"permainan yang aku mainkan hanya akan menjadi sebuah Boomerang dalam kisah yang sama sekali tak aku inginkan"
***
Beberapa bulan sebelumnya
Akhtar POV
Hari ini gue dan temen-temen mau nongkrong di tempat biasa tapi sebelum itu gue harus mampir ke rumah nenek karena mamah memberikan sebuah rantang makanan untuk nenek aku pun pergi dengan motor sport milikku tak butuh waktu lama aku sampai di rumah nenek
Aku pun segera mengetuk pintu rumahnya dan keluarlah nenek aku yang amat sangat aku sayangi ia langsung memeluk ku dan menyuruh aku untuk masuk ke dalam rumahnya aku pun tak bisa menolaknya karena aku tahu nenek sangatlah merindukan aku
"Nek, ini ada makanan dari mamah"ucapku
"Oh ya Akhtar, bilang terima kasih kepada mamah kamu ya "ucap nenek
"Nek, Akhtar pergi dulu yah. Soalnya ada janji sama temen"ucapku
"Kamu gak mau main dulu nak. Nenek kangen sama kamu"ucap nenek ku. Aku sebenarnya tak ingin membuatnya sedih tapi aku sudah berjanji kepada teman-temanku akan datang
"Nanti besok deh insya Allah Akhtar datang"ucapku
"Janji ya"ucap nenek ku
"Janji Nek"ucap ku
Aku pun berpamitan dengannya lalu segera pergi menuju tempat yang menjadi tongkronganku dengan teman-temanku. Sesampainya di sana aku langsung duduk dan memesan minuman kita berempat pun main ML di handphone kita masing-masing namun lama kelamaan kita agak bosen dengan apa yang kita lakukan
"Main tod yuk"ucap Denis dan diangguki oleh aku dan kedua temanku itu
Kami pun menaruh botol minuman di meja dan kami duduk melingkar botol itu pun di putar oleh Denis dan botol itu mengarah kepada Zakir yang sedang sibuk dengan ponselnya
"Truth or dare"ucap Denis
"Truth"ucap Zakir
"Siapa cewek yang Lo suka selama ini"ucap Denis
Aku pun langsung menatap Zakir karena aku sedikit penasaran dengan cewek yang disukainya karena selama aku berteman dengan Zakir aku gak pernah Zakir pacaran atau suka sama seseorang
"Insial ADK. Puas kalian"ucap Zakir
"Ko insial si Zak,"ucap ku
"Terserah gue lah"ucap Zakir
Zakir memang tak suka kehidupan pribadinya di ketahui oleh orang lain bahkan teman-temannya dan kami pun memaklumi hal itu jadi kami pun kembali melanjutkan permainan kali ini botol tersebut mengarah kepada faqih.
"Truth or dare"ucap Zakir
"Dare deh"ucap faqih sombong. Zakir pun tersenyum devil
"Telpon mantan lo dan minta dia balikan sama lo"ucap Zakir dan itu membuat aku dan Denis tertawa melihat ekspresinya yang langsung terkejut
"Gak biasa apa tantangan nya jangan itu"ucap faqih
"Oh tidak bisa qih, Lo harus lakuin itu"ucap Denis terkekeh geli
"Ayolah qih, gue tau Lo masih suka kan sama salah satu di antara mantan lo"ucapku
"Ayo qih,"ucap Zakir
faqih pun menelpon salah satu dari mantannya dan ternyata tak perlu waktu lama gadis di sebrang sana pun mengangkat telpon dari faqih
"Halo qih, ada apa?"ucap gadis itu
"Hai Fika. Ada sesuatu yang pengen gue bicarakan tentang hubungan kita"ucap faqih
"Maksud kamu qih,"ucap Fika
"Kita balikan"ucap faqih
"Lo lagi bercanda kan mana mungkin Lo ngajak gue balikan"ucap Fika
"Gue gak bercanda ka, gue masih sayang sama Lo buktinya setelah gue putus dari Lo gue belum pacaran lagi sama siapapun"ucap faqih
"faqih aku juga masih sayang sama kamu"ucap Fika
"Jadi"ucap faqih
"Aku mau balikan sama kamu"ucap Fika
"Terima kasih ka, aku harus pergi dulu ya nanti aku telpon kamu lagi"ucap faqih
"Iya"ucap Fika
Faqih pun menutup telepon nya dan menatap aku, Denis, dan Zakir dengan tatapan tajam kami pun hanya terkekeh geli melihat tingkah faqih permainan pun di mainkan kembali dan kali ini botol tersebut mengarah kepada ku
"Truth or dare"ucap Denis
"Dare"ucapku. Denis pun tersenyum devil
"Gue tantangan Lo buat luluhin hati Dania dan buat dia jatuh cinta sama Lo tapi Lo hanya kasih dia harapan palsu"ucap Denis
"Lah, gue gak mau ngelakuin itu. Sama aja gue nyakitin Ema gue"ucap ku
"Lo harus lakuin itu"ucap Denis
"Emang gak ada tantangan lain selain itu gue gak mau kejebak sama permainan gue nantinya"ucapku
"Gak ada yang bakalan tau tentang ini kalau Lo mau gue pastiin gue kasih lo lima juta buat permainan ini"ucap Denis
"Dan gue bakalan kasih lo empat juta kalau Lo berhasil"ucap faqih sedangkan Zakir hanya diam saja
"Dan Lo Zakir,"tanya Denis
"Gue gak mau terlibat gue takut dia marah"ucap Zakir
"Gue pergi dulu ya"ucap Zakir dan ia pergi tanpa menunggu jawaban ku, Denis dan faqih"Jadi bagaimana thar, ucap Denis
"Oke kalau gitu gue terima tantangan Lo"ucap ku
Dan akhirnya kita bertiga pun pulang ke rumah masing-masing karena hari ini sudah malam.
***
"Dan gue bisa jelasin semuanya"ucap Akhtar saat di perpustakaan sekolah namun Dania menghiraukan semuanya dan ia kembali membuka beberapa buku yang akan ia buat sebagai bahan materi. Diamnya Dania membuat Akhtar semakin merasa bersalah hingga akhirnya Akhtar pun pergi meninggalkan Dania
Setelah kepergian Akhtar tanpa terasa air mata Dania telah luruh dan membasahi pipinya ia tak menyalahkan Akhtar dengan apa yang dia rasakan tapi ia malah menyalahkan dirinya karena dengan mudahnya ia memberikan hatinya kepada seseorang pria yang sama sekali tidak mencintainya
Kisah ini mengajarkan aku tentang cinta yang tak seharusnya aku memiliki kepada seseorang yang bahkan tak pernah menginginkan rasa ini. Cinta itu buta sampai aku tak tahu apa yang aku lakukan itu benar atau salah aku sungguh benar-benar bodoh karena aku percaya dengannya begitu saja tanpa aku melihat siapa dia
Tanpa Dania sadari seseorang telah memperhatikannya sedari tadi tangannya mulai mengepal dan tersirat keinginan untuk memukuli Akhtar
Maaf gue dan, gue gak bisa lakukain apa-apa harusnya waktu itu gue cegah mereka untuk ngelakuin ini ke Lo. Gue ingin selalu jadi pelindung Lo tapi nyatanya gue kalah dari teman-teman gue yang telah mencoba membuat Lo terluka maafin gue. Gue janji gue kali ini gak bakalan biarin mereka ngedeketin lo sampai kapanpun karena gue telah menyesal dengan apa yang saat ini terjadi
Orang itu pun pergi dari perpustakaan dan menuju rooftop untuk sekedar menenangkan pikirannya yang kacau akibat masalah ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu