Senyumnya indah siapakah gadis itu
***
Lelah itulah yang dirasakan oleh Dania saat ini ia segera mengistirahatkan tubuhnya lalu memejamkan matanya karena kebetulan ia pulang dari kampus setelah Dzuhur dan tadi ia sudah sholat di kampus sedangkan Zahra dan Kahla mereka berdua belum pulang karena ada bimbingan tambahan. Lama sudah ia terlelap ia pun bangun dari tidurnya dan melihat jam tenyata sudah pukul setengah empat itu artinya sudah waktunya untuk menunaikan ibadah shalat ashar
Dania melihat Kahla dan Zahra masih belum pulang juga akhirnya ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu lalu setelah itu ia akan sholat. Usai mandi dan sholat ia membuka Al-Qur'an nya dan mulai membacanya tepat ketika ia selesai suara ketukan pintu membuatnya segera membuka pintu tanpa melepas mukenanya ternyata itu Nina
"Dan, umi nyuruh kamu ke ndalem buat bantuin umi"ucap Nina
"Iya nin, makasih yah sudah ngasih tahu aku"ucap Dania
"Iya sama-sama, aku pergi dulu ya"ucap Nina dan di balas anggukan oleh Dania. Setelah Nina pergi Dania segera melepaskan mukenanya dan menggantinya dengan kerudung lalu bergegas ke ndalem
"Assalamu'alaikum umi"ucap Dania
"Wa'alaikumsalam ndok"ucap umi yang sedang membuat adonan kue
"Wenten napo niki mi,"ucap Dania sopan
"niki ndok, bantuin umi bikin kue. Soalle niku banjeng esuk ustadz Akram ayun di jodohken sereng pecille rencanganne budhe"ucap umi
"Oh, enggih mi"ucap Dania
"Niku do, ko sipeng kamu temani kak Nadjla Ning Riki ya soale kak Nadjla ayun meriki "ucap umi. Sebenarnya Dania tak tahu siapa kak Nadjla tapi ia diam saja toh nanti juga dia tahu
***
Malam pun tiba, sesuai permintaan dari umi ia pun bergegas menuju ndalem dan sampai di sana ia cukup terkejut melihat seorang gadis yang sangat ia kenal yang sudah selama ini menjadi seorang kakak baginya
"Kak Nadjla"ucap Dania.
"Nia"ucap kak Nadjla. Aku segera berhambur ke pelukan kak Nadjla dan kak Nadjla pun segera memelukku dengan begitu erat. Umi tampak heran namun Mama kak Nadjla pun menjelaskan hal itu kepada umi
"Mah, kalau aku tahu kalau mamah ngajak aku ke pesantren ini dan ada Nia di sini aku gak akan nolak ko mah"ucap kak Nadjla
Kak Nadjla memang sangatlah sayang kepada Dania bahkan ia sudah menganggap Dania seperti adik kandungnya sendiri. Kak Nadjla terus saja memeluk Dania dan Dania tak keberatan dengan perlakuan kak Nadjla karena memang dia juga merindukan kakaknya itu walaupun dia bukan kakak kandungnya Dania
"Kan mamah, mau kasih surprise buat kamu dan Dania. Hello sayang apa kabarnya sini kamu gak kangen sama bunda"ucap Mama kak Nadjla
"Bunda, aku juga kangen. Maaf ya Nia gak pernah main lagi ke rumah bunda sama kak Nadjla"ucap Dania
"Tak apa Nia, bunda ngerti ko"ucap Mama kak Nadjla
"Umi, boleh nggak Nadjla mau main dan tidur di kamar Nadjla aja"ucap kak Nadjla
"Iyah, gak papa. Ndok kamu bawa kak Nadjla ya"ucap Dania
"Enggih umi"ucap Dania
Dania dan kak Nadjla pun pergi meninggalkan umi dan juga Mama kak Nadjla yang sedang membicarakan sesuatu hal yang penting.
***
Dania POV
"Nia, aku pengen curhat sama kamu"ucap kak Nadjla
"Iyah kak cerita aja kaya sama siapa aja"ucap ku
"Nia tahu gak alasan kakak kesini mau ngapain"ucap kak Nadjla dan aku pun menggelengkan kepala ku tanda aku nggak tahu apa yang membuatnya Dateng ke sini
"Kakak di jodohin sama kakek dan nenek mamah. Kalau gak salah namanya ustadz Akram dia salah satu ustadz di sini sekaligus adiknya umi"ucap kak Nadjla
"Ya ampun, ustadz Akram. Aku kenallah kak sama dia aku selalu di suruh dia ini itu dan kadang bikin aku sedikit kesal sama sikapnya"ucap ku
"Tapi dek, kakak gak suka sama dia dan kakak rasa dia juga sebenarnya udah punya incaran sendiri buat di jadiin istrinya"ucap kak Nadjla
"Ah, itu cuma perasaan kakak aja. Ya sudah, ayo kak. Kita lihat sekeliling pesantren kebetulan di sini ada taman yang indah banget"ucap ku. Aku dan kak Nadjla pun berkeliling melihat gedung pesantren dan berbagai hal lainnya sampai kita tiba di taman kak Nadjla duduk di kursi mungkin karena dia lelah
"Dek, bang Zaky ada di sinikan"ucap kak Nadjla. Aku menyeringit heran tapi aku segera menjawab pertanyaan dari kak Nadjla
"Ada kak, Kakak pengen ketemu sama Abang"ucap ku
"Ah, entar saja. Kakak malu kalau ketemu Abang kamu Nia"ucap kak Nadjla
Aku agak heran dengan ucapannya namun sudahlah itu privasi kak Nadjla aku gak berhak tau semua tentang kak Nadjla. Aku dan kak Nadjla kembali ke asrama karena hari juga sudah malam untung saja di kamarnya ada satu ranjang yang kosong dengan kasur lengkap juga bantalnya kak Nadjla pun langsung naik dan tidur
Ku rasa kak Nadjla sangat kelelahan makanya ia langsung tertidur. Aku menunggu Zahra dan Kahla yang sedang melaksanakan piket mungkin sebentar lagi juga mereka akan kembali mereka pasti senang kalau tahu kak Nadjla ada di sini. Kak Nadjla sebenarnya kakak kelas kita sewaktu SMP. Aku, Zahra dan Kahla waktu itu kelas tujuh sedangkan kak Nadjla itu kelas sembilan dan dia adalah senior kami
Kak Nadjla adalah most wanted girl dan dia yang sering di sebut primadona sekolah entah kenapa julukan itu juga aku dapatkan saat itu padahal menurut ku, aku ini biasa saja. Kak Nadjla juga badgirl sekolah ia dan teman-temannya punya geng namanya Rose Angel dan anggota Rose Angel itu cantik-cantik hingga satu hari kak Nadjla ngelihat aku, Zahra, dan Kahla kita hari itu gak tahu kenapa bisa bareng sama Rose Angel walaupun mereka datang duluan
Kak Nadjla penasaran dengan aku di langsung deketin meja aku tak lupa teman-temannya ikut dan duduk di bangku kantin yang lumayan panjang. Aku awalnya canggung namun tiba-tiba kak Nadjla tersenyum dan itu membuat aku sedikit heran
"Nama kamu siapa dek"ucap kak Nadjla
"Aku Nia kak"ucapku
"Ko kamu mirip banget ya sama seseorang tapi dia laki-laki. Apa kamu punya kakak"ucap kak Nadjla
"Eh, iya kak aku punya kakak laki-laki namanya Zaky"ucap ku
"Sudah aku duga kamu pasti adiknya bang Zaky. Kenalin nama Kakak Nadjlatu Amdatus Solehah dan ini teman-teman kakak"ucap kak Nadjla
"Oh ya, kakak sama bang Zaky ada hubungan apa yah"ucap ku. Entah kenapa setiap aku menanyakan soal hubungan kak Nadjla dan bang Zaky. Kak Nadjla selalu saja tersipu malu bahkan tadi sewaktu di taman dia juga kaya gitu. Aneh sih tapi ya udahlah tak lama kemudian aku juga terlelap dalam tidur ku karena kelamaan nunggu Zahra sama Kahla yang gak balik-balik
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu