🍁Terungkapnya Sebuah Rasa🍁

152 12 2
                                    

Perlahan-lahan semua kebenaran akan terungkap terutama rasa yang selama ini terpendam jauh di relung hati sana

****

Dear you

Sebuah rasa bisa kau gambarkan dengan pena yang membasahi selembar kertas. Jika memang kamu tak percaya kepada seseorang. Tapi seandainya suatu saat nanti kamu lelah biarlah semua kisah kau ungkapkan agar hatimu tak pernah merasakan lelah karena cinta yang tak akan pernah terbalas.

Khanza

Dania dia memang gadis yang menjadi tempat semua orang menuangkan keluh dan kesahnya. Berbagai cerita telah ia dengar dari semua orang dan itu membuatnya menjadi seseorang yang tak mudah dekat dengan seorang pria.

Gadis dengan senyum yang merekah indah menghiasi wajah cantik dan imutnya. Dania adalah gadis ceria tapi akankah keceriaannya itu akan bertahan ataukah berubah.

Suara langkah kaki mendekati Dania yang saat ini berada di koridor sekolah. Dia adalah ustadzah kira yang ingin mengatakan sesuatu kepada Dania.

"Kenapa ustadzah kira?."ucap Dania

"Panggil aku kakak saja Nia, aku tahu kamu akan resign dan aku juga akan resign besok."ucap ustadzah kira

"Hehe, maaf ustadzah. Ups, maksud aku kak."ucap Dania

"Nia, kamu pernah ceritakan sama kakak kalau kamu pernah di ajak ta'aruf sama seseorang terus kamu tolak tanpa mau tahu siapa dirinya."tanya ustadzah kira

"Iya kak. Kenapa emang kakak tahu siapa orangnya?"ucap Dania.

Ustadzah kira menghela nafasnya lalu ia menganggukkan kepalanya. Sedangkan Dania mulai serius dengan arah pembicaraannya ini.

"Iya kakak tahu, dia yang selalu memberikan tugas yang sebenarnya bukan tugas kamu."ucap ustadzah kira

Dania tampak berpikir sejenak dan mengingat siapa orang itu dan Dania melihat ke langit-langit koridor satu nama muncul dalam benaknya.

"Ustadz Akram."ucap Dania tanpa sadar lalu ia melirik ke arah ustadzah kira yang menganggukkan kepalanya. Dania menutup wajahnya ia sangat terkejut bagaimana ini bisa terjadi.

"Iya, ustadz Akram. Telah lama menyukai kamu dan setelah wisuda nanti kamu akan dilamar olehnya."ucap ustadzah kira

"Ini gak bisa terjadi."ujar Dania"kak, kakak kan tahu kalau aku akan melanjutkan studi di Amerika. Mamah dan papah bisa menggagalkan semua itu dan menerima lamaran dari ustadz Akram."lanjut Dania

Dania menangis, ustadzah kira memeluk Dania ia memenangkan Dania ia tak perduli kerudungnya yang basah.

"Kamu tenang Dania, kamu bisa bicarakan baik-baik kepada ustadz Akram."ucap ustadzah kira

"Aku akan resign besok pagi bareng sama kakak."ucap Dania

"Apa kamu yakin Dania?"tanya ustadzah kira

"Aku yakin ustadzah."ucap Dania

Setelah pertemuannya dengan ustadzah kira, Dania menuju kantor yayasan untuk mencari keberadaan ustadz Akram. Sesampainya di kantor Dania bersikap seperti biasa namun hatinya melebur hancur karena ia akan mempertaruhkan dirinya sebagai wanita dan cita-cita yang ia miliki.

Ustadz Akram sudah berada di hadapannya, dengan sikap yang biasa ia tunjukan untuk semua orang.

"Saya mau tanya sama ustadz Akram!."ujar Dania

"Silahkan,"ucap ustadz Akram

"Aku sudah tahu semua tentang ustadz Akram yang sudah mengajukan ta'aruf dan berniat akan melamar saya."ucap Dania

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang