🍁Heran🍁

194 15 0
                                    

Terkadang sikap seseorang itu membuat kita heran dan berpikir apakah yang sebenarnya terjadi kepadanya seperti aku merasakan hal itu kepada dirinya

***

Sudah seminggu sejak perjodohan kak Nadjla dan ustadz Akram terjadi namun semua itu belum ada kemajuan bahkan keduanya malah semakin menjaga jarak dan tak melakukan proses ta'aruf yang sebenarnya mereka tak mau tahu satu sama lain dan bahkan mereka merasa tidak ada yang terjadi

Minggu ini aku akan melakukan proses bimbingan yang mengharuskan aku untuk bolak-balik kampus setiap hari. Seperti pagi ini, Dania akan berangkat ke kampus dan Dania meninggalkan kak Nadjla sendirian di dalam kamar. Baru saja Dania keluar dari gerbang pesantren lagi-lagi sebuah mobil berhenti tepat di depan dan Dania yakin kalau itu adalah ustadz Akram. Dan benar dugaan Dania itu adalah ustadz Akram

"Nia, ayo ikut. Saya anterin kamu sampai ke kampus"ucap ustadz Akram

"Tidak apa-apa ustadz, saya naik angkutan umum aja"ujar Dania

"Kan saya sudah pernah bilang sama kamu janganlah kamu menolak rezeki itu gak baik"ucap ustadz Akram

Dania bingung tapi dia merasa tak enak kepada ustadz Akram hingga akhirnya ia pun masuk ke dalam mobil walaupun nantinya pasti akan terasa canggung.

"Bukannya hari ini kamu tak ada jadwal kuliah ya"ucap ustadz Akram saat Dania sudah berada di dalam mobil

"Saya ada bimbingan ustadz, dan kebetulan dosennya minta hari ini"ucap Dania. Sebenarnya ia heran dengan ustadz Akram kenapa ia bisa tahu semua jadwal kegiatan, kampus, dan mengajar bahkan aku sama sekali gak pernah cerita apapun sama dia

"Dan ustadz Akram sendiri bagaimana dengan perkembangan perjodohan ustadz sama kak Nadjla"ucap Dania

"Entahlah sebenarnya aku kurang nyaman dengan dirinya tapi aku gak ingin umi kecewa karena hal ini. Eh iya, ustadz Akram mau tanya sama Nia emang kamu sama kak Nadjla sudah kenal lama sampai saat perjodohan pun kamu ikut menemaninya"ujar ustadz Akram. Dania terkekeh sebentar tapi itu membuat ustadz Akram speechless tapi ia berusaha menutupinya namun tanpa ustadz Akram tahu Dania melihat semuanya ia heran dengan ustadz Akram kenapa dia selalu bisa mempergoki dirinya saat sedang menatapnya

"Saya dan kak Nadjla, itu sudah kaya kakak adik. Saya kenal dengan kak Nadjla saat SMP dan ternyata kak Nadjla itu teman baiknya bang Zaky"ucap Dania.

"Oh gitu"ucap ustadz Akram. Dania hanya menganggukkan kepalanya lalu, sampailah mereka di depan pintu gerbang kampus. Dania segera turun dan tak lupa ia berpamitan dengan ustadz Akram

***

Di sisi lain, kak Nadjla sedang duduk di bangku taman sendirian ia memperhatikan sekelilingnya dan setelah itu tatapannya tertuju kepada seorang perempuan dan seorang anak laki-laki kira-kira berusia dua tahun karena penasaran Dania pun mendekati mereka

"Assalamu'alaikum, hai kak"ucap kak Nadjla

"Wa'alaikumsalam, kamu Nadjla ya"ujar perempuan itu

"Iya kak, aku Nadjla"ucap kak Nadjla

"Kenalin aku kakak iparnya ustadz Akram. Namaku Amanda panggil aja kak Manda."ucap perempuan yang bernama Amanda.

"Ada yang ingin kamu tanyakan tentang Akram?" Tanya kak Manda. Kak Nadjla terdiam dan itu membuat kak Manda angkat bicara

"Akram, dia selama ini tinggal di Jawa dan ia menyelesaikan semua pendidikannya di sana."ucap kak Amanda sambil melirik kearah kak Nadjla

"Dia selama ini menyibukkan waktunya dengan buku-buku dan beberapa kegiatan hariannya dia tak pernah memikirkan apa-apa tapi ada dua orang gadis yang mampu mengikatnya namun sayang kedua gadis itu tak menerima dirinya. Gadis pertama yang termasuk cinta pertamanya harus menikah dengan seseorang yang telah dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Sedangkan gadis kedua, dia memiliki usia yang lumayan jauh dengan Akram sehingga membuat Akram tak yakin dengan gadis itu. dan benar saja baru ia akan melakukan ta'aruf dengan gadis itu. Gadis itu malah menolaknya karena memang seumuran dia harusnya masih ingin bebas dari siapapun dan dia sedang memilih jalan hidupnya" ucap kak Amanda

"Tapi aku rasa dia juga tak tertarik denganku. Begitu pula dengan aku"ucap kak Nadjla

"Apa kamu sudah punya kekasih"ucap kak Amanda

"Tentu saja tidak, selama ini aku mondok dan itu membuat aku jauh dari kaum Adam"ucap kak Nadjla

"Apa kamu mencintai Akram?" Tanya kak Amanda. Kak Nadjla hanya menggelengkan kepalanya lalu ia menatap mata kak Amanda

"Kak, entahlah aku rasa apa yang aku lakukan saat ini adalah salah. Dan aku tak ingin terus-menerus dalam belenggu dari nenek aku juga ingin bebas"ucap kak Nadjla

"Maksud kamu"ucap kak Amanda

"Aku menerima ini karena paksaan dari nenek sebenarnya kedua orang tua ku juga tidak setuju karena apa mereka tahu kalau ada orang yang selama ini ada di belakang aku yang selalu mendukung aku hingga akhirnya aku berubah" ucap kak Nadjla

Amanda terdiam ia melihat dari mata Nadjla yang memang hancur seperti tak ada harapan dan ia memang yakin kalau Nadjla selama ini hanya dijadikan boneka oleh neneknya agar mau menuruti semua keinginan dan harapan neneknya

"Nadjla" panggil seseorang dari belakang. Hal tersebut membuat Amanda dan Nadjla menoleh ke belakang.

"Kak Zaky"gumam Nadjla namun terdengar oleh Amanda dan juga ustadz Zaky

Amanda melihat ada sebuah kerinduan di mata Nadjla maupun ustadz Zaky bahkan tanpa sadar Nadjla menangis. Ustadz Zaky mendekat, lalu duduk di depan mereka

"Hai, apa kabar Nadjla. Sudah lama yah kita tak bertemu" ucap ustadz Zaky

"Kakak jahat, kakak sudah lupa sama Nadjla. Kakak gak pernah lagi main ke rumah Nadjla"ucap Nadjla

Amanda semakin bingung, tapi dia yakin bahwa ucapan Nadjla tentang seseorang yang selama ini berada di belakangnya adalah ustadz Zaky. Tapi ia bingung dengan kedekatan mereka dan ada hubungan apa di antara mereka

"Maaf yah, kakak gak bisa temuin kamu."ucap ustadz Zaky

"Kak, Nadjla di jodohin" ucap Nadjla. Membuat ustadz Zaky terdiam dan Amanda melihat  ekspresi terkejut dari ustadz Zaky

Amanda semakin yakin kalau Nadjla dan ustadz Zaky itu sama-sama saling mencintai dan bahkan cinta mereka masih sama walaupun selama ini mereka hidup berjauhan dan tanpa kabar sama sekali. Setelah itu ustadz Zaky pergi tanpa ia berkata apapun sedangkan Nadjla menangis dan ia juga lari tanpa berpamitan dengan Amanda.

Amanda hanya terdiam menyaksikan hal semua hal itu terjadi karena Amanda sendiri tak tahu apa yang terjadi di antara mereka. Tapi Amanda yakin kalau mereka punya masa lalu yang gak bisa lepas dari ingatan mereka berdua

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang