Kebanyakan orang mengawali paginya dengan senyum, seraya berharap untuk kebahagiaan di pagi yang ia awali. Akan tetapi, berbeda dengan Ahn Nara yang justru telah menatap sengit dengan kedua tangan mengepal di sisi tubuhnya.
"Berengsek kau, Kim Taehyung!" Nara meluapkan semua isi hatinya. "Bagaimana bisa kau berselingkuh dan menghabiskan waktumu bersama sekretaris murahanmu sementara Taera sedang dirawat di rumah sakit?!"
Taehyung menyugar surainya. Rapat hari ini agaknya akan menjadi berantakan karena Nara menghancurkan suasana hatinya di pagi hari. "Bisakah kau tutup mulutmu? Bukankah setiap malam aku akan menjenguk Taera meskipun dia sudah tertidur?"
Nara sukses tersakiti. Wanita itu melayangkan tamparan keras di pipi Taehyung dengan mata memerah dan dada naik turun. "Bajingan sepertimu memang tidak bisa kumaafkan!"
"Kau yang seharusnya tidak bisa dimaafkan!" teriak Taehyung sambil menunjuk wajah Nara. Air muka pria itu berubah marah menatap sang istri. "Kau menghancurkan hidupku, Nara! Tidakkah kau sadar akan semua kesalahan yang telah kau perbuat? Kau yang membuat hubunganku dengan Seolbi hancur! Semua itu karena kau!"
Nara kembali menampar pipi Taehyung. Kali ini jauh lebih keras sebab pria itu terus-menerus membahas masa lalu sementara Nara masih harus berusaha melupakan masa lalu yang telah ia perbuat hingga semuanya berubah kacau.
"Wanita sialan!" umpat Taehyung.
Nara kemudian menyerahkan ponsel Taehyung. "Sialan mana? Aku atau kau yang bersetubuh dengan sekretarismu sendiri di saat anakmu sedang sakit, huh?! Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan bersamanya? Jika sampai kau menghamilinya ... jangan harap kau bisa bertemu dengan Taera-ku!" Nara menyeka air matanya. Menatap Taehyung dengan tungkai mereka yang setia berada di atas lantai kamar. "Kau pernah bilang bahwa aku bisa meninggalkanmu jika kau kembali menyakitiku, 'kan? Maka hari ini, aku akan membawa Taera pergi dari hadapanmu!"
Taehyung termangu. Pria itu memikirkan nasibnya apabila ia berpisah dengan Taera. Baginya, Taera adalah yang terpenting dibandingkan Nara yang sama sekali tidak ia cintai. Taehyung menggelengkan kepala, mencekal pergelangan tangan wanita Ahn tersebut saat Nara hendak melangkah menjauh.
"Jangan membawa Taera ke mana pun!" ucap Taehyung. "Jangan sampai aku menyakitimu, Ahn Nara!"
Nara menepis tangan Taehyung. Memberikan sorot mata menantang, Nara kemudian berujar, "Aku tidak peduli, Kim Taehyung! Mulai sekarang, kita akan berpisah! Itu 'kan yang kau mau?" Wanita tersebut menghela napas panjang. "Kau senang sekarang? Sebegitu tidak cintanya kau padaku? Kau sangat membenciku? Itu yang kau rasakan sehingga kau tidak pernah bisa mencintaiku bahkan sekecil apa pun?"
Taehyung diam, membuat Nara menarik kerah jas yang Taehyung kenakan. Wanita itu kemudian meremas kain yang ia pegang, mendongak dan menghapus jarak sembari menatap Taehyung. "Katakan padaku, Oppa. Apa yang kau rasakan selama kita hidup bersama?"
"Aku tidak bisa mencintaimu, Nara," jawab Taehyung pelan. "Aku tidak bisa. Hingga saat ini, aku masih mencintai Seolbi. Aku sulit melupakan adikmu."
"Kau memang benar-benar sialan," cicit Nara. Wanita itu melepaskan jas yang Taehyung kenakan. Menjauhi sang suami, kemudian berbalik dan melangkah keluar dari kamarnya.
Omong-omong, Taera sudah pulang dari rumah sakit setelah satu minggu dirawat di sana. Anak berusia satu tahun itupun kini sedang menonton televisi bersama babysitter-nya sementara Nara mulai menyeka air mata dan mengambil banyak udara sebelum ia hembuskan.
Nara tidak bisa menunjukkan wajahnya yang baru saja menangis sementara sebentar lagi ia dan Taehyung harus kembali berhadapan untuk melakukan sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears [M] ✓
Fanfiction[COMPLETED] "Taehyung ... aku hamil." Seandainya hidup sesulit ini, Ahn Seolbi bersumpah tidak akan mau memakan janji-janji manis dan rayuan Kim Taehyung. Wanita 21 tahun itu hamil setelah melakukan hubungan intim beberapa kali bersama Taehyung yang...