06

19.8K 2K 305
                                    

Bola mata cokelat itu fokus menatap orang-orang yang sibuk berlalu-lalang di jalanan. Sementara kepalanya bersandar pada jendela kaca mobil dengan iringan musik yang membelai rungunya.

Tepat di samping kiri Seolbi, terdapat Taehyung yang terdiam sembari sibuk menyetir sebab ia harus mengantar adik ipar sekaligus kekasihnya dengan selamat di kafe tempat Seolbi bekerja.

Sejak tadi Taehyung tidak mendengar suara yang keluar dari mulut Seolbi setelah mereka sempat bertengkar kecil kemarin malam.

Seolbi mengungkapkan perasaan cemburunya terhadap sekretaris pribadi di perusahaan Taehyung yang terlihat sangat kegatelan kepada Taehyung. Akan tetapi, Taehyung malah membantah dan membela sekretarisnya lantaran ia merasa Jo Anna adalah wanita yang baik dan sopan. Jadi, bukan tanpa alasan Seolbi memilih untuk tutup mulut dan tak mau menatap wajah Taehyung lama-lama.

Namun, siapa yang betah jika seperti ini? Taehyung bahkan kini mulai risau sebab Seolbi marah kepadanya. "Aku minta maaf soal kemarin," kata pria Kim itu memulai pembicaraan lebih dulu—ia tahu Seolbi tidak akan memiliki minat dalam berbicara jika Taehyung hanya tetap diam. "Aku akan jaga jarak dengan Jo Anna mulai sekarang kalau itu yang kau mau. Sejujurnya, kemarin dia hanya berusaha membantuku karena kemeja yang aku kenakan terkena kopi dari salah satu rekan bisnisku."

Meniup poninya jengkel, Seolbi lantas menjawab, "Aku tidak peduli. Dia tetap mencari muka padamu," jawabnya ketus. "Coba saja kalau kau melihatku dengan pria lain, kau pasti juga akan melayangkan protes yang sama—mungkin akan lebih marah dariku, 'kan?"

Seolbi ingat dua bulan yang lalu manakala ia mengobrol dengan salah satu pria di kafe saat ia memiliki waktu istirahat selama satu jam. Dengan bodohnya Seolbi menerima tawaran pria yang tak ia kenali itu untuk duduk di bangku yang sama untuk menyantap makan siang mereka.

Taehyung yang kebetulan sudah memiliki rencana untuk rapat kecil di kafe milik Jungkook itu tak sengaja melihat adegan tersebut dan membuat kondisi hati dan kepalanya memburuk sampai-sampai saat Seolbi pulang, Taehyung menyeret wanita itu ke dalam kamar dan membekap mulut wanita itu sambil memeta setiap inci kulit Seolbi menggunakan mulutnya.

"Baiklah, aku sangat menyesal dengan kejadian di kafemu kemarin. Lalu kau mau apa sekarang? Putus dariku? Aku tidak mau kalau hal itu yang kau mau."

Seolbi berdecak sebelum memutuskan untuk memusatkan pandangan ke arah Taehyung. "Pecat dia kalau begitu," jawab Seolbi. Sebenarnya Seolbi sadar bahwa apa yang ia katakan ini bukanlah hal yang bagus sebab itu sama saja menghentikan penghasilan orang lain. Namun, ia sudah terlanjur kesal karena kemarin malam Taehyung terus membela wanita Jo itu.

"Oke, aku akan memecatnya untukmu."

Seolbi membelalakkan matanya sejenak, lalu ia mengontrol ekspresi wajahnya dengan baik. "Bagus. Aku mau kau mencari sekretaris baru yang tidak cantik, tidak seksi, dan cupu."

"Kalau itu tidak bisa. Setiap atasan pasti akan mencari orang dengan penampilan menarik, Sayang," kata Taehyung nampak tidak setuju dengan syarat yang Seolbi ajukan. "Bagaimana kalau kau saja yang menjadi sekretarisku? Kita bisa sering having sex di dalam kantor."

Tanpa dugaan, Seolbi sontak menampar mulutnya agak kasar sampai Taehyung memekik kesakitan dan refleks memegangi mulutnya. "Bajingan. Kau masih mesum saja, ya!" protes wanita Ahn itu. "Jangan-jangan kau sering melakukannya juga bersama sekretarismu itu. Ayo, mengaku!"

"Tidak, Sayang. Demi Tuhan aku tidak melakukannya—meskipun ingin," jawabnya jujur diakhiri dengan kata-kata usil. Seolbi kembali menampar mulut Taehyung, membuat pria itu tertawa di saat mobilnya berhenti di lampu merah. "Aku bercanda. Mana mungkin aku melakukan itu dengan Jo Anna. Itu sama saja pelecehan."

Tears [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang