Tears [M] ✓

35

Seneng banget kalo liat Bangtan bahagia. Apalagi liat reaksi Jungkook tadi. Tapi reaksi Taehyung jauh lebih ngakak sih dia mau sok cool gitu di depan Army 😜

"Mikir dong, gue kan pengen diliat keren sama Seolbi. Siapa tau aja bisa balikan lagi."
Xixixi
.
.

Siang ini Seolbi memutuskan untuk pergi dengan Jihye, Sora, dan Kara di sebuah kafe setelah wanita Ahn itu selalu di rumah kakaknya untuk menemui sang ayah. Pun usai ayahnya pulang, Seolbi telah menyusun berbagai rencana bepergian bersama teman-teman barunya.

Seolbi sudah membicarakan mengenai hal ini kepada sang suami. Tentu saja Jimin menyetujuinya sebab ia tak mau Seolbi menjadi stres karena terus berada di dalam rumah sendirian. Apalagi Seolbi pun mengeluh kesal pada Jimin lantaran karena pria itu Seolbi jadi tidak bisa memiliki waktu untuk bertemu dengan Jungkook yang notabene adalah sahabatnya.

"Bagaimana kandungan kalian?" tanya Kara penasaran. Sora pun ikut mengangguk dan siap-siap mendengarkan jawaban dari kedua temannya yang duduk di seberang dirinya.

"Ah, aku jadi banyak makan dan sering merepotkan Jimin. Aku benar-benar merasa bersalah. Tapi bagaimana, ya ... aku memang tidak bisa berhenti merepotkannya," jawab Seolbi membuat Jihye, Sora, dan Kara tertawa. "Ini wajar, 'kan? Apa Jimin keberatan karena aku jadi merepotkannya setiap hari?"

Jihye menepuk bahu Seolbi. "Aku mendukungmu!" ucapnya. "Kurasa Jimin Oppa terlalu banyak menghabiskan waktunya dengan perusahaannya sebelum menikah denganmu. Jadi, kau harus membuatnya lebih banyak meninggalkan kantor. Buat dia pulang saat siang hari!"

Sora melempar kentang goreng ke arah Jihye sambil tertawa. "Kandunganmu bagaimana, Jiy?" tanya Sora kemudian.

Jihye menyugar surai pendeknya. "Biasa saja. Jungkook akhir-akhir ini justru berubah tidak perhatian padaku setelah aku melarangnya bepergian dan bekerja."

"Kenapa?"

"Aku mau memeluknya setiap waktu!" jawabnya seraya menunjukkan cengiran. Sora dan Kara mengembuskan napas jengkel, sementara Seolbi menarik pelan rambut Jihye. "Jangan salahkan aku! Salahkan calon anakku. Biasanya aku tidak seperti ini, kok." Wanita Park itu menjelaskan dengan tergesa-gesa seolah tidak mau jika teman-temannya berakhir menyudutkan dirinya.