Benci satu kata yang aku gambarkan tentang kisah ku dan dia namun suatu saat aku akan menyesali kebencian ku ini
Adifa Dania Khanza
***
Dania POV
Hari ini sungguh menyebalkan bagi ku karena aku harus lari-lari ke tempat budhe Lela untuk menemui bang Zaky yang telah menungguku di sana. Aku dan bang Zaky memang sering bertemu di rumah budhe ku yang kebetulan rumahnya tak jauh dari pesantren tapi kali ini dia sampai menelpon beberapa kali entahlah apa yang akan ia bicarakan padahal rencananya aku, kahla dan Zahra akan pergi ke pasar untuk membeli persediaan pribadi
Sesampainya aku di rumah budhe Lela, aku agak kaget bukan hanya bang Zaky yang ada di situ tapi ustadz Akram dan ustadz Alhaq juga ada di situ. Aku pun duduk di samping bang Zaky
"Abang, mau ngapain sih nyuruh Nia, cepetan padahal Nia mau pergi sama temen Nia"ucapku
"Hehe, gak ko dek . Gak ada apa-apa cuma mau kasih titipan ini dari mamah, soalnya Abang buru-buru. Maaf ya dek" ucap bang Zaky
"Ya Allah, ya sudah aku balik lagi. Makasih ya bang udah mau bawa kan Abang biasanya malu kalau di suruh bawa kaya gini. Ya udah kalau gitu Dania balik ke pondok lagi ya bang. Duluan ustadz, assalamu'alaikum"ucapku lalu menuju teras depan dan ada budhe Lela yang baru saja datang ku tahu pasti budhe abis dari pasar
"Budhe, Dania balik ke pondok lagi ya. Assalamu'alaikum"ucapku sambil meraih tangan budhe Lela
"Wa'alaikumsalam"ucap budhe Lela. Aku pun kembali ke pesantren lalu segera berangkat ke pasar sebelum siang
****
Derapan langkah terdengar memenuhi lorong-lorong asrama khusus para pengurus terlihat tiga orang gadis yang harus saja datang dengan membawa belanjaan milik mereka masing-masing terdengar beberapa kali teman-temannya yang berada di depan pintu kamarnya menyapa. Sesampainya di kamar mereka langsung saja membaringkan tubuh mereka
"Huh, capeknya"gumam Zahra
Beberapa menit kemudian Dania bangkit dari tidurnya lalu segera membenahi hijabnya lalu ia pergi ke rooftop dimana ia akan mendapatkan ketenangan pada dirinya sendiri
Flashback
Dania tengah mencatat beberapa catatan yang tertinggal ia sedikit kesal karena ia hari ini tak akan menikmati jam istirahat tapi karena ada beberapa catatan yang harus ia selesaikan saat ini juga. Sekarang tinggal ia seorang di dalam kelas tapi ia tak memperdulikannya ia lanjut menulis sampai ia tak sadar kalau Akhtar dkk datang
"Eh, ada Nia, lagi apa nih"ucap Beni
"Apaan sih Ben, aku lagi sibuk gak usah ganggu bisa kan"ucap Dania
"Oke deh Nia, aku gak bakalan ganggu lagi ko. Dadah Nia sayang"ucap Beni. yang membuat Dania langsung menatap Beni tajam tapi tanpa Dania sadari pandangannya bertemu pada seorang pria yang berdiri di samping Beni dialah Akhtar si cowok pendiam yang sok cool
"Apa"ucap Dania jutek sedangkan Akhtar hanya mengangkat alisnya. Akhtar pun berjalan ke arah meja Dania dan langsung mengambil bukunya dan menaruhnya di atas lemari yang ada di kelas ini. Dania yang geram pun langsung berdiri dan berlari ke arah Akhtar yang baru saja menaruh bukunya di atas lemari
"Kamu apa-apaan sih thar, gak lucu tau"ucap Dania yang berusaha mengambil bukunya yang berada di atas lemari sedangkan Beni dan Raka hanya menertawakan apa yang dilakukan Akhtar kepada Dania. Namun tak lama kemudian Andri datang dan langsung mengambilkan buku Dania yang berada di atas lemari
"Makasih"ucap Dania
"Sama-sama Dania"ucap Andri
"Kamu kenapa sih thar, gak kasian liat tadi dia sampai kaya gitu"ucap Andri
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu