42. Putus?

5.2K 260 67
                                    

Happy Reading:D

"Pelangi! Lo samperin Bintang gih! Minta putus!" ujar Rara dengan kesal.

"Harus putus, ya?" tanya Pelangi bingung.

"Ya ampun, Pelangi! Ya, iya lah! Mana ada cewek yang mau diduain!" ucap Fifi dengan ngegas.

"Jangan gitu. Keputusan semuanya berpihak pada Pelangi," ucap Luna.

"Kok gue jadi bingung, sih! Kenapa coba Bintang jadi berubah gini?" ucap Rara.

"Bosen kali, kan emang Bintang tuh dasarannya udah playboy," jawab Fifi.

"Pada dasarnya emang gitu, seseorang akan berubah ketika ada orang baru," tambah Luna.

"Dan orang baru nya adalah Ananta!" sahut Fifi.

"Padahal dulu Bintang yang ngasih tau gue, kalau gue gak boleh berubah. Eh malah dia yang berubah," ucap Pelangi dengan pelan.

"Omong kosong," cibir Rara.

"Untungnya bukan Elang yang deket sama Ananta. Kemarin-kemarin gue ngira nya Elang yang bakalan deket sama Ananta. Tapi dengan berjalannya waktu malah Ananta yang semakin deket dengan Bintang. Elang juga balik lagi deket sama gue," lanjut Rara bersyukur.

"Masa iya Ananta pacaran sama Bintang?" gumam Luna.

"Udah gue bilang kan, emang dasarnya playboy ya playboy!" sahut Fifi.

"Tapi dulu kan Bintang sampe sampe mutusin semua pacarnya demi Pelangi, lah sekarang kenapa coba tiba-tiba berubah?" ucap Rara ada benarnya.

"Lo ngelakuin kesalahan, Ngi?" tanya Luna pada Pelangi.

Pelangi menggelengkan kepalanya. "Enggak, perasaan. Tapi enggak tau lagi, kalo gue buruk dimata Bintang," ucapnya.

"Putusin gih! Daripada lo makan ati tiap hari!" ucap Fifi yang sudah muak dengan tingkah Bintang.

"Gue coba, do'ain aja bisa," ucap Pelangi.

"Bisa lah, Ngi!" ucap Rara.

"Masalahnya gue kayak gak bisa ninggalin Bintang gitu aja," ujar Pelangi pelan.

"Itu karena lo udah sayang banget sama dia," sahut Fifi.

"Udah. Jangan terlalu dipikir Pelangi. Semua keputusan juga berpihak pada diri lo, ikutin kata hati lo," ucap Luna.

•••••

"Tang! Lo beneran pacaran sama Ananta? Udah gila kali, ya lo?" ucap Reno ketika Bintang baru saja memasuki kelasnya.

"Gue cinta nya sama dia," balas Bintang acuh.

"Berengsek ya lo! Dulu aja mati-matian ngejar Pelang. Sekarang lo lepas gitu aja?" tanya Elang.

"Toh, emang gue brengsek. Gue harus turutin juga apa kata hati gue," ucap Bintang.

"Bullshit kamu mas," cibir Gegha.

"Terus lo gak putusin Pelangi?" tanya Zitto.

"Biar dia yang mutusin gue sendiri," ucap Bintang tetep acuh.

"Halah tai! Palingan juga lo gak tega mutusin dia!" cibir Elang.

"Lo lo lo pada kalo ketemu Pelangi jangan ada yang nyapa! Gue mau dia menjauh," ucap Bintang lalu menyelodor berjalan ke arah bangkunya.

"Serah lo!" ucap Zitto dengan pasrah.

••••••

"Andaikan malam yang sepi, dapat bicaraaaaaa, mungkin kah aku takkan kesepiannnn," Gegha sedang menyanyi di margol malam ini. Menyanyi dengan menghayati seolah-olah memang sedang kesepian. Padahal disini sudah banyak orang.

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang