🍁Rahasia🍁

688 36 1
                                    

"sebuah rahasia walaupun kau menutupinya dengan rapat lama-kelamaan ia akan terungkap"

Adifa Dania Khanza

***

"Assalamu'alaikum ustadz,"ucap seseorang yang baru saja datang membuat ke empat ustadznya itu menoleh kearahnya. Dia adalah Dania gadis yang sedang mereka tunggu

"Dari mana kamu Dania. Bukankah saya sudah berpesan padamu agar tak terlambat"ucap ustadz Zaky yang memang terkenal dengan kegalakannya sedangka para ustadz yang lainnya hanya terdiam mendengarkan apa yang akan diucapkan oleh temannya itu. Dania terdiam dan menundukkan kepalanya bukan hanya takut tapi saat ini posisi dia berada di depan para ustadz yang mana terdapat dua ustadz yang belum mempunyai seorang makmum

"Afwan ustadz," ucap Dania dengan lembut. Membuat ustadz Zaky menghembuskan nafas dengan kasar menahan diri agar tidak terlalu jauh memarahi gadis yang menjadi tanggung jawabnya saat ini karena bagaimanapun dia itu adalah adik satu-satunya yang ia miliki. Zaky pun mendekati Dania yang menangis karena ia tau adiknya ini sangat manja padanya jika dimarahi oleh salah satu bagian dari keluarganya pasti ia akan menangis

Zaky pun mendekat lalu membawa tubuh kecil Dania ke dalam pelukannya membuat ustadz nadif, Alhaq, dan Akram bangkit dari duduknya mereka sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu memeluk seorang gadis yang bukan mahromnya. Memang di pondok ini tak ada yang tau jika Zaky dan Dania itu adik kakak jadi wajarlah jika mereka terkejut dengan yang dilakukan Zaky saat ini

"Zaky, apa maksud kamu memeluk seorang yang bukan mahrommu"ucap ustadz Alhaq "Zaky, kau itu seorang ustadz disini kau jangan membuat nama baik pesantren ini tercemar"ucap Nadif "kang, apa yang kamu lakukan"ucap Akram

"Shutt, kalian berisik tau. Tar aku mau tenangin dia dulu. Disini ada kamar kosongkan saya mau tidurin dia dulu.."ucap Zaky

"Astaghfirullah, kang jangan itu zina"ucap ustadz akram "kau boleh marah sama dia tapi kamu jangan hancurin masa depan dia kang. Dia itu masih muda kasian dia kang"

"Kamu ngomong apa sih"ucap Zaky lalu pergi ke kamar kosong yang ada di dalam kantor itu lalu ia segera kembali dan siap di serang banyak pertanyaan oleh sahabatnya itu

"Jadi gini, kalian jangan berpikir negatif dulu terhadap saya. Dia itu sebenarnya adalah adikku satu-satunya, Abi sama umi yang menitipkan dan memberikan aku tanggung jawab agar aku bisa menjaga adikku itu tadi aku memarahinya dan aku ingat kalau dia tidak suka kalau salah satu bagian dari keluarganya memarahinya karena dia pasti akan lemah dan menangis. Selama ini aku ingin cerita ke kalian tentang keberadaan adikku di pondok ini tapi dia selalu mencegahku dengan berbagai cara dia sangat melarangku untuk sekedar memberi tahu siapa dirinya. Makanya salam ini jika waktu penjengukan aku dan dia selalu bedakan hari dan waktunya atau terkadang aku dan dia akan pulang dia menunggu ku di gerbang belakang yang jarang di lewati oleh para santri. Dia sangat menutupi siapa dirinya,"ucap ustadz Zaky membuat sahabatnya itu lega karena mereka itu bersaudara

"Pantas saja waktu aku main ke rumah kamu aku tak sengaja lihat foto kamu sedang berpelukan erat dengan Dania. Awalnya aku kaget dan aku gak yakin itu Dania tapi aku memilih diam karena itu adalah rahasia pribadi kamu"ucap ustadz Nadif sambil tersenyum samar

"Terus kang, waktu itu kan aku menginap di rumahmu dan posisinya itu semua santri disinikan pada mudik. Terus dia kemana selama saya di rumahmu itu"ucap ustadz akram

"Oh, waktu itu. Dia ada di rumah tapi sama sekali dia tak keluar dari kamarnya kalau pun keluar dia sembunyi-sembunyi dan itu ketika kita berada di kamar. Kamu Taukan kamar yang ada di sebelah kamar ku itu kamarnya Dania selama itu juga dia sering main ke balkon kamar dan waktu itu kamu hampir ngeliat Dania pas lagi di balkon karena saat itu juga Dania keluar dari kamarnya"ucap ustadz Zaky

"Zaky Zaky punya Adek secantik dan seimut itu geh kamu sembunyikan dari kami siapa tau nih yang samping bisa tertarik sama adekmu itu wkwkwk"ucap ustadz Alhaq sambil merangkul pundak Adek kesayangannya itu

"Kamu ngomong apa to mas"ucap ustadz akram"haha, boleh boleh aku mah restuin kalau kamu mau deketin adekku"ucap ustadz Zaky sedangkan ustadz Akram hanya terdiam

"Abang,"panggil seseorang dari dalam kamar siapa lagi kalau bukan Dania. Ustadz Zaky pun segera mendekatinya dan duduk di sampingnya seraya tersenyum.

"Mulai sekarang kamu tak perlu lagi menutupi siapa kamu karena Abang dah cerita sama sahabat Abang dan mereka udah tau siapa kamu"ucap ustadz Zaky sambil mengusap dan membenarkan jilbab adeknya

"Abang sih pake acara peluk-peluk aku segala kan jadi ketauan ah gak seru Abang mah"ucap Dania sambil cemberut

"Lah ko Adek Abang cemberut sih, yaudah geh Abang janji Abang beliin kamu coklat sama es krim deh"ucap ustadz Zaky dan membuat mata Dania langsung berbinar"Abang beneran kan nggak bohong"ucap Dania dan dibalas anggukan oleh ustadz Zaky. Dania pun langsung memeluk abangnya itu tak lama kemudian terdengar deheman dari arah pintu

"Liat geh, mereka so sweet banget deh coba aku punya Adek cewek"ucap ustadz Alhaq sambil melirik kearah ustadz Akram tapi yang sindir justru diam seakan tak ada yang diucapkan oleh Abangnya itu"Mulai deh jadi es batu, sok cool kamu dek"ucap ustadz Alhaq

"Udah, yuk kita mulai rapatnya."ucap ustadz Nadif dibalas anggukan oleh semuanya

***

Rapat pembahasan perekrutan pengurus baru dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat santri baru pada awal masuk sudah selesai Dania segera kembali ke asramanya. Rapat tadi memang khusus dan hanya diikuti oleh orang yang sudah ditunjuk oleh Abi dan umi dari kepengurusan santriwati yang ditunjuk sebagai perwakilan sebenarnya itu ustadzah Alisa namun ustadzah Alisa sedang pulang karena dirinya akan dilamar oleh seseorang hingga membuat dia harus pulang terlebih dahulu lalu ustadzah Alisa menunjuk Dania untuk mewakilinya tapi sebelum itu dia meminta izin dulu kepada ustadz Zaky dan ustadz Zaky pun menyetujuinya dan menyuruh ustadzah Alisa untuk memberi tahu kepada Dania agar tidak telat untuk ikut rapat

"Eh Dania, udah pulang kau"ucap Zahra yang baru saja datang sedangkan Dania hanya meliriknya sekilas lalu diam. Zahra yang tak direspon ucapannya langsung saja menghampirinya"kau kenapa lah Dania, kau tak biasanya terdiam saja"ucap Zahra "kau ada masalah ayolah cerita sama aku kau ada apa Dania? "Ucap Zahra. Dania pun memeluk Zahra lalu ia memberikan senyum kepada Zahra"aku gak papa Zahra, aku hanya butuh istirahat"ucap Dania.

Namun tiba-tiba saja Dania pingsan dan itu membuat Zahra kelabakan dan langsung memanggil Kahla yang sedang mandi. Dania memang memiliki darah rendah sehingga kalau aktivitasnya terlalu banyak dan berlebihan membuat dia seperti ini.

"Kahla, cepatlah kau ini lama sekali."teriak Zahra. "Ya, sabarlah Zahra aku lagi pake kerudung"ucap Kahla dari kamar mandi setelah itu mereka bergegas pergi menuju klinik pesantren dengan Dania yang mereka papah untungnya Dania sudah bangun tadi jadi tinggal pemeriksaan keadaannya saja sekarang.

"Dania lain kali, kamu jangan mempotsir kegiatan kamu kamu itu gak boleh capek untung kali ini kamu gak mimisan kan berabe kalau dah kaya gitu"ucap Kahla "Iyah Dania, kau jangan terlalu banyak ngurusin inilah itulah kan akhirnya kau sendiri yang kena getahnya"ucap Zahra. Dania tak bisa menjawab perkataan kedua sahabatnya itu bibirnya terlalu kaku untuk digerakkan badannya terasa sakit semua dan entah kenapa pandangannya kembali kabur tak lama kemudian semuanya gelap Dania tak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya sedangkan kedua sahabatnya langsung panik dan mencari seseorang agar membantunya

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang