"Apa yang ada di hatimu terkadang harus kamu curahkan kepada orang lain yang pastinya kau percaya karena apa karena kamu tak mungkin terus memendamnya sehingga itu menjadi beban bagi kamu"
Adifa Dania Khanza
***
Dania melangkahkan kaki menuju pekarangan taman yang di tumbuhi dengan bunga-bunga cantik hari ini ia akan bertemu dengan salah satu santriwati yang sedang memiliki sebuah masalah. Dania memang sudah biasa menjadi pendengar yang baik bagi para santriwati, pengurus, maupun ustadzah entahlah dia juga tak mengerti tapi dia tetap menjalaninya walaupun saat memberikan nasihat ia juga agak bingung
Setelah ia duduk beberapa menit datanglah seorang gadis yang ia tunggu namanya Siti Annisa gadis cantik itu terkenal karena ia jutek dan galak sama santriwan ataupun makhluk yang dinamakan cowok ia begitu anti dengan nama itu selama ini dia hanya menyanyangi ayah dan abangnya karena ibunya sudah tiada saat dia duduk di sekolah menengah pertama dan itu membuatnya agak terpukul sebelum Anisa mondok di sini ia dulu sempat mondok agak jauh dari kotanya ini bahkan keluar dari provinsi ini tapi sekarang ia kembali lagi dan memilih pesantren ini sebagai tempat dia menimba ilmu
"Assalamu'alaikum ustadzah, maaf saya terlambat"ucap Anisa langsung duduk di samping Dania
"Wa'alaikumsalam, tak apa Nisa."ucap Dania
"Ustadzah, saya ingin bercerita sedikit soalnya ini udah jadi beban buat Nisa, Nisa gak berani cerita ke teman-teman Nisa"ucap Anisa
"Iya Nisa, sok aja apa yang pengen di bicarain"ucap Dania
"Jadi ustadzah, beberapa bulan ini Nisa lagi dekat dengan seseorang dan orang itu selalu ngajak Nisa buat pacaran kata dia kita gak akan ketemuan hanya sekedar chat atau telpon apa salahnya kita coba pacaran yang penting gak pegangan tangan kan ataupun macem-macem tapi Nisa gak mau ustadzah, Nisa takut" ucap Anisa. Dania tersenyum lalu ia pun angkat bicara
"Nisa dekat dengan seseorang itu tak apa asal ada batasannya tapi kita juga harus teliti dalam memilih hal itu kamu tahu kan dalam agama Islam tak ada kata pacaran ada juga ta'aruf dan ta'aruf juga masa paling lamanya hanya tiga bulan dan setelah itu putuskan menikah atau tidak. Tapi ustadzah lihat banyak orang yang salah mengartikan ta'aruf dan bahkan mereka telah melebihi batas dan tak sesuai dengan syariat Islam itu sangat miris mereka meniru gaya orang-orang barat sehingga mereka lupa apa yang salah dan apa yang benar. Pernah ada teman kampus ustadzah yang tanya kaya gini "kenapa sih santri itu pacaran padahal dalam agama Islam sendiri gak ada kata pacaran ada juga ta'aruf" dari situ ustadzah langsung terdiam hati ustadzah begitu tertohok dengan ucapan teman kampus ustadzah dari situ ustadzah gak tahu mau jawab apa tapi ustadzah hanya bilang kaya gini "gak semua santri pacaran ko mereka yang pacaran itu hanya belum kuat saja imannya" dia diam tapi ustadzah tau dia belum puas dengan Jawaban yang diberikan oleh ustadzah. Dan ada satu lagi yang harus kamu ketahui kamu dan dia memang hanyalah sekedar chat dan kamu tau ketika terjadi sebuah kenyamanan lama kelamaan rasa itu akan berubah menjadi sayang dan rasa sayang itu juga akan berubah menjadi cinta dan tanpa kamu sadari kamu selalu membayangkan dia datang ke dalam kehidupan kamu"ucap Dania
"Masya Allah ustadzah, benar apa kata ustadzah"ucap Anisa
"Nisa, ustadzah tahu Nisa kaya gimana selama ini Nisa itu sudah cantik dari luar pakaian Nisa sudah tertutup rapih sekarang saatnya kamu sempurnakan kecantikan kamu itu dengan akhlak dan hatimu yang suci biarkan orang berkata apa tentang Nisa tapi Nisa harus kuatkan hati Nisa dalam menjalaninya. Ustadzah Dania sebenarnya malu dengan diri ustadzah karena ustadzah sudah pernah mengalaminya saat itu ketika ustadzah menjatuhkan hati ustadzah pada orang yang salah hingga ustadzah sadar akan apa yang ustadzah lakukan adalah kesalahan, ustadzah gak mau kamu merasakan apa yang ustadzah rasakan kamu gadis yang baik jadi ustadzah gak mau kamu terluka sebelum waktunya karena hati kamu telah jatuh kepada seseorang yang belum tentu jadi imam kamu nanti"ucap Dania
"Terima kasih ustadzah, Nisa akan coba apa yang ustadzah katakan, kalau begitu Nisa pergi dulu ya ustadzah. Assalamu'alaikum"ucap Anisa
"Wa'alaikumsalam"ucap Dania
Setelah kepergian Anisa, Dania enggan bangkit dari tempat duduknya ia memiliki membuka catatan harian miliknya yang telah lama bersamanya
Cinta memang begitu hebat mampu membuat seseorang buta hingga ia tak mengenal mana yang salah dan mana yang tidak jikalau ia mencintai seseorang dengan terlalu berlebihan mereka seakan lupa dengan sang pemilik cinta sehingga saat seseorang yang dicintainya pergi meninggalkan dirinya ia malah menyalahkan sang pemilik cinta harusnya ia sadar bahwa mencintai seseorang itu tak akan abadi kecuali satu yakni mencintai sang pemilik cinta Allah SWT
Namun berbeda pada masa ini, sebagian dari mereka tak mengerti akan cinta yang sesungguhnya mereka selalu mengatakan cinta kepada seseorang tapi apakah mereka mampu membedakan antara cinta dan hawa nafsu. karena di zaman sekarang hawa nafsu mereka bilang cinta berpegangan tangan, berpelukan dan yang lebih Parah lagi apabila sampai melakukan hubungan di luar nikah dan apa yang mereka katakan kalau cinta itu ya kaya gini dan itu adalah kesalahan
Tak sedikit dari mereka menirukan gaya orang-orang luar yang padahal tak patut untuk ditirukan tapi seiring dengan perkembangan zaman kesenangan dunia itu lebih penting daripada memelihara perilaku dan akhlaknya hingga hanya sebagai saja yang masih menaati dan sebagiannya entahlah
Dania kembali menuju asrama dan menemukan Kahla dan Zahra yang sedang muroja'ah dengan memegang Al-Qur'an mereka masing-masing. Dania yang tak mau mengganggu mereka akhirnya pergi ke tempat di mana ia menemukan semua pertanyaan yang ada dalam pikirannya. Ia memejamkan matanya merasakan angin yang berhembus kencang sore ini dan tanpa terasa air mata telah jatuh membasahi pipinya
Hatiku tak kuat seperti baja, namun aku juga rapuh seperti ranting aku pernah membuat kesalahan yang tanpa aku sadari telah menyelimuti hatiku selama bertahun-tahun mencintai memang tak salah namun waktunya yang tak tepat hingga aku hancur sebelum waktunya tapi dari situ aku belajar tentang apa itu cinta sesungguhnya
Tanpa Dania sadari kedua sahabatnya sudah berada di sampingnya lalu memeluk erat Dania
"Kita akan terus bersama dan saling menguatkan tak ketika diantara kita mengalami kerapuhan yang belum bisa terobati"ucap Kahla
"Kita akan menjadi orang yang saling memberi semangat untuk kita melangkah maju"ucap Zahra
Dania tersenyum lalu memeluk erat kedua sahabatnya
Jadikan persahabatan ini menjadi persahabatan dunia dan akhirat aku sangat bersyukur dengan adanya kedua sahabatku yang selalu ada untukku saat aku sedih dan senang
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu