32

7.2K 1.4K 170
                                    

Pukul enam pagi Seolbi harus terbangun dengan paksa karena tepukan dari Jimin di lengannya. Sang suami bercerita bahwa Ahn Nara baru saja menghubungi ponsel Seolbi dan mengatakan bahwa ayah mereka akan datang ke Seoul pagi ini untuk bertemu dengan kedua anak yang dirindukan.

Dengan mata setengah terbuka, bibir menguap, serta rambut berantakan ... Seolbi menuruni ranjangnya serya sedikit menggurutu. Ibu hamil itu sedang nyaman dengan tidur nyenyaknya. Namun, Jimin justru merusak istirahatnya.

Sementara Seolbi mandi, Jimin kini telah siap dengan kemeja dan celana jins panjang yang membalut kakinya. Ini adalah hari liburnya. Maka dari itu, Jimin akan menemui sang ayah mertua untuk yang pertama kalinya. Sebab saat meminta persetujuan akan menikahi Seolbi, Jimin hanya dibantu oleh ponsel genggamnya.

Meskipun terdengar tidak sopan. Akan tetapi, ayah Seolbi merasa tidak masalah. Ditambah Seolbi pun beralasan pada sang ayah bahwa ia tidak bisa pulang untuk menemui ayahnya karena terhalang oleh waktu.

Salah satu pelayan di rumahnya telah membuatkan sarapan dan menyiapkan berbagai menunya di atas meja makan. Jimin duduk di sana lebih dulu sembari memainkan ponselnya dan menunggu kedatangan sang istri yang sedang mandi.

Jimin mengulas senyum manakala ia melihat potret wajah sang istri yang ia abadikan sepuluh menit lalu saat Seolbi masih terlelap. Tidak pernah Jimin merasa begitu mencintai seorang wanita kecuali Seolbi. Wanita itu benar-benar berhasil merebut seluruh atensi dan hati Jimin sehingga membuat pria Park tersebut merasa sangat beruntung dapat memiliki Seolbi.

Tidak pernah sedikit pun Jimin melihat masa lalu Seolbi yang begitu kelam. Tidak seperti wanita berumur 21 tahun lainnya, Seolbi memang terbilang cukup berani karena tetap mempertahankan cintanya meskipun wanita itu tahu sang kakak telah merebut Taehyung. Namun, itu sudah lama sekali. Jimin lah yang telah membantu Seolbi membuka lembaran-lembaran baru.

Mengenai kehamilan Seolbi karena kesalahan wanita itu dengan Taehyung pun, Jimin tidak pernah berpikir untuk menjauhi atau bahkan meninggalkan Seolbi sendirian. Jimin menggenggam tangannya—meyakinkan Seolbi bahwa semuanya akan baik-baik saja nantinya. Jimin juga berjanji tidak akan meninggalkan Seolbi seberat apa pun masalah yang menimpa wanita itu.

Kendati sempat kesulitan soal bagaimana cara merebut hati Seolbi, pada akhirnya perjuangan Jimin pun membuahkan hasil sesuai seperti yang ia inginkan. Sejak pertama kali ia mendengar soal kehidupan Seolbi melalui mulut Jungkook, Jimin sudah bersumpah bahwa ia ingin sekali merengkuh Seolbi dan memberikan kebahagiaan untuk wanita Ahn tersebut.

Bukan semata-mata tertarik karena kecantikan Seolbi. Jimin rasa sifat Seolbi yang pemberani, gigih, dan keras kepala membuat Jimin semakin tertantang untuk mendapatkan Seolbi kala itu. Apalagi saat Seolbi datang untuk pertama kalinya dan menangis di depan matanya. Saat itu pula Jimin bersikeras untuk bisa membuat Seolbi tertawa. Apa pun itu akan Jimin lakukan agar Seolbi bisa mendapatkan kebahagiaannya.

"Good morning!" Seolbi berseru di area ruang makan. Jimin lantas mendongak dan melihat senyum merekah dari wajah sang istri sebelum duduk di sebelahnya. "Kenapa tidak makan lebih dulu?" Seolbi mengecup pipi Jimin kemudian.

"Aku menunggumu." Tangan Jimin lantas merapikan rambut Seolbi. "Kau itu ... kebiasaan. Sisir rambutmu dulu sebelum keluar dari kamar."

Seolbi menunjukkan cengirnya. Membiarkan sang suami merapikan rambutnya sementara Seolbi kini memasukkan lauk-lauk ke dalam mangkok. "Apa kalimat pertama yang akan kau ucapkan saat bertemu ayahku nanti?" tanya Seolbi penasaran.

Jimin mengusap pipi Seolbi, lalu meraih sumpitnya. "Hallo, ayah?" Seolbi terkekeh. "Ah, kau membuatku kepikiran!" gerutu Jimin sebelum menyantap sarapannya bersama dengan sang istri.

Tears [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang