52. Pergi takkan kembali(END)

6.6K 280 15
                                    

Happy Reading:D

Sudah 3 hari setelah kejadian antara Ananta dan Pelangi. Dan Ananta belum menampakkan diri disekolah. Entah kemana gadis itu, yang jelas orang orang sudah tidak mengetahui kabarnya sama sekali.

"Tang!" panggil Reno yang sudah berada di kantin dengan Elang, Gegha, dan Zitto menyambut Bintang yang baru saja datang. Padahal sekarang kegiatan belajar sudah dimulai sejak 10 menit yang lalu.

"Kirain lo semua dikelas tadi, untung gue gak jadi ke kelas. Bisa bisa kena hukum bu Titin gue," ucap Bintang lalu memakan gorengan milik Gegha.

"Enak aja asal makan! tuh gorengan gue!" cubir Gegha tak Terima.

"Kaya tapi pelit, buat apa coba?" balas Bintang.

"Ribut mulu lo berdua! Lo juga, Tang! Udah kaya juga, masih minta minta." ujar Elang.

"Gue gak minta!" jawab Bintang dengan terkekeh.

"Eh btw, si Ananta, udah 3 hari gak nongol setelah kejadian dengan Pelangi. Kemana tuh orang? Dia gak masuk sekolah atau emang sekolah tapi sengaja gak nongolin diri?" ucap Zitto membuka pembicaraan serius.

"Gak tau juga gue," balas Bintang.

"Lo jangan gitu, Tang, tanya lah kabarnya, telpon! Gitu gitu dia kan temen kita. Kasih lah kesempatan," ucap Elang memberi nasehat sebagai teman Bintang dan Ananta dari kecil. Dia tidak mau persahabatan mereka hancur.

"Nah, bener tuh si Elang, coba lo telpon gih!" sahut Reno.

"Iye dah," ucap Bintang mengambil ponsel disaku celananya.

Baru saja Bintang akan menghubungi Ananta tetapi ponselnya sudah berdering duluan menandakan ada panggilan masuk. Namun bukan dari Ananta, tetapi dari Angkasa, papa Bintang.

"Eh, gue angkat telpon bapak gue dulu." ujar Bintang lalu menekan tombol hijau di ponselnya dan menempelkan hpnya ditelinganya.

"Hallo, Bintang?" ucap Angkasa diseberang telepon.

"Ada apa?" jawab Bintang.

"Cepat kesini, dirumah sakit. Ada seseorang yang menunggumu. Ajak Pelangi dan keempat temanmu sekalian, Papa akan mengirimkan alamat rumah sakit ini lewat whatsapp,"

"Eh tapi ken...." Tuttt tuttt tuttttt..

Terlambat, Angkasa sudah mematikan ponsel itu duluan.

Ting! Ponsel Bintang berbunyi, menandakan ada chat masuk. Bintang langsung mengecek chat tersebut, Angkasa telah mengirimkan alamat dan nomor kamar rumah sakit tadi. Tidak usah basa basi Bintang langsung memberi tau temannya.

"Ikut gue ke rumah sakit semua. Ada sesuatu," Ucap Bintang lalu bangkit dari tempat duduknya.

"Lo semua ke parkiran aja dulu. Gue mau nyusul Pelangi," Ucapnya lalu berjalan mendahului teman temannya.

Elang, Zitto, Gegha, dan Reno masih saling pandang bingung tak mengerti.

"Udah ayo! Siapa tau penting," Ujar Elang lalu berdiri dari tempat duduknya disusul oleh Zitto, Gegha, dan Reno.

••••••

Bintang, Pelangi, Elang, Zitto, Gegha, dan Reno telah sampai dirumah sakit, setelah menjemput Pelangi dikelasnya dan izin kepada kepala sekolah tadi, mereka langsung tancap gas menuju rumah sakit.

"Kita ngapain kesini Tang?" Ujar Reno heran.

"Ikut gue," Ucap Bintang.

Mereka pun berjalan dengan Pelangi didepan di samping Bintang kemudian Elang, Zitto, Gegha dan Reno dibelakangnya.

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang