Perasaan yang sama dan takdir telah menggariskan kalau memang semua akan terjadi
***
Kabar tentang pernikahan ustadz Zaky dan Kak Nadjla menyebar luas di seluruh pesantren Dania, sangat terkejut saat mengetahui kabar yang baru saja ia dengar saat pulang dari kampus bahkan ia tak pernah akan semua ini. Semua orang memang tak tahu kalau Dania adalah adik kandung ustadz Zaky bahkan mereka menganggap kalau Dania adalah calon istri ustadz Zaky karena kedekatan mereka juga tak pernah di permasalahkan. Tapi hari ini semua orang terkejut dengan kabar ini bahkan mereka sampai ada yang menyebabkan sebuah gosip tentang Dania dan ustadz Zaky
Tapi Dania tak memperdulikannya hari ini ia akan mengungkapkan jati dirinya kepada seluruh orang bahwa dia adalah adik dari ustadz Zaky biarkan orang yang telah menyebarkan gosip murahan ini malu karena dirinya.
Dania melihat papah, mamah dan ustadz Zaky melewati asrama putri menuju parkiran dan kebetulan para Santriwan-Santriwati sedang ramai di lapangan dan beberapa gedung. Dania langsung turun dan memanggil mamah dan papahnya membuat seluruh Santriwan-Santriwati melihat ke arahnya
Dania memeluk Mamahnya dan itu membuat para santri terkejut dengan sikap Dania terhadap orangtua dari ustadz Zaky. Ustadz Zaky tersenyum ia tahu kalau Dania saat ini akan membongkar semua rahasianya selama ini banyak santri yang heran dengan kelakuan ajaib Dania
Sang mamah membalas pelukan anaknya itu ia juga sangatlah merindukan putri kecilnya yang kini telah menjadi seorang gadis cantik. Bahkan sampai mamahnya menciumi pipi Dania hal itu mengundang banyak perhatian dari para santri bahkan para ustadz dan ustadzah termasuk ustadz Akram
Setelah berpelukan dengan mamah dan papahnya Dania kini beralih ke arah ustadz Zaky, namun ustadz Zaky terlebih dahulu memeluk Dania dan itu membuat para santri dan para ustadz-ustadzah yang belum tahu siapa Dania terkejut bukan main. Namun ustadz Zaky, langsung membawa Dania ke tengah lapangan
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabbarokatuh,"ucap ustadz Zaky
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabbarokatuh"ucap seluruh orang yang berada di tempat itu
"Hehehe, ko semua tegang banget pas saya peluk Dania. Kalian mau saya peluk juga"ucap ustadz Zaky dengan cengiran khas miliknya
"Abang"ucap Dania sambil mencubit pinggang ustadz Zaky. Semua orang di lapangan sangat ricuh bahkan tak segan-segan mereka mengolok-olok perbuatan yang terjadi saat ini
"Tenang semua biar saya jelaskan hal ini kepada kalian,"ucap ustadz Zaky lalu ia melirik ke arah Dania, Dania hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum ke arah ustadz Zaky
"Sebenarnya saya dan Dania adalah saudara kandung. Saya adalah kakak dari Adifa Dania Khanza. Dan mereka adalah kedua orangtua kita"ucap ustadz Zaky
Hal tersebut membuat seluruh santri menatap ustadz Zaky dan Dania tak percaya mereka tak seperti adik kakak malah mereka seperti sepasang suami dan istri. Semua terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut ustadz Zaky bahkan mereka semua sampai tak mampu berbicara apapun lagi
Ustadz Zaky dan Dania kembali ke tempatnya tadi, mamah dan papahnya langsung memeluk kedua anaknya tersebut, hari ini ustadz Zaky resign dari pesantren ini karena akan melanjutkan perusahaan milik keluarganya sedangkan Dania ia akan tetap di sini sampai hari wisuda tiba yang artinya beberapa bulan lagi ia akan wisuda
Besok ia akan melaksanakan sidang, dan ia telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik. Ustadz Zaky kembali memeluknya lalu ia mencium dahi Dania yang membuat para santri iri dan ingin memiliki kakak seperti ustadz Zaky
"Kamu semangat ya dek, besok kakak, mamah, dan papah akan datang ke kampus kamu."ucap ustadz Zaky. Dania hanya menganggukkan kepalanya lalu ia kembali memeluk mamah dan papahnya
Ustadz Zaky dan kedua orangtuanya pun masuk ke dalam mobil, dan Dania tetap berada dalam posisi sampai akhirnya mobil tersebut hilang dari gerbang pesantren. Ia pun kembali ke kamarnya namun saat di perjalanan ia tak sengaja bertemu dengan ustadz Akram yang hendak pergi ke perpustakaan
"Dania, bisa kau ikut saya sebentar?"ucap ustadz Akram dan Dania hanya menganggukkan kepalanya
Dania mengikuti langkah ustadz Akram dari belakang, Dania hanya menundukkan kepalanya saat berjalan bersama ustadz Akram. Sesampainya di perpustakaan ia di suruh untuk membersihkan dan merapikan Beberapa buku yang berserakan di meja sedangkan ustadz Akram hanya terdiam sambil memainkan handphone di tangannya
Ia sangat kesal dengan kelakuan ustadz Akram tapi siapa dirinya. Setelah semuanya selesai Dania bergegas pergi tapi ia sangat malas menemui ustadz Akram untuk pamit tapi demi sopan santunnya ia pun akhirnya menurunkan egonya. Saat ini tepat Dania berada di hadapan ustadz Akram
"Ustadz, saya pamit ya. Semua pekerjaan saya sudah selesai"ucap Dania. Ustadz Akram hanya terdiam lalu memperhatikan Dania dari atas sampai bawah, ustadz Akram berpikir apa dia sangat keterlaluan sampai membuat Dania sangat kelelahan saat ini tapi belum ustadz Akram menjawab perkataan Dania, Dania langsung tak sadarkan diri
Ustadz Akram yang panik pun langsung menelpon ustadzah kira yang ada di ruangan laboratorium dekat dengan perpustakaan. Mendengar suara ustadz Akram yang panik, ustadzah kira segera menemui ustadz Akram dan ia melihat Dania yang sedang tiduran di lantai ustadzah kira yakin Dania saat ini pingsan
Akhirnya ia meminta petugas kesehatan pesantren agar datang ke perpustakaan soalnya jarak perpustakaan dan ruang kesehatan sangatlah jauh. Ustadzah kira meminta tolong kepada ustadz Akram agar membantunya membawa Dania ke atas ranjang yang memang di sediakan untuk beristirahat di perpustakaan. Tak lama kemudian petugas kesehatan pesantren datang dan segera memeriksa kondisi Dania
"Kenapa dengan Dania?"tanya ustadz Akram
"Dania tak apa-apa, hanya saja magh dan anemianya kambuh mungkin ia belum makan dan saat kamu menyuruhnya untuk membersihkan perpustakaan dia mengalami kelelahan yang mengakibatkan anemianya kambuh. Dan mungkin saja karena ia tak memperhatikan pola makannya akhir-akhir ini soalnya ia sampai pingsan"ucap ustadzah Yayah
Setelah kepergian ustadzah Yayah, ustadzah kira datang dengan membawakan semangkuk bubur ayam dan satu botol air minum di tangannya. Ustadz Akram pun duduk agak jauh dari tempat Dania di istirahatkan
Dania sudah sadar saat ia di periksa oleh ustadzah Yayah, dan saat ini ustadzah kira tengah menyuapi Dania dengan sangat hati-hati. Wajahnya yang putih semakin terlihat pucat apalagi kedua bibirnya yang membiru. Ustadz Akram mendekat kepada keduanya lalu duduk di samping ustadzah kira
"Maafkan saya Nia, saya tak tahu kalau kamu sedang sakit."ucap ustadz Akram. Dania hanya mampu menganggukkan kepalanya ia tak mampu berbicara ia terlalu lemas untuk sekedar mengucapkan satu kata saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Di Atas Mendung
Teen FictionCinta pernah membuat aku lupa dengan apa yang harusnya aku jalani tapi dia membuatku sadar karena cinta tak harus memiliki dan bersatu