Aku merasa ada sesuatu yang aku lupakan tapi saat aku mencoba mengingatnya aku merasakan kesedihan dan rasa sakit yang begitu mendalam.
***
Sudah hampir satu bulan Dania terbaring di rumah sakit namun tak kunjung ada perubahan pada keadaan Dania. Keluarga besar Dania di Indonesia juga sudah mengetahui perihal kecelakaan itu. Hingga saat ini, mamah dan Tante Dania yang bergantian menjaga Dania di rumah sakit.
Daffa dan juga Anggun sering datang ke rumah sakit walaupun Daffa seseorang yang paling membenci bawa obat yang ada di rumah sakit tapi ia merasakan dia harus tetap berada dan ada di samping Dania sampai ia sadar dari tidur panjangnya.
Hari ini Daffa dan Anggun berada di rumah sakit dan kebetulan keluarga Dania dari Indonesia juga datang hari ini. Suasana ruangan Dania begitu ramai, Daffa mengobrol dengan Zaky kakak dari Dania. Sedangkan Anggun duduk di samping Dania yang sampai saat ini belum sadarkan diri.
"Gue tahu ini sulit bagi lo Nia, kenangan lo terhapus begitu saja dalam ingatan kamu."gumam Anggun.
"Lo tahu gak? Akhtar dijodohin sama papahnya, gue tahu lo memang sudah memikirkan semuanya dengan pergi meninggalkan mereka sebelum mereka meninggalkan lo. Sekarang gue mengerti lo menyelamatkan hati lo sebelum lo terluka."gumam Anggun memegang kedua tangan Dania.
"Gue gak akan ngingetin masalah ini semua ketika lo bangun."gumam Anggun.
***
Malam begitu indah bulan bersinar dengan terang bagaikan bulan purnama yang indah, hembusan angin malam yang dingin membuat siapapun akan merapatkan jaketnya. Malam ini terasa begitu tenang walaupun kebisingan kota terus saja terdengar.
Seorang pria berdiri di balkon apartemen miliknya dia rindu sosok itu walaupun dia tak bisa lagi menggapainya. Orangtuanya mengirim dirinya ke Amerika untuk melanjutkan bisnis mereka, tiga tahun sudah semua telah berlalu.
Tapi cintanya masih sama untuknya, pernikahan dirinya dengan gadis pilihan orangtuanya membuat dia tak memikirkan status dirinya sebagai seorang suami bahkan dia sendiri tak pernah menyentuh bahkan memperdulikan gadis itu.
Dia adalah Akhtar yang masih tetap sama dengan perasaan yang sama untuk seorang Dania. Enam bulan sudah ia menikahi seorang gadis bernama Silvia Diningrat, tapi sampai saat ini dia belum menyentuh dirinya sama sekali.
Silvia mengerti tapi dia juga sakit melihat perlakuan sang suami terhadap dirinya.
Malam ini Silvia kembali melihat Akhtar yang terus berada di balkon kamar padahal cuaca sangat dingin. Silvia tahu kalau dirinya hanya di jadikan pajangan oleh Akhtar karena sama sekali Akthar sangat bersikap dingin dan bicara seperlunya saja.
"Kamu di mana, I was wrong but everything doesn't have to get here. Nia, I miss you."gumam Akhtar.
Silvia menangis mendengar ucapan Akhtar yang masih saja mengingat nama gadis itu walaupun ia tak pernah bertemu dengan gadis itu. Namun, Silvia pernah melihat foto dari gadis tersebut karena Akhtar menyimpan banyak sekali foto Nia di kamarnya itu.
Silvia pergi ke kamarnya karena memang ia tak sekamar dengan Akhtar.
"Jika cinta itu masih kenapa kamu harus menikahi aku dan membuat aku tersiksa secara perlahan."ucap Silvia, ia pun tertidur setelah dua jam kemudian dengan air mata yang membasahi sarung bantal miliknya.
***
Dania pov
Hari ini aku akan berjalan-jalan sejenak sebelum aku kembali ke tugas kuliah yang menyita waktuku. Taman adalah tempat yang paling indah suasana pagi membuat diriku merasakan kedamaian tersendiri.
Hari ini aku akan bertemu dengan Anggun sahabat ku yang paling cerewet setelah aku bangun dari koma tiga tahun lalu, gadis itu selalu saja membuatku tersenyum dan tertawa walaupun aku merasakan ada sesuatu yang hilang dalam ingatan masa lalu yang sampai saat ini aku mencoba menyusun kepingan ingatan tersebut.
Aku menunggu Anggun di kedai kopi, aku duduk sambil mendengarkan musik dengan headset yang terpasang di telingaku. Aku juga tak lupa membaca buku yang memang sengaja aku bawa untuk memperdalam pengetahuan ku dan menikmati waktu senggang ku. Hijab simpel yang aku pakai tertiup angin.
Aku merasa ada seseorang di depanku, dan aku melihat heran ke arah pria itu dan bingung karena dia menatapku dengan intens tapi aku tahu wajahnya adalah wajah orang Indonesia dan juga seperti ada sesuatu yang aku tak ingat dari pria itu.
"Nia."ucapnya. Aku menyeringitkan dahi, karena aku baru pertama kali bertemu dengan dirinya tapi dia tahu namaku.
"Maaf Anda siapa yah."ucap Dania dingin.
"Aku Akhtar, kamu lupa sama aku."ucapnya
Aku tambah menyeringitkan dahi dan aku berdoa semoga Anggun segera sampai dan kita akan segera pergi dari tempat ini meninggal pria itu.
"Nia, aku Akhtar kamu tak mengingat aku."ucapnya
"Dania."teriak seseorang dari belakang membuat Dania menoleh lalu orang itu langsung duduk di samping Dania dan belum sadar kalau ada seseorang di depannya.
"Nia, lo tahu gak. Kak Daffa ngajak kita makan di restoran semalam kak Daffa nelpon lo tapi lo gak angkat."cerocos Anggun.
"Anggun."ucap Akhtar
Anggun pun menoleh dan aku melihat Anggun sangat terkejut dengan kehadiran sepupunya.
"Akhtar."ucap Anggun
Aku makin tidak mengerti tapi aku ingin tahu apakah Akhtar adalah seseorang di masa lalu aku karena jujur saja aku merasa tak asing dengan wajahnya dan bahkan ada sesuatu yang aku rasakan saat melihat wajah itu ada kesedihan tersendiri dalam hatiku yang muncul saat dia ada di depan ku.
"Jadi selama ini lo bohong kalau lo belum ketemu Dania,"ucap Akhtar, Anggun hanya terdiam saja. Sedangkan aku entah kenapa aku menangis aku merasa ada sesuatu yang terjadi tapi entah itu apa.
***
Anggun melihat air mata Dania, dia tak memikirkan perasaan dirinya saat ini yang ia pikirkan perasaan Dania yang pasti membuat Dania sendiri bingung karena ia tak mengerti.
Anggun segera membawa Dania pergi agar Dania tak berpikir keras yang membuat kesehatan Dania kembali menurun. Ia tak memikirkan Akhtar yang terpenting adalah Dania.
Saat sampai di apartemen miliknya, Anggun segera membawa Dania ke kamarnya karena Anggun tahu kepala Dania sangat pusing.
Anggun mengambil ponselnya lalu mengetikan sebuah pesan singkat untuk Akhtar.
Anggun
Anggap saja pertemuan tadi tak pernah terjadi tolong kamu harus menghargai keputusan Dania waktu itu dan kamu bahagiakan istri kamu. Karena percuma saja kamu datang karena Dania tak mengingat siapa kamu.Send
Akhtar sedang duduk di ruang tamu sendiri dan ia masih memikirkan soal pertemuan dirinya dengan Dania namun seolah-olah Dania tak mengenal dirinya.
Ponselnya berbunyi tanda ada sebuah notifikasi masuk ke ponsel ia pun segera mengambilnya lalu melihat pesan itu.
Anggun
Anggap saja pertemuan tadi tak pernah terjadi tolong kamu harus menghargai keputusan Dania waktu itu dan kamu bahagiakan istri kamu. Karena percuma saja kamu datang karena Dania tak mengingat siapa kamu.Akhtar bingung, sebenarnya apa yang terjadi kepada gadis cantiknya itu. Akhtar terus saja terdiam bahkan ia selalu membaca ulang SMS itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu