"kebencian adalah awal dari cinta yang terpendam"
Adifa Dania Khanza
**
Tiga orang gadis berseragam SMA berlari menuju lapangan keringatnya membasahi dahinya hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah tapi ia agak terlambat karena harus membantu temannya yang memang agak lambat. Sesampainya di sana ia langsung di introgasi oleh para kakak kelasnya yang tak lain adalah OSIS di MA ini.
"Kalian dari mana Dania, Kahla, dan Zahra"ucap seorang perempuan yang mereka tak tahu namanya tapi ko mereka tau nama mereka
"Maaf kak, tadi aku pas ngantri mandi dapetnya bagian terakhir dan membuat kedua temanku ini harus menungguku"ucap Kahla
"Untuk hukumannya kalian harus menulis Asmaul Husna lalu kumpulkan ke ruang OSIS saya tunggu sampai pulang sekolah"ucap kakak tersebut lalu pergi
Mereka bertiga pun masuk ke dalam aula karena hari ini adalah pengenalan sekolah walaupun di sini yayasan tapi lebih mirip dengan sekolah bertaraf internasional yang sistemnya sangat kuat dan kedisiplinannya sangat tinggi setelah acara perkenalan sekolah mereka di suruh masuk ke kelas masing-masing untuk mendapatkan pengalaman dari para kakak kelas dan alumni yang sengaja datang untuk acara pengenalan sekolah ini
Dania dkk mendapatkan yang sama dan akan sama untuk seterusnya karena di sini menerapkan sistem tersebut dan tak pernah berubah dan di sinilah perkenalan anggota dari kelas ini
***
Dania POV
Males banget coba kenapa harus perkenalan uh, kalau bukan karena Abang Zaky aku gak mau sekolah di sini tapi ya mau gimana lagi papah sama mamah juga setuju aku di sini tapi ada satu yang aku rahasiain dari mereka yaitu kenyataan kalau aku adalah adik dari ustadz Zaky karena aku gak mau di segeni di sini males banget suer kini giliran kedua sahabatku itu yang me!perkenalkan diri
" Perkenalkan nama saya Kahla Anisa, asal sekolah SMPN 1 Jakarta"ucap Kahla. Kalau aku sih udah tau jadi males deh buat nanggepinnya sedangkan semua orang di kelas itu berbisik dan ada yang minta no hp dan akun sosmed namun langsung di tenangkan oleh kakak OSIS dan tiba giliran Zahra
"Perkenalkan namaku Adira Az-Zahra, asal sekolah SMPN 1 Jakarta juga. kalian bisa panggil aku dengan sebutan Zahra"ucap Zahra sambil tersenyum dan aku tahu di sedang tebar pesona karena itulah kebiasaan Zahra yang tak pernah hilang dari hidupnya dan itu membuat kaum Adam meleleh katanya sih kalau liat senyumnya sekarang giliran aku yang memperkenalkan diri
"Perkenalkan nama saya Adifa Dania Khanza, asal sekolah SMPN 1 Jakarta."ucap ku sambil memaksakan senyum di wajahku membuat semua orang terpana bahkan memandangku dengan tatapan memuja
Dan aku tak menyadari kalau aku adalah orang yang terakhir memperkenalkan diri
*****
Dania POV"Dan, kantin yuk"ajak Kahla
"Gaklah aku lagi males nih, kalian aja deh ya"ucap ku yang di angguki oleh Kahla dan Zahra
Setelah kepergian kedua sahabatku mengambil buku diary milik mamah yang diberikan untukku entahlah apa maksud mamah memberikan buku itu di halaman pertama ia menemukan bio tentang mamahnya sewaktu muda dulu yang membuat ku agak lucu pasalnya mamah ku itu seorang yang pendiam dan di halaman kedua adalah terdapat paragraf tentang isi hati mamah yang di tulis oleh mamah
Love yourself
Cinta satu kata tapi memiliki jutaan makna tapi apalah itu cinta jika akan menghancurkan semua rencana yang telah dirancang apalagi sebuah persahabatan aku tak ingin memiliki sebuah cinta yang sama dengan sahabatku tapi entahlah takdir tak aku ketahui. Namun untuk saat ini aku memilih mencintai diriku sendiri karena bukan hanya orang lain yang harus ku pikirkan tapi diriku sendiri yang lebih penting hingga kita siap dengan apa yang akan terjadi suatu saat nanti
Aku berpikir sejenak lalu membuka kembali halaman ketiga buku diary itu
Senja
Keindahan alam yang begitu indah
Warna oranye bercampur dengan warna merah, putih, kuning dan biru berpadu menjadi satu
Menciptakan ketenangan pada hatiAku tak pernah merasakan hal ini
Hatiku kembali mengingat tentangmu
Tanganmu menggenggam erat tangan ku ini
Seakan aku tak boleh jauh darimuKu pejamkan mata ini merasakan kembali
Kenangan yang terjalin indah dalam hatiku***
Dania menutup kembali buku diary mamahnya itu karena kedua sahabatnya itu telah datang
"Dan, kau tau tadi ada temen sekelas kita ngajakin aku ngobrol aku seneng banget Dan." Ucap Zahra. Dania hanya mengerutkan keningnya
"Itu Dan, yang duduk di pojok paling depan kalau gak salah mah anaknya kakaknya umi yang umi kenalin itu Dan"ucap Kahla. Dania pun tersenyum lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Kahla
"Dia mah dari dulu juga baperan"ucap Dania yang membuat Kahla langsung tertawa lepas hingga mereka jadi pusat perhatian dari orang-orang yang berada di kelas itu Dania yang merasa risih karena diperhatikan teman kelasnya pun langsung membekap mulut Kahla
"Kau Kenapa lah Dania, Kahla kalian berdua tak membicarakan aku kan"ucap Zahra dengan muka yang sok sedih dan so imut membuat Dania dan Kahla menatapnya dengan tatapan jijik
Tak lama kemudian seorang ustadz masuk ke dalam kelasnya dan mulai menjelaskan tentang materi hari ini
***
Masa lalu memang indah di mana sebuah kejadian yang akhirnya membuat kita mengenangnya siapa sangka masa lalu adalah sebuah kebenaran yang apabila kau jadikan itu sebagai pelajaran bagi kamu untuk di masa depan kamu tak perlu melupakan apa yang terjadi dalam masa lalu itu tapi bukan berarti kamu hanya diam saja jadikan hal itu sebagai motivasi kamu untuk melangkah lebih jauh lagi
Dania kembali mengingat kenangan awal saat ia baru memasuki SMA karena memang sewaktu SMP ia bersekolah di sekolah umum dia tersenyum mengingat buku diary milik mamahnya tanpa Dania sadari kedua sahabatnya sudah berada di depannya dan memandang Dania dengan penuh keheranan
"Kau tak apa Dania, ku lihat kau senyum-senyum sendiri macam orang gila saja kau"ucap Zahra. Dania pun langsung memandang Zahra dengan tajam membuat Zahra bersembunyi dibalik kerudung Kahla
"Kenapa Dan,"ucap Kahla
"Kalian ingat gak waktu awal masuk sekolah"ucap Dania
"Lah, aku ingat sekali kan kita jadi sorotan waktu itu dan kita di juluki lamban dan yang paling berkesan itu saat aku diajak berkenalan dengan Gus Fahri"ucap Zahra
Dania dan Kahla hanya tersenyum melihat tingkah laku Zahra yang tak pernah berubah kalau masalah laki-laki. Centilnya minta ampun tapi walaupun begitu dia punya batasan makanya dia juga gak pernah pacaran cuma dia selalu ngebaperin anak cowok
Mereka pun semua akhirnya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing sambil menikmati senja yang akan tenggelam Dania memejamkan matanya membiarkan angin sore menerpanya entah lah ia mulai merasakan ketenangan saat senja dan ini seperti mamahnya yang selalu melihat senja ketika sore hari
"I love you mom, i Miss you"batin Dania
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu