Happy Reading:*
"Eh, neng Pelangi cantik deh hari ini," celetuk Reno menyapa Pelangi yang lewat didepan kelas XI IPS 1 dimana tempat Bintang dan teman-temannya sedang berkumpul.
"Iya Pelangi makin cantik, bang Bintang makin suka nih," ujar Gegha terkekeh karena mendapatkan pelototan tajam dari Bintang.
"Rara juga gak kalah cantik," ujar Elang menyapa Rara di samping Pelangi.
"Dina lo taruh mana tolol!" ucap zitto.
"Udah ketularan Bintang nih," ucap Reno ngawur.
"Ngi, nanti pulang bareng," ujar Bintang.
"Serah lo." jawab Pelangi, toh kalau menolak Bintang tetap memaksa.
"Nanti jangan kabur!" ancam Bintang.
"Bodoamat!" jawab Pelangi jutek lalu pergi bersama Rara. Pelangi heran kalo seperti ini Bintang terlihat nyebelin, tetapi kalo mengingat ia bersama Bintang waktu pulang bareng sekolah, ia merasa Bintang sangat perhatian.
"Ebuset jutek amat neng!" ujar Reno.
"Jutek jutek cantik gapapa kali! " sahut Gegha.
"Jangan bilang gitu entar ada yang marah!" ujar Elang tertawa dengan melirik Bintang.
"Nah bener tuh!" timpal Zitto.
Bintang tak menghiraukan teman temannya, ia malah teriak memanggil manggil nama Pelangi.
"Bye bye, Pelangi! Gue tunggu nanti pulang sekolah," teriak Bintang namun tak ada sahutan dari Pelangi.
"Gas terus, Tang!" ujar Zitto.
"Biasa dia mah!" sahut elang.
"Facboi tetep facboi anjay!" ucap Gegha.
"Tau, Tang, lo facboi akut!" ejek Reno.
"Yang ini jangan sampai lepas!" ucap Bintang serius.
"Tapi gue heran sama Pelangi, biasanya kalo cewek cewek yang digodain Bintang langsung klepek klepek nah dia, malah judes anjir! " ucap Gegha.
"Gak pakek digodain, cewek cewek tetep suka, karna mukanyaa! " sahut Zitto.
"Kok bisa sih Tang? Bagi bagi kegantengan napa, atau mau tukar?" ucap Reno cengengesan.
"Lo seneng, Bintang sedih," ujar Elang dengan tertawa.
"Tega lo, Lang! Mentang mentang punya muka sebelas duabelas sama Bintang, Sombong amat!" ucap Reno sinis lalu terkekeh.
"Aku mah apa atuh!" sahut Gegha.
"Eh iya juga ya, Pelangi jutek bener kalo sama lo, Tang!" ucap Zitto baru nyambung.
"Makanya, gue pengen tuh cewek jadi milik gue!" jawab Bintang.
"Kayak nya Bintang serius nih kali ini!" bisik Reno pada Elang namun dapat di dengar keempat temannya.
"Lo bisik bisik, kenceng banget Ren, noh si Bintang denger tolol!" ucap Elang pada Reno.
"Gak sadar lo, Ren? Apa lo emang sengaja?" tanya Bintang heran.
"Gak gak, Tang, bisa abis kalo gue berantem sama lo!" jawab Reno takut.
"Penakut," cibir Zitto.
"Gini nih yang gue suka, gobloknya murni!" celetuk Gegha.
"Lo juga sama tolol!" timpal Zitto.
"Sewot amat," cibir Gegha.
#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#
Bell pulang sekolah telah berbunyi, Pelangi sedang berjalan malas sendirian, seperti seorang jomblo ngenes. Jika kalian tanya dimana ketiga temannya? Jawabannya mereka sudah pulang. Karena Pelangi bilang tadi kalo dia bareng Bintang, yang membuat Mood Pelangi rusak Mengingat nama Bintang.
"Ngi, belum dijemput? Mau bareng gak?" ucap Aldo tiba tiba berada di samping Pelangi.
"Nggak usah, Do," tolak Pelangi.
"Gapapa Ayo!" Aldo menarik tangan pelangi sangat keras, yang membuat Pelangi sedikit meringis kesakitan.
"Lo kalau kasar jangan sama cewek dong!" ucap Bintang tiba-tiba datang lalu melepas cengkraman Aldo dari tangan pelangi.
"Lo gak liat dia sampek kesakitan nih!" Lanjutnya.
"Masalah dengan lo apa?" ucap Aldo mulai bersuara.
"Dia pacar gue!" ucap Bintang tiba-tiba yang membuat Pelangi melototkan matanya.
"Dia juga pulang bareng gue! Mendingan lo pergi dari sini sebelum gue berubah pikiran!" Lanjutnya marah.
Aldo yang mendengar itu nyalinya menciut lalu pergi meninggalkan keduanya.
"Ayo pulang!" Ajak Bintang pada Pelangi.
"Tapi,"
"Apa? Kalo gue gak bilang pada Aldo kalo lo itu pacar gue, dia gak akan cabut," potong Bintang.
Mereka berdua akhirnya pulang, setelah sampai di rumah Pelangi, Pelangi pun turun dari motor milik Bintang.
"Jangan coba coba kabur, lo tau sendiri tadi, lo yang kena imbasnya sendiri kan?" ucap Bintang.
"Iya iya."
"Dan ya satu lagi, lo jangan deket deket sama ketos belagu itu!" lanjut Bintang.
"Iya iya, mendingan lo pulang deh Tang! Berisik tau gak?" usir Pelangi.
"Bukannya terimakasih malah ngusir!" cibir Bintang.
"Iya iya makasih, sekarang lo pulang!" ucap Pelangi ketus.
"Bawel amat!" sindir Bintang.
"Lo tuh yang bawel!" sahut Pelangi tak terima.
Setelah Bintang melajukan motornya, Pelangi masuk kedalam rumah.
"Assalamu'alaikum Pelangi pulanggg," ucap pelangi ketika masuk rumahnya.
"Waalaikumsalam. Pantesan gak minta jemput gue, pulang nya sama cowok itu lagi!" ujar Bumi, abang pelangi.
Bumi tadi melihat Pelangi sedang bercengkrama sama cowok itu, namun wajah cowok itu tak terlihat jelas.
"Apaan sih, bang, bunda mana?" tanya Pelangi.
"Bunda ke butik, Enak juga ada tuh cowok yang nganterin lo pulang, siapa namanya?" tanya Bumi.
"Dasar kepoan! Dia Bintang," jawabnya jujur.
"Oh Bintang anak kelas 11 itu, yang fakboi?" tanya Bumi lagi.
"Iya, kok lo tau sih, bang?"
"Siapa yang gak kenal tuh orang, dia kan dulu calon ketua geng Golden, tapi geng itu udah bubar sebelum Bintang jadi ketua, dia juga playboy kan?" ucap Abangnya.
Bumi tahu karena dulu ia alumni SMA Brawijaya, beda 2 tahun dengan Pelangi, dan Bumi dulu juga wakil ketua geng Golden, tapi sudah bubar, tidak tahu nanti akan dilanjutkan apa tidak, memang sering begitu, angkatan atas bubar, terus tidak lama kemudian dibangun lagi oleh Angkatan bawah.
"Iya bener juga sih bang," jawab pelangi.
"Bolehlah kalo lo sama dia, itung itung gue gak jemput lo, hemat bensin!" ucap Bumi.
"Ye itu sih mau lo!" balas Pelangi.
--------------------------------------------------
*See you next Time:*
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG (GOLDEN) [END]
Roman pour Adolescents[OPEN PRE-ORDER] [sebelum kalian baca lebih kanenya follow dulu akun ini biar centang biru✔️ mks smsm] Seseorang akan berubah dengan adanya orang baru. Bisa berubah menjadi lebih baik atau bahkan bisa menjadi lebih buruk. Seperti PELANGI MAHARANI y...