Keluarga morgan baru pindah dua hari yang lalu, rumah lamanya sengaja di tinggalkan karena aksan ingin bisa mengikhlaskan anaknya akhirnya istri dan kedua anaknya setuju walaupun berat bagaimana tidak? Rumah yang banyak kenangan ini akan di tinggalkan dan di jual sangat berat untuk meninggalkannya.
Setelah sarapan yang pertama pergi adalah juna ia lebih memilih pergi keluar dengan motor sportnya untuk sekedar jalan jalan melihat komplek barunya yang sangat asing.
Juna bosan bertahan di rumah dengan sikap ayahnya yang cuek terhadap mamanya, dia, dan adiknya. Seolah olah kepergian kakaknya adalah salah ayura aksan terus saja memarahi ayura padahal jelas jelas kecelakaan samuel adalah salahnya sendiri karena mengemudi saat mabuk dan alhasil mobilnya masuk ke dalam jurang.
Juna sering kali memergoki ayura menangis di kamar, juna sangat lemah ketika wanita yang di sayanginya menangis, juna sngat sangat berharap aksan bisa segera merelakan kakanya dan keluarganya kembali seperti dulu.
Juna terus memikirkan masalah keluarganya sampai-smpai tak sadar kalau ia hampir saja menabrak seorang gadis yang nampak kesusahan membawa kantong keresek yang besar.
"ADUHH....lo bisa bawa motor ga sih?" gadis tersebut nampak marah karena ulah juna ia sampai terjatuh.
"Eh...asstagfiraullah sorry sorry gue tadi ga fokus bawa motornya..." jawab juna merasa bersalah ia turun dari motor sportnya lalu membantu sang gadis untuk berdiri.
"Jangan sok sokan bawa motor kalo lo ga bisa!" ketus sang gadis seraya menepuk nepuk bajunya yang kotor karena ia jatuh di atas tanah.
"Udah di tolongin bukannya bilang makasih kek malah marah-marah" sahut juna seraya melihat gerak gerik sang gadis yang merapikan bajunya.
"Yeuhh...lo ga ikhlas nolongin? lagian siapa emang tadi yang nyaris nabrak gue?" gadis itu tetap saja marah marah tapi anehnya itu membuat juna gemas mungkin karena di pipi gadis itu ada lesung pipinya jadi jika marah gadis itu terlihat lucu dan menggemaskan.
Juna hanya menatap datar gadis di hadapannya, gadis itu pendek jika di bandingkan dengan tubuh juna mungkin hanya sampai pundaknya. Di lihatnya gadis itu mendongak membuat tatapan mereka bertemu.
Tak lama kemudian gadis tersebut memutuskan tatapan mereka membuat juna salah tingkah.
"Ehemm...kenalin nama gue juna" karena merasa canggung akhirnya juna lebih baik mengenalkan dirinya dengan mengulurkan tangan.
gadis itu menatap uluran tangan dari juna tapi tak lama ia juga mulai mengulurkan tangannya dan mereka pun berjabat tangan.
"Nama gue...."
****
Kediaman mahendra.
Acara sarapan pagi keluarga mahendra telah berakhir 30 menit yang lalu kini hanya ada ayuna dan fani di rumah karena frans harus berangkat ke lestoran meskipun ini hari minggu tapi lestoran tidak tutup jadi frans harus ke lestoran hanya memantau kinerja para karyawannya dan ryan pun turut ikut katanya bosen kalo harus diem di rumah.
Kini yuna dan fani tengah menonton tv bersama maaf ralat, hanya fani yang menonton yuna hanya asik dengan ponselnya.
"Ibu emang rumah di samping udah ada yang nempatin?" tanya yuna pada fani.
"Ohh itu, iya udah emangnya kenapa?" sahut fani mengalihkan pandangannya pada yuna.
"Engga cuma pengen tau aja..."
"Keluarga morgan yang nempatin, keluarganya tante ayura sahabat ibu waktu kuliah dulu"
"Ohh ya? Emang ibu punya sahabat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dimple Girl (THE END)
Teen FictionKisah ayuna dan juna Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, karena rumah mereka yang bertetanggan alhasil mereka berteman sangat baik hingga berujung dengan sebuah ikatan saling memiliki namun cinta mereka harus di uji dengan kehadiran cinta...