🍁Kamu Yang Datang dan Kamu Yang Pergi🍁

178 16 0
                                    

Aku tak pernah mengerti alasan kamu tapi kamu selalu saja membuatku curiga akan sikapmu itu

***

Dania melangkahkan kakinya ke perpustakaan tempat yang di anggapnya paling tenang tak terasa sebentar lagi hari kelulusannya dari pesantren ini dan setelah ini ia bertekad akan kuliah di Indonesia sebelum ia akan melanjutkan kuliahnya di Harvard university universitas yang menjadi tujuannya selama ini

Dania memilih salah satu buku dan segera duduk di bangku yang kosong memang saat ini sedang free karena ada rapat besar mengenai ujian yang akan dihadapi oleh kelas dua belas satu bulan lagi yang pelaksanaannya akan dilaksanakan selama dua bulan karena banyak uji tes yang akan di hadapi oleh para siswa-siswi kelas dua belas

Saat Dania sedang fokus dengan bacaannya ia merasa ada seseorang di depannya tapi dia enggan untuk melihatnya ia lebih membaca buku itu dengan cermat ia tak ingin memperhatikan sekitarnya. Namun, orang tersebut malah mengganggu Dania dengan cara meniup-niup buku tersebut hingga mau tak mau Dania melihat ke arah orang tersebut

"Akhtar"ucap Dania

"Hai"sapa Akhtar canggung

"Mau apa lagi thar, aku udah gak ada urusan lagi sama kamu"ucap Dania

"Gue cuma mau minta maaf Dan,"ucap Akhtar

"Aku udah maafin kamu"ucap Dania

"Tapi gue ngerasa Lo belum maafin gue"ucap Akhtar

"Jangan di bawa perasaan"ucap Dania

"Maaf ya Dan, gue gak suka sama Lo tapi gue hargai kalau Lo suka sama gue. Gue cuma suka sama Resya"ucap Akhtar. Dania tersenyum sinis mendengar ucapan Akhtar

"Kamu lupa siapa yang datang dan siapa yang pergi. Kamu pikir aku ada perasaan sama kamu"ucap Dania terjeda Dania tersenyum kecut ke arah Akhtar "ternyata seorang Akhtar punya tingkat kepedean yang tinggi tapi aku gak heran sih sorry ya thar, aku gak pernah ada rasa sama kamu cuma selama ini gue kecewa sama kamu yang gak bisa menghargai seseorang dan mengecap mereka mainan"ucap Dania

Dan saat itu juga Akhtar kesal dan langsung melenggang pergi meninggalkan Dania yang terdiam

"Terima kasih thar, kamu pernah mewarnai hari-hari ku"gumam Dania sambil menatap punggung Akhtar yang menjauh darinya

***

"Dan, gak kerasa ya bentar lagi kita lulus"ucap Zahra

"Iya Dan, padahal waktu awal masuk aku gak Betah tapi akhirnya tiga tahun ini kita jalani semua ini dengan penuh suka dan duka"ucap Kahla

"Eh Iya, aku ingat sesuatu_"ucap Dania terjeda membuat Kahla dan Zahra terdiam menantikan ucap selanjutnya "Kahla yang nangis di pojok kamar dan merengek minta pulang sampe dia nonjokin tangannya ke kasur udah itu nangisnya sambil makan hahahaha"ucap Dania sambil tertawa

Zahra tertawa terbahak bahak sampai dari sudut matanya mengeluarkan air mata. Bagaimana tidak mereka tak tertawa mengingat hal itu di mana Kahla nangis sendiri, ngomong sendiri sambil meremas-remas bantalnya tapi Mulutnya tak berhenti memakan makanan miliknya yang di bawa dari rumah dan saat itu Dania dan Zahra hanya diam karena mereka merasa sikap Kahla aneh tapi lucu. Kahla yang tak terima apa yang di katakan Dania ia langsung mengalihkannya untuk Zahra

"Lah kamu lebih parah Ra, kamu lupa kamu pernah jatuh dan hampir nubruk kakak kelas sampai orang-orang ngeliatin kamu. Eh, malah kamu nangis di situ terus lari kek kelas kaya abis di putusin aja haha"ucap Kahla

"Oh iya yah La, waktu itu sampai kak Andi nyamperin ke kelas buat minta maaf padahal bukan salah dia"ucap Dania sambil tertawa

"Ah, kalian mah. Itu masa lalu aku malu banget saat itu apalagi pas kak Andi Dateng padahal dia gak salah apa-apa"ucap Zahra

Keduanya pun melanjutkan pembicaraan sampai tak terasa waktu sudah malam mereka pun akhirnya tertidur di tempatnya masing-masing

***

Hari ini kembali Dania berhadapan dengan Akhtar sungguh dia sangat menghindari siapapun laki-laki yang mendekatinya kecuali ada hal yang penting. Terkecuali Akhtar Dania yakin laki-laki itu ingin mengganggunya lagi karena dia masih saja ingin membuat Dania jujur dengan perasaannya sedangkan Dania selalu bungkam setiap di tanya seperti itu

"Nia, Lo jujur deh sama gue Lo suka sama gue kan"ucap Akhtar. Dania hanya diam dan memilih mencari buku yang ia perlu kan tapi karena tak tahan dengan Akhtar yang terus saja mengikutinya Dania pun berbalik dan langsung menatap Akhtar tajam

"Dengar ya Akhtar, sekali lagi aku tekankan pada kamu aku gak punya perasaan apa-apa sama kamu. Kamu datang sendiri dalam hidupku dan pergi sendiri dari hidupku aku selama ini diam karena aku menganggap perhatian kamu adalah untuk seorang teman tapi nyatanya kamu menganggap ini lebih. Aku tekankan lagi jangan ganggu hidupku lagi"ucap Dania lalu mengambil buku yang memang sedang ia cari namun Akhtar tak sengaja memegang tangannya dan itu membuat Dania marah besar untung saat ini tak banyak orang yang berada di perpustakaan

Namun ternyata salah satu ustadzah melihat kejadian itu dan membuat Dania harus mendapatkan hukuman yang sangat menjijikan menurutnya tapi apa boleh buat Dania harus melakukannya kabar ini terdengar oleh ustadz Zaky yang notabennya adalah kakak kandung Dania walaupun gak ada yang tahu kalau Zaky dan Dania itu adik kakak

Ustadz Zaky sangatlah marah karena kabar itu membuat ia akhirnya menyuruh Dania untuk menemuinya di rumah saudaranya yang kebetulan dekat dari pesantren ini

"Apa yang sebenarnya terjadi"ucap ustadz Zaky dingin

"Dia mengganggu Dania bang saat di perpustakaan dan dia nggak sengaja pegang tangan Dania hal itu tanpa Nia sadari tapi salah satu ustadzah melihat kejadian itu dia salah paham dan akhirnya dia menghukum Nia"ucap Dania

"Kamu gak ada hubungan kan sama dia"ucap ustadz Zaky dingin

"Nggak ada bang, itu semua kesalahan pahaman"ucap Dania

Tanpa sadar Dania menangis dan itu membuat ustadz Zaky menghela nafasnya adik satu-satunya ini memang sangatlah manja ia pun mendekati Dania dan memeluknya tak lama kemudian terdengar dengkuran halus ustadz Zaky yakin kalau adiknya ini tertidur memang ini sudah kebiasaan dari Dania dan itu tak bisa dihilangkan sampai sekarang

Dania akan lemah saat ia di marahi oleh salah satu anggota keluarganya dan ia akan menangis yang berakhir tertidur di dada papah, mamah, atau dirinya. Ia pun memindahkan Dania ke kamar sepupunya kebetulan sepupunya itu sedang pergi dan belum pulang ia pun kembali ke ruang tamu lalu mengobrol dengan bibinya

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang