🍁 Perubahan🍁

185 12 0
                                    

Aku merasa ada sesuatu yang berubah pada diriku tapi entahlah ketika aku mencoba untuk mengingat kenangan itu air mata ini tak mampu aku cegah dan hatiku merasakan sakit yang tak aku ketahui penyebabnya.

***

Setelah pertemuan itu Dania menjadi lebih diam dari yang sebelumnya bahkan ia jarang sekali keluar dari kamarnya, hal itu membuat om Darren dan tante Alinka bertanya-tanya apa penyebabnya.

Anggun tak di perbolehkan datang ke rumah om Darren bahkan bukan hanya Anggun tapi semua orang tak di izinkan datang ke rumah, Dania juga mematikan ponselnya hingga tak ada satu orang pun yang bisa menemuinya.

Sore itu kala hujan deras turun membasahi bumi Dania keluar dari kamarnya menuju balkon kamar. Ia mengulurkan tangannya hingga menyentuh setiap tetesan air hujan yang turun dari langit lewat genting rumah.

Hujan

Setiap tetesan rintikanmu membuat aku berada di masa lalu ku tapi entah bagaimana sampai detik ini pun aku tak bisa mengingatnya. Kisah apa yang aku alami dan siapa orangnya aku tak mampu untuk mengingat semua hal itu.

Aku tak pernah tahu kisah itu sedih ataupun senang yang aku tahu ada sebuah perasaan yang tak pernah aku inginkan.

Dania mencoba mencari sesuatu di dalam lemari yang berisi barang-barang lama miliknya. Ia melihat sebuah diary berwarna pink yang mulai kusam dan berdebu. Ia mengambil diary tersebut lalu membukanya.

Di halaman pertama ia melihat sebuah foto berisikan tiga wanita dan tiga laki-laki yang memakai pakaian biasa namun semuanya terlihat sangat cantik dan tampan. Dan di foto itu ada dirinya berada di tengah-tengah mereka dan juga seorang laki-laki yang kemarin menemuinya di taman.

"Siapa mereka.?"batin Dania

Dania membalikkan foto tersebut terdapat tulisan yang Dania tebak adalah nama dari mereka dalam foto tersebut.

- Nia
- Kahla
- Zahra
- Akthar
- Zakir
- Angga

Tiba-tiba Dania merasakan kepalanya sangat sakit, saat ia mencoba mengingat nama tersebut. Pandangan Dania langsung kabur dan setelah itu ia tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

***

Daffa pov

Hari ini aku berniat untuk pergi ke rumah Dania karena kemarin dia membatalkan pertemuan denganku. Namun saat aku sampai aku melihat om Darren, keluar dari rumah dengan sangat tergesa-gesa dan aku pun mengikuti mobil om Darren yang meninggalkan mansionnya.

Aku sedikit heran kenapa aku mengikuti om Darren padahal aku ingin bertemu dengan Dania. Mobil om Darren berhenti di depan sebuah rumah sakit lalu ia segera turun dan memanggil suster di sana. Aku masih memandangi kejadian tersebut dari dalam mobil.

Aku melihat seorang wanita yang di gendong dari dalam mobil dan aku mengenal siapa wanita itu aku pun segera keluar dari dalam mobil dan menghampiri om Darren dan tante Alinka yang nampak khawatir.

"Om, ada apa dengan Dania."ucap diriku ketika aku sampai di hadapan mereka.

"Entahlah om dan tante juga tidak tahu."ucap om Darren.

Setelah itu tak ada lagi percakapan yang terdengar lagi aku khawatir dengan keadaan Dania di dalam sana. Aku masih sangat mengingat kejadian tiga tahun lalu yang hampir merenggut nyawanya.

Tak berapa lama kemudian, seorang dokter keluar dari ruangan Dania dan segera menghampiri aku, om Darren dan tante Alinka.

"Bagaimana dok, keadaan keponakan saya."tanya om Darren

"Pasien hanya mengalami tekanan karena ia terus memikirkan sesuatu dan mencoba keras untuk mengingat semua kejadian di masa lalu."ucap sang dokter.

"Tak ada yang perlu di khawatirkan, pasien hanya merasakan pusing."ucap dokter  lagi lalu pergi ke ruangan yang lain.

Kami pun masuk ke dalam ruangan dan melihat Dania yang sudah sadarkan diri. Namun aku melihat Dania seperti berbeda dengan Dania yang sebelumnya aku kenal aku melihat sikap acuhnya kepadaku dan bahkan tak segan-segan ia memandang diriku dengan tatapan yang sangat tajam.

"Ada apa dengan dirinya."batin Daffa.

***

Sejak kejadian di rumah sakit Dania semakin terdiam dan irit bicara bahkan ia jarang sekali berbicara dengan keluarganya.

Malam ini dia memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang sering ia kunjungi selama ini, sambil membawa sebuah laptop di tasnya.

Sesampainya di tempat itu Dania langsung duduk di di bangku yang langsung menghadap ke arah pemandangan kota gemerlap lampu menghiasi kegelapan malam.

Dania memasang earphone miliknya lalu mulai membuka laptopnya ia mencari tahu keberadaan nama yang ada di foto itu melalui akun media sosial miliknya.

Dania mulai mencari namun tidak ada satu pun yang dapat ia temukan, akhirnya Dania menyerah dan menyudahi aksinya itu.

Sebelum pergi Dania dari tempat itu seseorang tiba-tiba saja menepuk bahu Dania dari belakang dan saat itu juga pandangan mereka bertemu.

"Aku Akhtar."gumamnya

Dania sempat tertegun beberapa saat namun akhirnya ia memutuskan untuk mengabaikan pria di depannya itu namun sayangnya pria itu malah menarik pergelangan tangan Dania dan menyuruh Dania untuk kembali duduk.

"Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu?"tanya Akhtar

"Aku lupa semuanya."ucap Dania

"Maksud kamu?."tanya Akhtar

"Tiga tahun yang lalu aku mengalami kecelakaan besar dan membuat aku koma selama beberapa bulan dan hal itu juga membuat aku lupa ingatan dan tak mengingat siapa diriku."ucap Dania

Akthar langsung terkejut dengan perkataan Dania bahkan ia tak percaya kalau Dania mengalami hal tersebut selama ini.

"Apa kamu tak mencoba untuk mengingat semua kejadian di masa lalu kamu."ucap Akhtar

"Aku selalu mencoba namun aku selalu gagal dan hal itu membuat aku semakin sering keluar masuk ke rumah sakit karena aku yang berusaha keras untuk mengingat semua hal."ucap Dania

"Kamu tahu siapa aku di masa lalu kamu?."tanya Akhtar

Dania menggelengkan kepalanya.

"Tapi saat aku melihat wajah kamu, aku merasakan sesuatu yang sangat aneh dan aku selalu merasakan rasa sakit yang sangat mendalam tapi aku tak tahu apa yang menyebabkan hal ini terjadi."ucap Dania

Akhtar terdiam ia memandang wajah cantik Dania yang tak pernah berubah walaupun sudah bertahun-tahun telah berlalu.

Dania yang di perhatikan seperti itu membuatnya merasa tidak nyaman bahkan ia ingin sekali pergi dari tempat itu tanpa Dania sadari Akhtar memotret Dania dan ia langsung mengirim foto tersebut ke sahabatnya dan juga ustadz Akram.

***

Di belahan dunia lain mereka yang mendapatkan pesan dari Akhtar langsung membuka pesan tersebut dan alangkah terkejutnya mereka ketika melihat foto tersebut bahkan Kahla dan Zahra yang memang sudah menikah langsung menangis bahagia karena sahabatnya bisa di temukan.

Sedangkan ustadz Akram, sedang berada di tempat santri dan saat ia membuka pesan tersebut ia juga sama terkejutnya, namun dari ekspresi yang di tampilkan dari wajah gadis itu seperti ada sesuatu terjadi kepada gadis cantik tersebut

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang