35. Party

4K 200 9
                                    

Follow me!!!!

Happy Reading:)

Satu minggu telah berlalu. Yang artinya nanti malam akan ada pesta di rumah Bintang, pesta sweet seventeen Bintang.

"Ngi, ntar kalo dateng ke pesta, bareng bang Bumi aja ya? Dia dateng, kan?" tanya Bintang pada Pelangi.

Siang ini mereka berdua sedang berada didepan kelas Pelangi untuk mengisi waktu istirahat nya. Bukannya ke kantin malah pacaran.

"Iya dateng," jawab Pelangi.

"Maaf ya gue gak bisa jemput. Tahu sendiri kan, gue juga sibuk disana," ujar Bintang.

"Iya gak apa-apa, Bintang," Ucap Pelangi santai.

"Ya udah ayo ke kantin," ajak Bintang.

"Ide bagus! Ayo!" jawab Pelangi lalu berjalan mendahului pacarnya itu.

*****

"Ngi, ntar lo berangkat ke pesta Bintang sama siapa?" tanya Fifi yang sibuk mencari pasangan untuk datang ke pesta Bintang.

"Sama bang Bumi," jawab Pelangi yang membuat Fifi mendengus kesal.

"Elo, Ra?" tanya Fifi pada Rara.

"Elang, lah!" jawab Rara dengan sombongnya.

"Kenapa sih emangnya, Fi?" tanya Pelangi karena ia melihat Fifi sejak tadi bingung mencari gandengan.

"Gue gak ada temen kesana masa," jawab Fifi.

"Luna kan ada." ujar Pelangi.

"Dia sama Arsen. Lo tau sendiri, kan?!" cibir Fifi kesal.

"Lo sama bang Bumi. Rara sama Elang. Luna sama Arsen. Lah terus gue sama siapa!???" tanya Fifi dengan mendramatisir persis seperti orang frustasi.

Rara yang mendengar itu sontak langsung tertawa. "Makanya cari pacar, lah!" suara Rara terdengar mengejek. Sangat kurang ajar.

"Males amat!" cibir Fifi.

"Yeee dibilangin juga," balas Rara kesal.

"Dah lah gue mau pergi cari pasangan dulu!" ucap Fifi lalu berjalan keluar kelasnya.

******

Pelangi sudah siap malam ini dengan dress selutut berwarna merah, dan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai indah dihiasi dengan pita kupu kupu berwarna merah. Senada dengan Bajunya.

"Bang! Cepetan dikit kek! Dandan aja lamanya kek cewek!" cibir Pelangi mengetukhngetuk pintu kamar Bumi.

"Iye bentar-bentar, sabar!"

Tak lama dari itu Bumi pun keluar dengan celana jeans hitam lalu kemeja putih dibalut jeans hitam sangat cocok dengan badannya. Kalau dipadukan dengan baju Pelangi makan keduanya terlihat seperti sepasang kekasih.

"Lo cantik banget, Ngi," ucap Bumi memuji Pelangi.

"Tapi bo'ong! Hahahahaha!" lanjutnya dengan tertawa terbahak-bahak.

Pelangi pun mengerucutkan bibirnya kesal. Bagaimana tidak, habis dipuji seakan berada diatas langit, lalu dijatuhkan begitu saja.

"Enggak, enggak! Lo emang cantik, kok!" ucap Bumi menyudahi tertawanya.

"Dari dulu kali! Ya udah, ayo!" ucap Pelangi sedikit ketus karena masih kesal dengan ucapan kakaknya tadi.

Bumi dan Pelangi berjalan kebawah, menuju ke garasi untuk mengambil mobil Bumi.

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang