🍁Tragedi🍁

252 18 0
                                    

Kebahagiaan adalah hal yang ingin selalu di dapatkan oleh semua orang walaupun mereka tidak mengerti cara yang mereka lakukan itu salah atau benar

****

Hari ini Dania, Kahla, Zahra dan juga beberapa teman kampus akan mengikuti acara Seminar Nasional di ibukota dan mereka semua telah berkumpul di tempat yang telah panitia pelaksana umumkan tinggal satu orang lagi yang belum datang yakni Renita. Namun tak lama kemudian Renita datang dan langsung bergabung dengan mereka

"Eh, ini bis kapan jemput kita perjanjian jam enam tapi sampai sekarang masih ada"ucap Rival

"Iya Ted, coba Lo hubungi lagi"ucap Melda

"Ini dari tadi gue juga lagi nyontek mereka tapi gak di bales-bales"ucap Tedi

"Bagaimana sih Lo Ted, Lo harusnya jangan sampe hilang kontak kaya gini"ucap Renita

"Aduh, kamu tuh ya"ucap Kahla

Tak lama kemudian telpon Tedi berdering tanda ada panggilan masuk dan terlihat Tedi sedang berbicara serius dengan orang yang di sebrang dan terlihat juga raut wajah yang kecewa setelah selesai ia pun segera menghampiri Renita dkk

"Guys, kita udah ketinggalan busnya mereka kayanya udah berangkat dari tadi"ucap Tedi

"Lah, terus dari tadi kita nunggu mereka di sini buat apa"ucap Dafa

"Gimana sih, mereka kurang profesional gak sesuai dengan janji mereka"ucap Dania

"Iya mereka minta maaf sama kita karena mereka salah mengkonfirmasi waktu"ucap Tedi

"Terus sekarang kita mau kemana"ucap Renita

"Gimana kalau kita ke kotu,"ucap Rival

"Ide yang bagus"ucap Dafa

"Gimana yang lain setuju gak"ucap Tedi

"Kita sih hayu aja"ucap Melda yang di angguki oleh semuanya

Dan akhirnya mereka pun berangkat dengan menggunakan kereta perjalanan mereka cukup jauh dan akan translit di stasiun pertama karena mereka harus berganti ke KRL sesampainya di stasiun pertama mereka melakukan ibadah sholat Dzuhur terlebih dahulu setelah itu mereka bergegas pergi ke tempat pembelian tiket dan menunggu KRL selanjutnya

Tak berapa lama kemudian KRL yang mereka tunggu sudah tiba mereka pun bergegas naik dan langsung memilih tempat duduk masing-masing

"Eh, beneran ini perjalanannya nggak jauh"ucap Dania

"Nggak Dan, kata temen gue yang udah pernah mah katanya sebentar ko"ucap Rival

"Awas aja Lo kalau ini jauh"ucap Renita

Setelah itu semuanya sibuk dengan handphone mereka masing-masing

***

Dania melirik jam tangannya sudah pukul setengah tiga dan saat ini mereka masih berada di dalam KRL. Renita sedari tadi melirik tajam ke arah Rival karena semua ini ide dari Rival coba aja kalo mereka tadi ke rumah Melda pastinya saat ini mereka tengah makan-makan bahkan sedari tadi mereka hanya diam

Pukul setengah empat mereka sampai di stasiun tanah Abang di mana awalnya mereka akan ke kotu namun karena hari semakin sore dan sedari tadi pagi mereka belum ada yang makan mereka semua pun akhirnya menuju mushola sedangkan yang sedang berhalangan membeli makanan untuk mereka semua

Stelah sholat Dania, Zahra, Kahla, Rival dan yang lainnya sedang mengunggu Melda dan Renita dan mereka duduk di lantai stasiun bagaikan anak hilang namun tak lama kemudian Renita dan Melda datang dan langsung duduk di tempat yang agak longgar

"Katanya Sebentar nyatanya ini berjam-jam"ucap Renita

"Gimana si Lo val, katanya bentar"ucap Tedi

"Hehe, sorry guys gue juga kan kata temen gue"ucap Rival

"Mendingan kita pulang ya Dan,"ucap Kahla

"Tapi Kitakan Belum izin"ucap Dania

"Aduh ya, jadi kita itu kaya orang nganggur coba kita ke Jakarta cuma bolak-balik naik kereta"ucap Melda

"Ini semua kan gara-gara Rival. Pokoknya hari Senin Lo kudu teraktir kita semua inget ya ini semua gara-gara Lo"ucap Renita

"Aduh, dompet gue bakalan kering. Mamah tolong anak mu ini dari siksaan teman-teman laknatnya ini"ucap Rival sok dramatis membuat teman-temannya menatapnya dengan sinis sedangkan Dafa, Adrian dan Tedi tertawa melihat Rival yang diserbu oleh para wanita

"Udah yuk balik nanti takut kita ketinggalan kereta"ucap Dafa

Mereka pun bangkit dari tempat duduknya saat mereka pulang mereka berbarengan dengan para pekerja yang akan pulang pulang ke rumah mereka masing-masing hingga akhirnya mereka tidak dapat tempat duduk dan harus berdiri. Tapi hal itu tak membuat mereka menyesal di dalam KRL mereka selalu melemparkan canda sehingga banyak orang yang memperhatikan mereka karena mereka sedari tadi tertawa. Namun satu jam kemudian Dania merasakan perutnya mulai sakit ia ingat kalau hari ini ia belum makan sama sekali ia pun memegang tangan Zahra dan Zahra pun menoleh ke arah Dania yang sedang menahan sakit di perutnya dan juga bibirnya yang sudah pucat

Zahra ingat kalau Dania punya penyakit magh dan Anemia ia pun segera memegang pundak Dania lalu ia ingat kalau Kahla yang membawa obat milik Dania tapi Kahla berada di samping Tedi ia pun memanggil Tedi

"Ted,"ucap Zahra dan Tedi pun menoleh

"Apa"ucap Tedi

"Bilang ke Kahla obat Dania mana sekalian sama minumnya"ucap Zahra agak panik karena Dania

Tedi pun melirik ke arah Dania dan ia terkejut melihat Dania yang lemas dan wajahnya yang pucat pasi. Ia pun segera memanggil Kahla lalu mengatakan pesan dari Zahra. Kahla pun melihat Dania yang sudah begitu ia langsung membuka tasnya dan mengambilkan air minum dan beberapa obat milik Dania lalu memberikannya kepada Tedi

"Nih, kasihin ke Dania"ucap Kahla

Tedi pun memberikan obat serta air minum kepada Zahra dan Zahra pun segera memberikannya kepada Dania

"Dan, kamu minum ini dulu"ucap Zahra

Dania pun meraihnya lalu ia segera meminumnya.

"Dania, Lo kenapa?"tanya Melda

"Iya Dan, Lo kenapa?" tanya Renita

"Biasa magh sama anemianya Dania kambuh soalnya dari pagi di belum makan"ucap Zahra

"Masih kuat berdiri gak Dan"tanya Dafa

Dania hanya menganggukkan kepalanya namun ternyata ada bapak-bapak yang duduk di samping Dania memperhatikannya sedari tadi

"Nak, kamu duduk aja sebentar lagi bapak juga mau turun"ucap bapak itu

"Ayo Dan, kamu duduk aja kita takut kamu malah pingsan"ucap Adrian

"Iya Dan,"ucap Zahra dan diangguki oleh teman-temannya

Dania pun hanya menurut dan akhirnya ia duduk di tempat yang di tempati bapak-bapak tadi

"Terima kasih ya pak"ucap Dania dengan bibir yang bergetar tubuhnya saat ini merasakan hawa dingin yang begitu menusuk

Akhirnya mereka sampai di stasiun awal dan mereka akan meneruskan perjalanan mereka dengan kereta kelas ekonomi selanjutnya. Namun sebelum itu mereka makan terlebih dahulu karena kereta yang di tumpangi oleh mereka belum datang mereka menuju salah satu restoran

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang