22. Pulang sekolah

6K 259 7
                                    

Double up nih:v

Happy Reading:*

"Pelangi! Bintang tadi posesif banget tau gak sih! Jadi pengen digituin sama Elang!!!" ucap Rara dengan sumringah ketika Pelangi baru saja memasuki kelasnya.

Teman-teman Pelangi tadi kembali ke kelas lebih dulu. Sementara Pelangi masih ditahan dengan Bintang di kantin, sampai akhirnya Pelangi bebas dan kembali ke kelasnya. Untung saja belum ada guru, benar yang dibilang Bintang tadi bahwa guru-guru sedang rapat.

"Inget, pacar orang," sindir Fifi dengan tertawa. Mengingat Elang masih berstatus pacaran dengan Dina. Adik kelasnya.

"Tungguin putus aja lah, orang deketnya sama gue kok pacarannya sama orang lain!" Rara mencibir.

"Biarin aja lah, Ra. Kalo jodoh pasti gak kemana," ujar Luna.

"Bener tuh Luna, emang Luna panutanqu," sahut Rara.

"Pray for Rara," ujar Fifi tak henti-henti nya tertawa, temannya sedang sakit hati, dia malah bahagia.

"Kebiasaan lo, Fi. Si Bintang gitu doang cemburu, kan Arsen itu sepupunya Pelangi," ucap Rara.

"Tau," sahut Fifi.

"Itu namanya karma. Dia dulu dibucinni sama mantan-mantannya tapi Bintang kan gak pernah peduli, sekarang ganti dia yang bucin sama Pelangi," ucap Rara mengingat kejadian satu tahun lalu.

Luna mengangguk lalu melirik ke arah Pelangi. "Kalian jangan ngomongin Bintang, gak sadar apa ada pacarnya nih,"

"Sans," balas Pelangi dengan menunjukkan gigi rapih nya.

••••

Bel pulang sekolah telah berbunyi, sekarang Pelangi, Rara, Fifi, dan Luna sedang berjalan di koridor menuju ke parkiran, karena Pelangi bawa mobil tadi dan ia juga mau menebengi Rara.

"Ada perebut pacar orang lewat nih," sindir Sonya yang baru saja melewati keempatnya, ditemani dengan antek-anteknya, siapa lagi kalo bukan Aurel dan Arin.

"Eh mulut lo bisa dijaga gak sih!" balas Pelangi tak terima.

"Tau tuh, perasaan yang deketin Pelangi itu Bintang sendiri kok!" sahut Rara.

"Lagian Bintang sendiri yang ngejar-ngejar Pelangi, gak kayak lo yang ngemis-ngemis cintanya Bintang hanya demi ketenaran!" timpal Fifi.

"Halah, gak lama juga putus mungkin, Bintang juga pilih-pilih kali, masih cantikan juga gue!" balas Sonya dengan percaya dirinya.

"Iya lo cantik, tapi gak punya etika ya sama saja dengan sampah!"  ketus Luna.

"Gak cantik kali, Lun, dia mah cantik kebantu bedak yang tebal!" sindir Rara.

"Oh iya ya, baru inget gue!" balas Luna pura-pura lupa.

"Mendingan lo pergi deh dari sini, Son," ucap Pelangi memperingati.

"Enak aja, urusan gue sama lo belum selesai ya!" balas Sonya.

"Emang gue sama lo ada urusan? Urusan soal Bintang? Jelas-jelas Bintang sekarang udah jadi pacar gue! Lo mantannya aja belagu!" ucap Pelangi terbawa emosi. Jika didiamkan Sonya makin seenaknya sendiri.

"Keterlaluan lo!" ujar Sonya lalu melayangkan tangannya ke muka Pelangi, hampir saja akan menampar Pelangi namun tangan Sonya dicegah oleh tangan kekar seorang Bintang.

"Don't touch her!" ucap Bintang penuh peringatan.

"Kalo lo gak mau berurusan sama gue!" lanjutnya dengan menajamkan matanya.

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang