🍁Perjodohan Nadjla dan Akram🍁

203 13 0
                                    

Aku tak pernah bahagia dengan perjodohan ini dan aku malah ingin membatalkannya secepatnya

***

Akram POV

Kenapa coba umi malah semakin nekat menjodohkan aku dengan seorang gadis yang sama sekali aku tak mengenalnya yang aku tahu gadis itu berasal dari Jakarta. Aduh apakah dia gadis baik-baik atau tidak ya dan yang lebih membuat aku semakin tak tahan aku dengar malam ini dia akan ke pesantren untuk menginap satu atau dua hari setelah acara perjodohan kita selesai hari ini aku sangat malas untuk sekedar keluar dari kamar jadi aku memutuskan untuk tidak keluar sama sekali sampai acara perjodohan

Malam ini aku duduk di balkon kamarku yang menghadap langsung ke arah Taman. Aku lihat di situ ada seseorang yang sangatlah aku kenali tapi aku gak tahu dia sama siapa. dan aku mulai berpikir siapakah gadis yang berada di sebelahnya hingga aku sadar kalau dia itu hadis yang akan umi jodohkan kepadaku tapi tunggu ternyata ia sangat akrab dengan Dania apa dia temannya Dania oh tidak, kenapa harus aku menikah dengan seseorang yang masih punya hubungan dengan Dania

Karena melihat hal itu aku kembali masuk ke kamar lalu membaringkan tubuhku. Aku mencoba memejamkan mataku tapi nyatanya selalu gagal aku tak bisa tidur aku pun memutuskan untuk tadarus agar hati ini tenang dan Alhamdulillah hal ini berhasil setelah sholat istikharah aku tertidur dan mulai terlelap dalam mimpi ku

***

Dania POV

Hari ini adalah pertunangan kak Nadjla dan ustadz Akram. Aku melihat kak Nadjla memasang muka cemberut mungkin karena ia tak menerima perjodohan ini. Kak Nadjla meminta aku menemaninya saat acara perjodohan nanti dan mau tak mau aku mengiyakannya karena Mama kak Nadjla juga menyuruh aku untuk berada di situ entah Kenapa Mama kak Nadjla juga menyimpan kesedihan di balik matanya begitupun dengan papahnya memang perjodohan ini adalah keinginan dari neneknya yang membuat kak Nadjla harus menyetujuinya

Aku dan kak Nadjla duduk berdampingan tak lama kemudian umi nya ustadz Akram datang dengan ustadz Akram yang berada di belakangnya aku lihat ustadz Akram sedikit terkejut tapi ia berusaha menutupinya. Aku juga tak terlalu memperhatikannya dan biarkan saja lagian aku di sini hanya untuk menemani kak Nadjla bukan untuk membatalkan pernikahannya

"Nia, aku rasa Akram melihat ke arah kita tapi dia tak memperhatikan aku melainkan dirimu"ucap kak Nadjla

"Kak Nadjla mungkin ustadz Akram terkejut aku ada di sini sama kakak"ucap ku tapi sebenarnya aku juga merasakan apa yang dikatakan kak Nadjla adalah benar dan ia merasa kalau ustadz Akram sedari tadi melirik terus kearahnya bukan ke kak Nadjla

****

Akram POV

Pagi ini adalah hari yang membuat aku ingin pergi dari rumah dan kembali ke pesantren lama ku di jawa tengah. Tapi ya apa boleh buat aku harus melaksanakan keinginan dari orang yang telah melahirkan aku dan membesarkan aku sejak kecil aku memang tidak menerima perjodohan ini tapi bukan berarti aku menolak keinginan dari orang tua ku

Semalam bang Alhaq datang, dan ia menasihati aku agar menerima apa yang menjadi keinginan dari orang tua karena apa mereka adalah orang yang selalu memberikan kita restu dan selalu mendoakan kita di setiap langkah yang kita ambil di umurku yang memasuki usia 28 tahun itulah yang membuat orang tua ku terus saja mempermasalahkan soal pernikahan umurku memang sudah matang dan sudah siap untuk menjalani sebuah rumah tangga tapi entah kenapa hatiku belum mendapatkan sosok yang aku cari selama ini

Ada satu gadis yang agak membuat aku tertarik kepadanya tapi belum apa-apa dia sudah menolak tawaran ta'aruf dari ku Mungin ini pertanda kalau aku dan dia tak berjodoh tapi hari ini kenapa aku melihat ia bersama dengan orang yang akan dijodohkan dengan aku dan mereka sangatlah akrab. Oh, ini sungguh sangatlah rumit bagiku semua orang sibuk dengan percakapan perjodohan ini tapi aku dan dua gadis di hadapan aku itu hanya sama-sama terdiam membuat suasana semakin canggung di antara kita bertiga

"Umi,"panggil ku membuat semua orang menoleh kearah ku"aku ada syarat untuk perjodohan ini aku akan melakukan proses ta'aruf hingga aku benar-benar mengenal dia jika aku merasa dan dalam istikharah aku dia bukan seseorang yang Allah SWT kehendaki untuk aku maka dengan terpaksa aku akan membatalkan perjodohan ini"ucapku dan langsung pergi dari tempat kita berkumpul tadi

***

Kak Nadjla POV

Apa yang dia katakan kenapa dia tak menerima saja perjodohan ini dengan sukarela bukan malah melalui proses ta'aruf yang artinya ia akan mengenalku terlebih dahulu sebelum dia akan menikahi aku ke rasa dia memang benar-benar laki-laki yang terlalu baik untuk ku dan aku rasa sebenarnya dia memiliki seseorang yang sudah lama ia incar

Tapi aku juga sedikit lega dengan itu aku akan berusaha melupakan dia yang selama ini mengisi hatiku walaupun di antara kita tak pernah ada kata hubungan. Dia yang datang saat aku baru saja mengenal kata cinta sosok yang selama ini aku sebut namanya di setiap doaku namun kita berdua mungkin tak berjodoh.

Dia laki-laki yang baik dan aku mengharapkan dia akan mendapatkan seorang wanita yang baik pula walaupun aku tak akan kuat jika melihat sosok yang selama ini aku cintai dalam diam bersama wanita lain tapi Allah SWT punya rencana yang lebih baik untuk hambanya. Andai saja aku mampu berkata jujur di hadapan kedua orangtuaku namun aku juga tak mau mempermalukan diri ku dengan mengatakan ada seseorang yang sudah aku cintai sejak lama dan aku selalu mendoakannya di setiap waktu

Karena nantinya pasti aku hanya di cap dengan seseorang yang mencintai tapi cintanya bertepuk sebelah tangan. Sejak aku bertemu dengan dia aku merasakan ada banyak perubahan di diriku dan bahkan aku punya prinsip yang sama dengannya tak ingin mengenal kata pacaran setelah aku lulus SMP aku masih sekolah di sekolah umum biasa namun karena saat itu ada Dania namun saat aku kelas sebelas dan Dania lulus dari SMP, Aku dengar dia masuk ke pesantren bersama kakaknya setelah mendengar itu aku meminta kepada mamah dan papah agar aku pindah ke pesantren yang agak dekat dari rumah kami dan papah pun menyetujui hal baik ku aku pun segera pindah di pesantren dan di sana aku mampu menyelesaikan S1 ku di universitas yang ada di pesantren itu dengan IPK tertinggi. Dan aku sangatlah bangga tapi siapa tahu tentang aku yang pindah ke pesantren karena semua orang tahu kalau aku itu pindah ke Makassar padahal aku selama ini berada di pesantren yang berada di Bogor

Pelangi Di Atas MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang