya ia urungkan karena ia menonton drama korea, ia menontonnya sampai ketiduran. Itulah alasannya mengapa Pelangi tidak mengerjakan tugasnya.
Pelangi sudah selesai mengerjakan tugasnya. Mungkin hanya perlu waktu 20 menit untuk mengerjakannya. Pelangi melihat sekelilingnya, kelas sudah mulai ramai karena kedatangan teman teman sekelasnya.
"Ngiii!!! Pinjem buku tugas dong!" pinta Rara sahabatnya yang baru saja datang.
"Pinjem pinjem tai! Bilang aja mau nyontek!" ketus Pelangi sudah hafal dengan kebiasaan teman sebangkunya satu ini.
"Iya, itu tau! Mana bukunya hehe," ucap Rara dengan menampilkan gigi rapi nya.
Akhirnya Pelangi memberikan buku tugasnya pada Rara. Meskipun pintar tetapi Pelangi tidak pelit jawaban.
"Buruan, bentar lagi bel masuk bunyi," ujar Pelangi mengingatkan.
"Iya-iya," jawab Rara cepat.
Sambil menunggu bel berbunyi, Pelangi membaca buku novel yang baru dibelinya kemarin sore. Pelangi sangat serius membaca novelnya, tiba-tiba ada ketukan sangat keras dari kaca jendela disampingnya.
"Siapa sih!" Pelangi berdecak malas lalu menoleh kearah jendela. Ingin tahu siapa yang mengganggunya.
"Hai cantik! Ketemu lagi nih, masih marah sama gue?" celetuk Bintang, memang Bintang yang mengetuk-ngetuk kaca jendela itu tadi.
Jika kemarin Bintang malas menghadapi Pelangi, maka sekarang tidak. Ia iseng-iseng menggoda Pelangi, karena hanya dia satu satunya cewek yang galak pada Bintang.
Pelangi heran mengapa mahkluk ini tiba-tiba muncul di kelas IPA padahal kelasnya di kelas IPS, tak seperti biasanya Bintang juga tidak datang sendiri, melainkan dengan keempat temannya yang membuat suasana menjadi sangat berisik.
"Apaan sih lo! Gak kenal juga!" ketus Pelangi.
"Jangan gitu dong, sayang!! Masih inget kejadian kemarin kan?" goda Bintang.
"Sayang-sayang nenek lo peyang!!! Lupain kejadian kemarin! Gue gak mau berurusan sama fakboi tingkat akut kek lo!" ujar Pelangi sedikit mengetahui sifat cowok itu.
Siapa yang tidak mengenal Bintang sosok Playboy tingkat akut di SMA Brawijaya?
"Cantik-cantik kok judes sih neng," celetuk Elang, salah satu teman Bintang.
"Tau tuh, ntar lo gak ada yang mau, baru tau rasa," sahut Bintang masih saja menggoda Pelangi.
"Bodoamat, bukan urusan lo!" ucap Pelangi semakin ketus.
"Jelas urusan gue. Karena lo kan masa depan gue," ujar Bintang masih dengan tampang watadosnya. Sudah di jutek kin Pelangi sekeras mungkin namun cowok ini masih saja mengganggunya, heran.
"Asekkk,"
"Pepet teros pepet!!!"
"Jangan kasih kendor!!!"
Suara keempat sahabat Bintang memenuhi koridor kelas XI IPA.
"Mendingan kalian semua sekarang pergi dari sini! Sebelum gue berubah pikiran!" ancam Pelangi semakin jutek.
"Iya iya, sampai jumpa nanti ya cantik!" ucap Bintang.
"Bye bye!!" sahut keempat sahabat Bintang.
Pelangi tak ambil pusing, ia melanjutkan membaca novelnya. Masa bodo dengan Bintang.
Sedangkan Bintang? Dia sudah pergi bersama sahabatnya dan tertawa sangat keras.
Sebenarnya Bintang tidak tahu nama pelangi dan tidak tahu dimana kelasnya, ya karena ia tanya sama keempat sahabatnya.
"Eh bro, kenapa lo tiba-tiba godain tuh cewek?" tanya Zitto kepada Bintang.
"Kayak gak tau si Bintang aja lo!" sahut Elang.
"Sialan lo!" ujar Bintang.
"Canda deng," jawab Elang.
"Tau tuh si Bintang, mentang mentang punya muka cakep! Semua cewek diembat," celetuk Reno.
"Gak bagi bagi pula!" sahut Gegha.
Emangnya apaan dibagi-bagi? Gila emang si Gegha.
"Iya gue tau! Bintang emang fakboi, tapi baru kali ini dia lewat ke kelas XI IPA hanya untuk menemui Pelangi," ujar Zitto.
"Iya juga ya?" sahut Gegha.
"Gapapa, tertarik aja sama tuh cewek, soalnya jutek banget kalo ama gue," ucap Bintang.
"Nah iya tuh, kali ini ni yang gue bingung, tumben ada cewek yang gak tertarik ama lo, Tang," sahut Reno.
"Gue juga baru mau ngomong itu, udah lo duluin!" ucap Elang.
"Mungkin tuh cewek belum kena jampi-jampi lo, Tang!" celetuk Gegha semakin ngawur.
"Hah!! Jadi selama ini lo pakek jampi-jampi, Tang? Pantesan banyak cewek yang mau sama lo!" sahut Reno.
"Yakali, si Bintang pakek jampi-jampi, dengan wajahnya aja udah tergila gila para cewek!" ucap Zitto dengan tertawa.
"Gue emang ganteng kali," ujar Bintang dengan percaya diri yang sangat tinggi.
"Dahlah gue mau tidur dulu! Entar kalo ada pak Dadang jangan bangunin gue," lanjutnya.
"Tai lo, Tang! Kirain mau minta dibangunin!" cibir Zitto.
"Biarin, biar dihukum lagi," sahut Gegha.
"Udah khatam mah dia," timpal Elang.
Bintang mulai tidur dengan wajah yang di telengkupkan diatas meja. Bodoamat dia sama pak Dadang, toh nanti kalau dihukum pasti dia lari ke kantin. Baginya Sekolah adalah tempat kedua untuk tidur setelah rumah.
--------------------------------------------------
See you next story readers!!
Follow akun ya gaes!!
Follow ig juga: sylastk_Bay bay!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG (GOLDEN) [END]
Teen Fiction[OPEN PRE-ORDER] [sebelum kalian baca lebih kanenya follow dulu akun ini biar centang biru✔️ mks smsm] Seseorang akan berubah dengan adanya orang baru. Bisa berubah menjadi lebih baik atau bahkan bisa menjadi lebih buruk. Seperti PELANGI MAHARANI y...