EKSTRA PART

4.9K 226 2
                                    

Happy Reading:D

Hari ini ada pesta besar di SMA Brawijaya, pesta memperingati berdirinya SMA Brawijaya.

Pagi-pagi Bintang datang dengan Pelangi di boncengannya. Bintang kali ini membawa motor ninja berwarna hijau paling depan dan diikuti oleh keempat temannya.

"Nanti ikut acara apa aja?" tanya Bintang pada Pelangi setelah Pelangi turun dari motor besar milik Bintang.

"Gak ikut apa-apa," jawab Pelangi seadanya.

"Tumben," ujar Bintang yang membuat Pelangi mengerutkan dahinya.

Bintang yang melihat Pelangi bereaksi seperti itu pun langsung mengacak-acak rambut Pelangi dengan gemas. Alhasil rambut Pelangi yang tadinya rapih pun jadi sedikit berantakan yang membuat Pelangi menggerutu pelan.

"Biasanya kan kalo ada acara tiap tahun pasti tampil, kok sekarang enggak?" lanjut Bintang.

Pelangi menggeleng.
"Gantian sama anak kelas juga, biar gak aku terus katanya. Aku juga males sebenernya kalo gak terpaksa, emang tiap tahun aku mulu, capek juga." ujar Pelangi yang membuat Bintang mengangguk anggukkan kepalanya.

"Oh ya! Kok bisa tau kalo aku tiap tahun pasti tampil?" lanjut Pelangi yang membuat Bintang gelagapan.

Bintang pun menghembuskan nafasnya panjang. "Dari kelas sepuluh gue udah sering liat lo, mulai tertarik, tapi gak tau lo kelas apa. Baru kelas sebelas mulai cari tau tentang lo," ujar Bintang memberitahu.

"Kalo kamu? Tampil apa acara tahun ini?" ujar Pelangi mengalihkan pembicaraan.

"Gak pernah ikut masalah gituan, males. Nanti ada acara anggota golden kayak tahun tahun sebelumnya," ujar Bintang.

Tanpa sadar teman-teman Bintang sudah berdiri untuk pergi dari parkiran.

"Woe, Tang! Pacaran mulu lo, gue sama yang lain kesana dulu!" teriak Reno yang sudah mulai berjalan dengan Elang, dan Gegha.

"Pelangi, jagain Bintang!" teriak Gegha dengan nada menggoda.

"Kamu gak kesana? Temen-temen kamu udah kesana semua, gak mau nyusul?" ujar Pelangi, karena ia juga tau Bintang masih butuh teman temannya. Tidak hanya menghabiskan waktunya dengan Pelangi.

"Gak, ntar aja. Kamu juga masih disini," jawab Bintang.

"Kamu nyusul yang lain aja. Pasti dicariin anak anak golden lainnya, katanya kumpul, kamu kan ketuanya," ujar Pelangi benar.

"Mau ikut?" tawar Bintang.

"Aku ke temen-temen aja dulu, ntar kalo aku ikut, kan jadi perempuan sendiri," ucap Pelangi juga tidak enak dengan anak anak Golden.

"Oke, kalo gitu aku anter kamu dulu," ujar Bintang yang diangguki oleh Pelangi.

*****

"Bisa bucin juga lo, Tang!" Celetuk Zitto ketika melihat Bintang baru saja datang di gerombolan meja golden di tepi lapangan.

Anggota golden tadi dengan relanya mengangkat bangku dikelas kelas untuk dibawa ke tepi lapangan. Di paling pojok dibawah pohon yang cukup besar untuk mencari teman yang tidak terlalu panas, karena acara kali ini di adakan di luar gedung.

"Bacot kali!" sahut Bintang.

"Sekali-kali lah si Bintang begitu," tutur Elang.

"Bicaranya sama Pelangi pake aku-kamu lagi," sahut Zitto yang menguping pembicaraan mereka ketika cowok itu mengambil sesuatu dari mobilnya tadi.

Elang menoleh cepat. "Beneran?" tanyanya yang diangguki oleh Zitto.

Bintang mendudukkan tubuhnya di samping Elang.

"Jangan lupa nanti selesai acara jangan pulang dulu, akan ada acara sendiri buat kita," ujar Bintang dengan menaikkan oktaf suaranya supaya mereka semua dengar.

"Siap deh, Tang! Kan drum sama smoke dan yang lainnya juga udah disiapin," ujar salah satu anggota golden.

"Siap deh, pokoknya ini acara harus seru kayak tahun-tahun sebelumnya. Kalo bisa lebih seru," ujar Bintang.

"Oh ya, bendera golden udah dibawa kan dari margol? Dan semuanya, pasti bawa jaket golden kan? Jangan ada yang tertinggal, nanti dipake buat acara soalnya, supaya makin solid!" ujar Bintang. Sebagai ketua dia wajib memimpin dan mengingatkan anggotanya.

"Udah, Tang udah gue cek semua tadi. Tinggal nunggu mainnya!" ujar Elang memberitahu.

"Acara nya nanti sampe malem?" tanya salah satu anggota golden.

"Acara tahun ini cuma sampe sore doang. Karena tahun kemarin banyak kekacauan waktu malem. Jadi untuk tahun ini cuma sampe sore," jawab Elang.

"Gabutnya jelek pasti yang buat kekacauan, padahal kalo malem pasti makin seru," ujar Zitto.

"Sedikit beda dari tahun kemarin, tapi kita tetep harus solid lah! Yang kompak! Kita bikin nanti se seru mungkin!" ucap Bintang memberi semangat pada anak-anak golden yang lain.

"Nah dengerin semuanya tuh kata Bintang! Semuanya harus tetep semangat bro!" tambah Elang.

"Yoe, bro! Mengingat kalo malem pasti yang cewe-cewe banyak yang gak diizinin sama orang tuanya, nanti pulangnya pasti larut malem," ujar Gegha.

"Cewe mulu otak lo!" ucap Reno menonyor pelan kepala Gegha.

"Ewhewhew," balas Gegha mengejek dengan muka konyolnya.

"Nih mulai acaranya dari tadi, lo gak kesana liat cewe-cewe?" ujar Reno pada Gegha.

"Panas, enakan juga disini adem slemmm," jawab Gegha.

••••••

"Ayo woi ayo! Kumpul-kumpul!" teriak Bintang di tengah-tengah lapangan.

Ratusan anak laki-laki dengan jaket berlambang GOLDEN sudah berada di tengah lapangan untuk mengakhiri acara ulang tahun SMA Brawijaya.
Sudah tradisi dari zaman dulu jika ada acara ulang tahun SMA Brawijaya pasti anggota golden akan merayakannya dengan seseru mungkin. Karena golden adalah pentolan dari SMA Brawijaya.

"Yang di kantin cepet suruh kumpul!" pandu Bintang dengan suara menggelegar ditengah lapangan.

Tak lama kemudian mereka sudah berkumpul utuh, berdiri membentuk lingkaran di tengah tengah lapangan.

Elang mulai memukul drum dengan stik ditangannya. Mereka semua mulai menyanyikan lagu, 'SAMPAI JUMPA-SLANK'

Beberapa dari mereka menahan air matanya untuk tidak jatuh, bahkan ada yang sampai menangis. Terutama kelas yang kelas 12, mereka akan berpisah. Mengingat betapa serunya masa-masa sekolah. Suka duka yang terlewati bersama takkan terlupakan begitu saja.

Elang dan Zitto dengan semangat memukul dumnya. Reno, Gegha, dan beberapa anggota golden lainnya mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan smoke ditangannya.
Bintang dengan kacamata hitam yang berlari memutari gerumbulan anak anak golden dengan membawa bendera golden ditangannya yang berkibar terkena angin dengan sangat indah.

"Yang lain ikut aja gak apa-apa, langsung gabung, jangan sungkan meskipun bukan anggota golden. Yang cewe juga boleh gabung! Jangan sungkan!!" teriak Zitto pada murid-murid di tepi lapangan untuk menyaksikan mereka semua.

Guru-guru yang melihat mereka juga tersenyum bangga. Benar apa kata Bintang, meskipun golden terlihat seperti geng tidak jelas tetapi mereka tidak pernah pilih-pilih dalam berteman. Sebelumnya Bintang dan tema- temannya sudah izin kepada kepala sekolah mereka.

"Kumpul-kumpul! Langsung gabung! Jangan sungkan!!" teriak Bintang yang membuat murid-murid yang tadinya ditepi lapangan langsung berlarian dan bergabung diantara gerombolan anak anak golden tersebut yang membuat suasana semakin ramai.

Bintang melihat sekelilingnya kemudian tersenyum bangga.
Senyum tulus sesungguhnya mempunyai teman teman seperti mereka yang tak pernah memandang apapun.

••••••••••••••••••••••••••••••

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang