"aku tak ingin kamu kembali untuk membuat rasa itu hadir lagi di hatiku. Aku hanya ingin kamu pergi tanpa melihat aku lagi karena kamu adalah penghalang bagiku untuk melupakan rasa ini"
***
Dania POV
Kisah ku dan Akhtar sangatlah sulit untukku ceritakan karena ini adalah perasaan yang sampai sekarang aku masih sulit untuk menghilangkannya aku dan dia tak pernah memiliki sebuah hubungan dan aku tak pernah mengakui kalau ini cinta aku cukup takut untuk mengenal kata cinta dan aku terlalu pengecut untuk mengungkapkannya karena yang ku tahu dalam agama tak ada kata pacaran
Satu hari saat liburan akhir semester genap aku pulang ke rumah dan aku mendapatkan satu pesan yang sedikit membuatku terkejut ternyata itu pesan
Dan di pagi hari setelah sholat subuh aku menyalakan handphone ku dan langsung membuka via chat dari group kelas. Saat ku buka salah satu gambar yang dikirimkan oleh salah satu temanku aku sangat syok dengan apa yang aku lihat saat itu
Dia
Orang yang selama ini telah memenuhi pikiran ku ternyata ia seorang pembohong di mana aku melihat dengan mata kepalaku sendiri dia jalan dengan Resya Adek kelas yang sempat satu kamar denganku dan itu membuat tak sengaja menjatuhkan handphone ku hingga beberapa bagian hancur dan bunyi yang aku timbulkan membuat mamah segera masuk kedalam kamarku
Mamah yang melihat handphone milik ku sudah tak berbentuk lagi karena saat itu posisi aku sedang berdiri mamah segera membereskan semua lalu ia mengajakku untuk duduk di tepi ranjang ia mengusap lembut berusaha menenangkan hatiku tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipi ku mamah mencoba untuk mengajakku berbicara namun aku hanya dia saja hingga akhirnya mamah memutuskan untuk membuatku menenangkan pikiran ku dan ia pun pergi dari kamarku
Sejak saat itu aku memutuskan menghilangkan kontak antara aku dan dia selama liburan di rumah aku habiskan waktuku bersama kedua sahabatku Kahla dan Zahra kita berdua berkeliling mendatangi tempat wisata dan kuliner hingga akhirnya kita harus kembali ke pesantren dan di situ perasaanku antara senang dan tidak senang karena kemungkinan besar aku akan melihat dia setiap hari di kelas
Kedua sahabatku tau yang aku alami saat ini sulit dan mereka selalu mendukung ku setiap saat.
Hari masa perkenalan siswa telah di buka aku dan kedua sahabatku juga anggota OSIS lainnya berkumpul untuk mengisi acara MPLS ini menjadi hal yang sangat di kenang oleh seluruh peserta kesibukan ini membuat ku sedikit lupa tentang apa yang ku rasakan saat ini
Hari-hari MPLS semakin seru dengan kekompakan para anggota OSIS dan peserta hingga hari terakhir MPLS Akhtar dkk datang dan itu membuat aku harus bersembunyi untuk menghindarinya karena aku terlalu takut tuk bertemu ia kembali dan aku ingin menyelamatkan hatiku dari dirinya
Akhtar berusaha mencari keberadaan aku hingga akhirnya aku pergi ke ruang OSIS karena di sana hanya untuk para anggota OSIS yang boleh masuk ke ruangan itu. Saat sampai di sana aku hanya membuka-buka beberapa buku hasil kinerja OSIS di tahun sebelumnya dan mereka patut di acungi jempol dengan karakter yang mereka miliki itu sangatlah luar biasa
Tak lama kemudian pintu ruang OSIS terbuka dan menampakan Zahra dan Kahla
"Eh kamu di sini, tadi si Akhtar nyariin kamu"ucap Zahra
"Buat apa dia nyari aku?"ucapku
"Paliangan dia mau minta maaf Dan"ucap Kahla
"Udah biarin aja aku gak mau lagi berurusan dengan dia" ucapku
"Tapi Dan, kamu harus tahu alasan kenapa dia ngedeketin kamu"ucap Zahra
"Iya Dan,"ucap Kahla
"Aku belum siap. Biarlah semua berlalu sampai aku siap akan segalanya yang akan ku alami aku gak mau buat hati aku terluka lebih dalam lagi"ucapku
"Iya Dan, kamu harus kuat ya Dan."ucap Zahra
"Dan, kita selalu ada untukmu kapanpun dan di manapun"ucap Kahla
"Makasih ya Kahla, Zahra"ucapku di jawab anggukan dari keduanya
Dania POV end
***
Hari ini sekolah sudah seperti biasa Dania sedang duduk di bangku taman dengan sebuah buku di tangannya, Buku yang diberikan oleh abangnya kemarin. Tanpa Dania sadari seseorang telah memperhatikan dirinya sedari tadi ia sangat ingin mendekati Dania tapi ia terlalu malu dengan apa yang dia lakukan terhadap gadis itu
Tapi akhirnya dia memberanikan dirinya namun saat ia melangkah ke arah Dania, Dania melihatnya terlebih dahulu sebelum ia sampai dan Dania pun langsung pergi dari tempat itu. Akhtar menghembuskan nafasnya secara kasar entah kenapa kali ini permainan yang dia mainkan malah menjebaknya dalam posisi penuh penyesalan
Akhtar pun kembali menemui teman-temannya yang berada di kantin sesampainya di sana ia langsung meminum minuman temannya
"Kenapa Lo"ucap Denis
"Lo udah minta maaf sama Dania"ucap Zakir
"Gimana gue mau minta maaf dia selalu ngehindari gue"ucap Akhtar
"Lagian si Angga ngapain sih unggah foto itu di group terus dia dapet dari mana coba foto itu"ucap faqih
"Mending Lo tanya langsung aja sama orangnya"ucap Zakir
"Iya juga"ucap Akhtar dan langsung pergi tanpa berpamitan dengan teman-temannya itu
***
Akhtar pun menemukan keberadaan Angga yang sedang duduk di taman. Akhtar pun langsung menghampiri Angga yang matanya sedang terpejam
"Kalau kamu mau tanya kenapa aku unggah foto kamu dan aku dapet dari mana aku bisa jelasin"ucap Angga dengan mata yang masih terpejam
"Ko Lo tau kalau itu gue ga"ucap Akhtar
"Aku hanya menjebaknya saja"ucap Angga sambil membuka matanya
"Jadi Lo biasa jelasin semuanya"ucap Akhtar
"Gue temuin foto itu dari seseorang nomor yang gak aku kenal kirimin aku pesan foto itu dia bilang kalau kamu ngejadiin Dania sebagai bahan taruhan dan itu membuat aku sedikit terkejut. Dan alasan aku kirimkan foto itu karena aku gak mau dia terus berada dalam permainan kamu yang hanya akan membawa luka dia itu wanita harusnya kamu memikirkan hal itu sebelum kamu melangkah lebih jauh"ucap Angga
Bruk
Suara buku terjatuh dari tangan seseorang. Angga dan Akhtar pun menoleh ke belakang dan mendapati Dania yang berada di sana dengan air mata yang telah membanjiri sudut mata dan membasahi pipinya. Lalu gadis itu pergi tanpa menghiraukan bukunya Akhtar pun mencoba mengejarnya namun sayang ia di cegah oleh Angga hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali kedalam kelasnya bersama dengan Angga
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu