38

7.5K 1.4K 368
                                    

Hari ini Seolbi dibuat kecemasan setelah Ahn Nara (kakaknya) menghubungi nomornya dan memberi kabar tidak baik bahwa Taera jatuh sakit dan sekarang tengah dirawat di rumah sakit. Padahal, seharusnya putri Taehyung itu bisa bersenang-senang hari ini sebab ini adalah tepat hari ulang tahun Taera yang ke -1.

Seolbi dan Jimin bahkan sudah memesan kue untuk keponakan pertama mereka dan berencana akan meniup lilin di rumah Taehyung. Namun, Taera justru demam dan dilarikan ke rumah sakit. Membawa hadiah yang telah ia bungkus untuk ulang tahun Taera—serta kue yang sudah terlanjur dipesan, Seolbi dan Jimin pun segera berangkat menuju rumah sakit di mana keponakan mereka dirawat.

"Nara pasti sangat panik sekarang. Taera 'kan belum pernah seperti ini sebelumnya," ujar Seolbi memulai pembicaraan ketika mereka sedang berada di dalam mobil. "Kasihan ... Taera-ku masih sangat kecil."

Jimin tersenyum kecil. Melihat Seolbi begitu menyayangi Taera membuat Jimin bahagia sekaligus senang. Jika Seolbi sudah melahirkan, wanita itu pasti akan sangat menyayangi anaknya. Memberikan perhatian lebih dan khusus, lalu Jimin akan memiliki saingan dan memastikan ia terlupakan untuk beberapa saat.

"Aku tidak mengizinkanmu menginap di rumah sakit jika kau berniat membantu kakakmu untuk menjaga Taera." Seolbi menoleh ke arah sang suami. Sejemang, wanita itu terdiam sebelum mengerucutkan bibir kesal. "Pokoknya tidak boleh. Kau sedang hamil. Aku khawatir akan terjadi hal yang tidak kita inginkan saat aku meninggalkanmu menjaga Taera. Kau menjaga anak kecil yang 24 jam harus kau awasi."

Mengerti akan maksud Jimin, Seolbi berakhir mengangguk pasrah. "Tapi aku tidak bisa membiarkan Nara menjaga Taera seharian tanpa istirahat, 'kan?"

Jimin membelokkan mobilnya ke arah kanan. Mengedikkan kedua bahu yang sempat membuat Seolbi jengkel. "Dia punya suami. Seharusnya kakak iparmu tahu apa dan bagaimana yang harus ia lakukan sebagai seorang ayah dan suami. Itu anaknya. Biarkan dia yang memikirkan Nara, bukan kau."

Wanita itu mengangguk pasrah sekali lagi. Ucapan Jimin tidak pernah salah, dan Seolbi tidak akan pernah ragu untuk menurut. Meskipun di kepala ia memikirkan sang kakak yang bisa saja ikut sakit karena menjaga Taera, tapi Seolbi mencoba untuk menghilangkan pemikiran buruk tersebut.

"Taera pasti menyukai hadiah kita. Dia sangat menyukai Unicorn." Seolbi tersenyum senang. Kemarin ia pergi dengan Jimin ke mal untuk membelikan hadiah ulang tahun Taera. Saat melihat sepatu Unicorn, Seolbi langsung membelinya tanpa pikir panjang kendati harganya terbilang agak mahal.

Well, Taera memang masih balita satu tahun yang belum mengerti apa itu hadiah bagus. Tapi setidaknya, gambar Unicorn dapat membuat anak itu senang.

Seolbi menyandarkan punggungnya pada kursi mobil. Membayangkan Taera yang terbaring lemah dengan selang infus yang menyakiti tangan mungilnya benar-benar sangat meresahkan dan mengganggu pikiran Seolbi.

Dua puluh menit perjalanan, Seolbi dan Jimin telah tiba di rumah sakit. Jimin membawa kue ulang tahun, sementara Seolbi membawa hadiahnya. Keduanya berjalan beriringan menuju kamar inap Taera.

Begitu memasuki kamar, Seolbi mengembuskan napas berat. Ia melihat Taera sedang menangis di pangkuan Nara. Seakan anak itu tak kuat menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, barangkali. Segera melangkah cepat dan mendekati keponakannya, Seolbi kemudian mengusap puncak kepala Taera dan mengecup pipi gembul itu.

"Hai, Princess! Selamat ulang tahun," bisik Seolbi. Taera terdiam saat mendapati kedatangan Seolbi. Anak itu langsung meminta gendong, tapi Seolbi menggeleng karena perutnya sudah sangat besar dan ia takut menyakiti tangan Taera apabila tak sengaja menyenggol selang infus itu. "Aunty tidak bisa gendong. Besok saja, ya?"

Tears [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang