11

14.7K 1.9K 336
                                    

Sebelum ceritanya mulai, aku mau ngomong kalo Taehyung Ahjussi aduhh bgst banget gantengnya aku gapaham lagi mau nangis aja.

Sebelum ceritanya mulai, aku mau ngomong kalo Taehyung Ahjussi aduhh bgst banget gantengnya aku gapaham lagi mau nangis aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah nahan banget mau fangirling sendirian sambil madep kaca tapi gabisa. Gantengnya udah di luar nalar. Nganti mbludak 😭

.
.
.

Mata tajam itu menyorot ke arah dapur di mana ada sosok wanita yang sedang sibuk di sana entah membuat apa. Hanya mengenakan tank top berwarna putih serta legging hitam agaknya mampu membius Taehyung dalam sekali tatap.

Lidahnya bermain di dalam mulut dengan kedua tangan berkacak pinggang seraya bersandar pada lemari barang yang terletak di dekat tangga. Pandangannya mendadak meremang manakala ia mengingat adegan yang sempat ia lihat di dalam kantor beberapa waktu lalu.

Bukankah menyenangkan jika lengan kekar Taehyung mengangkat tubuh itu dan diletakkan di atas meja makan lalu sedikit bermain seperti mencari keringat bersama-sama mungkin? Membayangkan Taehyung melucuti kain-kain ketat yang membingkai tubuh ramping itu agaknya sangat menyenangkan. Ditambah dengan mendengar rintihan halus yang keluar melalui mulut sang wanita sebelum jari-jari panjang Taehyung masuk dan memaksa untuk dikulum.

"Seolbi-ya." Taehyung memejamkan mata sejenak. Menggeram jengkel lantaran kehadiran sang istri justru membuyarkan fantasi liarnya bersama sang adik ipar sekaligus kekasihnya. "Jaga rumah dulu, ya? Eonni dan Taehyung Oppa akan meninggalkan rumah agak lama."

Taehyung menghela napas kasar sebelum berjalan menyusul Ahn Nara yang sudah berada di depan pintu utama dan tengah sibuk memakai heels-nya. Detik berikutnya, pandangan Taehyung dan Seolbi bertemu membuat pria itu lantas menjilat bibir bawahnya menggoda sembari mengerling nakal—membuat Seolbi meremas gelas di genggamannya.

Sial, Taehyung pintar sekali memancing jantung Seolbi agar berdegup kencang. Wanita itu segera memegangi area dada setelah pintu utama kembali tertutup bersamaan dengan menghilangnya Taehyung serta Nara dari pandangan Seolbi.

"Pria itu benar-benar ..." Tungkai jenjangnya melangkah menuju kamar. Duduk di bibir ranjang, Seolbi sesekali menatap kosong pada karpet bulu yang ia injak. Sudah satu minggu Seolbi tidak merespons satu pun pesan dari Taehyung, panggilan telepon dari Taehyung juga tidak ia acuhkan sama sekali. Bahkan Seolbi selalu mengunci pintu kamar dan tak mau membukanya apabila Taehyung yang mengetuk pintu tersebut.

Tentu saja wanita itu kesal lantaran Taehyung menggagalkan rencananya untuk pergi dari rumah ini. Sungguh, Seolbi sudah berencana akan melupakan Taehyung—membuang pria itu jauh-jauh dari hidup, pikiran, dan hatunya—dengan cara tidak lagi saling bertemu. Akan tetapi, semuanya gagal karena ulah Taehyung.

Seolbi setidaknya sudah berusaha keras untuk pergi, meskipun yang ia dapatkan justru hanyalah kegagalan semata. Berurusan dengan Taehyung memang tidak pernah benar, pikir Seolbi. Bagaimana bisa Seolbi ceroboh dengan memberi tahu di mana ia akan tinggal?

Tears [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang