24. Race

5.3K 311 3
                                    

Nb; Vote readers:* jangan jadi silent readers ya! Karena itu salah satu dari perbuatan kejam :D

Happy Reading :*


"Tumben ikut sarapan segala," ucap Bintang di ruang makan yang melihat Angkasa ikut sarapan, karena biasanya hanya dirinya dan  bundanya.

Angkasa hanya diam tahu maksud anaknya itu menyindirnya, tidak usah dibalas karena bisa bisa menimbulkan keributan pagi-pagi di rumah ini.

"Kok baru bangun? Kamu udah telat loh," ujar Lisa.

"Udah biasa,"

"Kapan balik kerja lagi?" lanjutnya bertanya.

"Nggak tahu, lihat dulu nanti, masih capek," jawab Angkasa.

"Punya capek juga," sindir Bintang lagi.

Angkasa harus sabar meladeni anak semata wayang nya ini, demi menghangatkan kembali hatinya.

"Bintang berangkat," pamitnya lalu bersalaman pada kedua orang tua nya.

Angkasa tersenyum simpul rupanya sedikit mencair hati putranya ini, lumayan lebih baik dari kemarin, namun hanya sedikit.

Bintang pun pergi meninggalkan rumahnya menuju SMA Brawijaya.

"Pak, bukain gerbangnya dong," ucap Bintang dengan santai.

Pak satpam pun langsung membukakan gerbang untuknya.

"Kamu ini telat saja kerjaannya, nanti kalo Pak Dadang tahu bagaimana," cibirnya.

"Udah pak, nih," ucap Bintang sembari memberikan satu bungkus rokok pada pak satpam.

Pak satpam pun langsung menerimanya dengan senang hati, pantas saja tadi pak satpam langsung membukakan pintu untuknya ternyata ini alasannya.

"Makasih,nya!" ujar pak satpam dengan sumringah.

"Ya pak, sama-sama!" teriaknya lalu menuju parkiran.

Setelah memarkirkan motor besarnya nya ditempat biasa, di baris motor keempat temannya yang sudah datang sejak tadi. Bintang berjalan menuju lorong kelas IPA, padahal kelasnya IPS, tentu saja ia menemui sang pacar, lagi pula mungkin guru yang berada di kelas Bintang sudah datang sejak tadi, ia memutuskan untuk bolos saja, dari pada di hukum.

Bintang memasuki kelas Pelangi dengan senang hati karena guru yang sedang mengajar di kelas Pelangi belum datang, kesempatan emas bagi Bintang.

Datangnya Bintang di kelas Pelangi langsung ditatap semua murid, memang sudah biasa, namun apa salahnya melihat ketua geng ganteng?

"Eh, ngapain kesini?" tanya Pelangi ketika ia melihat Bintang sudah didepan bangkunya.

Bintang tersenyum. "Ngapelin pacar lah, apa gunanya punya pacar kalo gak di apelin?" jawab cowok itu dengan tampang watadosnya.

"Ada-ada aja. Gak masuk kelas?" tanya Pelangi lagi.

"Nanti aja, palingan juga sudah ada guru, ntar malah gue yang kena hukum,"

"Bolos melulu, sehari aja gak bolos gak bisa?"

"Rutinitas, lo jamkos?" tanya Bintang.

"Gak tau, gak ada kabar, palingan habis ini juga gurunya dateng, emang orangnya lelet,"

"Iya gak ada kabar kayak lo, gak ngasih gue kabar sama sekali," sindir Bintang.

"Lo kali yang gak ngasih kabar,"

BINTANG (GOLDEN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang