🍁Cerita Masa Lalu🍁

248 17 0
                                    

"mencintai memang bukan hal yang salah karena hal itu sudah menjadi kodratnya manusia hanya saja waktunya yang tak pernah tepat"

***

"Kak Dania"ucap seseorang dari belakang

Dania memang lebih senang dipanggil kakak daripada ustadzah karena menurut dia itu bukan sesuatu yang pantas baginya tapi ia selalu terima panggilan apapun dari Adek kelasnya itu toh sebenarnya umur dia juga masih 17 tahun dan beruntungnya di umurnya yang masih 17 tahun dia telah lulus SMA dan hasilnya sangat memuaskan walaupun ia bukan yang pertama tapi ia masuk ke dalam 3 besar dan berhasil menempati peringkat ke dua

"Iya, Elma"ucap Dania

"Kak, aku pengen cerita dong sama kakak"ucap Elma

"Tentu saja, Elma"ucap Dania sambil tersenyum

Mereka berdua pun menuju taman pondok dan Elma pun menceritakan semua yang mengganjal di hatinya dan Dania seperti kembali ke dalam masa lalunya di mana Akhtar yang telah menimbulkan rasa ini. perasaan yang tak diinginkan sama sekali namun harus terjadi saat itu

Flashback

"Dan, lo lagi ngapain sih"ucap Akhtar

"Oh, Nia lagi ngerjain tugas laporan penelitian karena harus besok pagi di kumpulkan tapikan ini waktu istirahat emang lo gak mau jajan gitu"ucap Akhtar

"Tadi Nia nitip ama Kahla dan Zahra"ucap Nia masih fokus dengan laptopnya

Karena kesal Akhtar pun menutup laptopnya untung saja Dania mengetahui pergerakan tangan Akhtar hingga ia sudah mengesave data-data penting tersebut

"Kamu kenapa sih Akhtar,"ucap Dania menatap Akhtar dengan tajam namun Akhtar diam saja seperti anak kecil yang sedang ngambek dengan ibunya tapi beruntung Kahla dan Zahra pun sudah kembali dan Akhtar pun duduk di bangkunya walaupun matanya masih memperhatikan Dania

Dania bingung dengan sikap Akhtar akhir-akhir ini. Akhtar semakin posesif pada dirinya bahkan dia secara terang-terangan menunjukkan bahwa Dania itu miliknya dan itu menimbulkan masalah bagi Dania karena ia selalu di tanya tentang hubungannya dengan Akhtar begitu dengan abangnya ia jelas menunjukkan rasa ketidaksukaannya kepada Akhtar

"Si Akhtar deketin kamu lagi Dan,"ucap Kahla di balas anggukan kepala dari Dania

Namun mereka kembali ke kegiatan masing-masing hingga bel tiba Dania segera menutup laptopnya dan ia izin ke kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya karena kantuk yang mulai menyerangnya saat ini bayangkan saja dia hanya tidur dua jam saja dan itu dengan posisi duduk di kursi meja belajarnya

Setelah mencuci mukanya ia kembali ke kelas dan mendapati Akhtar yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan

Pelajaran pun berlalu dan bel pulang pun sudah berbunyi semua para santri mukim dan non mukim segera bergegas pulang tak terkecuali Dania dan kedua sahabatnya mereka sudah berada di asramanya

"Aku heran sama sikap Akhtar akhir-akhir ini, dia buat aku gak nyaman dengan kelakuan dia"ucap Dania

"Hehe, sabar Dan. Dia ujian buat kamu"ucap Zahra

"Aku rasa dia suka sama kamu deh Dan,"ucap Kahla

"Ih, udahlah terserah apa kata kalian"ucap Dania

***

Hari-hari semakin berlalu dan Dania mulai merasakan ada sesuatu di antara ia dan Akhtar namun dia gengsi untuk mengatakannya ia lebih baik diam karena memang sikap Akhtar akhir-akhir ini agak berkurang dan Dania yakin kalau ia adalah mainan bagi Akhtar tapi ia sudah terlanjur memiliki rasa itu

Hingga satu bulan kemudian sesuatu terjadi pada dirinya semua rahasia yang di sembunyikan Akhtar selama ini terbongkar dalam kurun waktu yang sangat cepat dan itu membuat Dania agak kecewa dengan sikap Akhtar

Flashback end

"Kak Nia, kakak nangis"ucap Elma

"Enggak ko El, tadi mata kakak perih aja"ucap Dania

"Oh ya udah geh. Kak Nia, Elma ke kamar dulu ya soalnya bentar lagi mau asar"ucap Elma

"Iya Elma"ucap Dania

"Assalamu'alaikum"ucap Elma

"Wa'alaikumsalam"ucap Dania

Namun tanpa Dania sadari seseorang telah memperhatikan dirinya sejak tadi

"Kamu bohong Nia, kamu nangis dan entahlah apa yang membuat air mata kamu jatuh"ucap orang itu lalu berlalu pergi dari tempat itu

***

Akram POV

Hari ini begitu indah aku memutuskan untuk pergi ke taman dekat asrama putri namun sebelumnya aku akan menemui bang Alhaq ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada dirinya sesampainya di rumah bang Alhaq aku langsung mengetuk pintunya dan tak lama kemudian bang Alhaq keluar

"Eh, Akram. Ada apa"ucap bang Alhaq

"Enggak bang, tadi aku mau ke taman dekat asrama putri tapi aku mampir dulu kesini"ucapku

Rumah yang di tempati oleh bang Alhaq ini adalah rumah pesantren di mana para ustadz yang mengabdikan dirinya si pesantren ini diberikan tempat bersama istri dan anak-anaknya

"Aku tahu dirimu Akram kamu tak akan menjumpai ku tanpa alasan jadi ceritalah"ucap bang Alhaq

"Bang, Akram pengen ta'aruf sama seseorang tapi Akram takut karena ia juga masih kuliah dan aku gak mau ngehancurin mimpinya"ucapku

"Siapakah gadis yang kamu maksud"ucap bang Alhaq

"Dia adiknya bang Zaky"ucapku

"Adifa Dania Khanza"ucap bang Zaky aku hanya menganggukkan kepalaku

"Aku siap menunggu dia sampai kelulusan nanti dan aku siap menerima konsekuensinya"ucapku

"Kamu tidak perlu menunggu dia sampai kelulusan kamu bisa menikahinya nanti aku yang akan bicara dengan Zaky"ucap ban Alhaq

"Bagaimana caranya"ucapku

"Kamu serahkan ini kepada kakakmu ini"ucap bang Alhaq

"Ya sudah bang aku serahkan semua kepada bang Alhaq, ya sudah aku pergi dulu ya bang."ucapku

"Iya Akram"ucap bang Alhaq

"Assalamu'alaikum"ucapku

"Wa'alaikumsalam"ucap bang Alhaq

Aku pun pergi ke taman untuk menenangkan pikiranku namun saat aku sampai di sebuah kolam ikan aku melihat dua orang gadis tengah membicarakan sesuatu dan gadis itu salah satunya adalah Dania gadis yang telah mengisi hatiku saat ini namun ada yang berbeda kali ini Dania seperti sedang memikirkan sesuatu dan ia sedikit menghiraukan cerita dari Adek kelasnya itu aku pun hanya memandanginya dari jauh karena aku takut dekat dengannya aku malah lepas kontrol

Dan beberapa saat kemudian sesuatu jatuh dari mata indahnya air mata itu membasahi pipinya yang menggemaskan sedikit ada rasa sakit yang terselubung dengan hatiku saat ini apakah Dania memiliki perasaan kepada orang lain karena yang ku tahu biasanya seorang perempuan hanya bisa mencintai seseorang dalam diam

Adek kelasnya itu sadar kalau Dania sedang menangis tapi Dania berpura-pura seakan matanya kelilipan tapi aku tahu kalau dia itu menangis tak lama kemudian Adek kelasnya itu pergi dan diikuti dengan Dania yang pergi pula

"Kamu bohong Dania. Kamu nangis dan entahlah apa yang membuat air mata kamu jatuh"ucapku lalu aku juga pergi dari tempat itu

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang