"Yuna, lo disini juga?"
"Juna!!" pekik yuna girang.
Juna tersenyum. "Berisik, malu di liatin"
Iya orang itu adalah juna, tapi kenapa yuna bisa se-gembira ini,apakah ia merindukan juna tapi sore kemarin ia baru saja di antar oleh juna, dan sekarang mereka kembali bertemu yuna merasakan kebahagiaan ketika bersama juna tapi entahlah dia tidak mengerti apa yang sebenarnya dia alami, tapi yang terpenting adalah ia senang karena tiba-tiba ada juna.
"Sini-sini duduk" suruh yuna menarik tangan juna agar duduk di hadapannya.
Juna nampak berfikir. "Ehh gimana kalo lo ikut gue aja, gue beli ini tadi" ajak juna sambil mengangkat sebuah tote bag yang di pegangnya.
"Mau ke mana?"
"Udah lo ikut aja!" tanpa persetujuan yuna, juna sudah menarik tangan yuna lebih dulu membuat yuna mau tak mau harus bangkit padahal belum siap untung saja tidak terjatuh.
***
Yuna mengekori tubuh juna yang mulai masuk ke sebuah bangunan apartemen, banyak sekali pertanyaan mengenai juna yang berkecamuk di otak yuna tapi ia urungkan untuk bertanya karena masih penasaran kemana juna akan membawanya.
Hingga tibalah mereka di hadapan sebuah pintu dengan nomer '101' juna menekan beberapa digit nomer untuk membuka pintu.
'Klek'
"Yun, sini masuk aja" ajak juna yang melihat yuna masih ada di luar menatap penuh tanda tanya dan penuh kebingungan.
Yuna melangkah masuk, mengamati setiap bentuk dari ruangan tersebut, tempatnya sangat rapi dan luas ada ruang tv, dapur, terdapat dua kamar dan satu kamar mandi.
"Ini apartemen lo?" tanya yuna yang masih mengamati ruangan yang baru saja di datanginya.
"Dulunya ini punya kakak gue, tapi sekarang gue yang tempatin. Sini yun duduk" yuna menghampiri juna yang terduduk di sofa.
"Ohh, semalem lo ga ada di rumah ya?"
"Pasti lo nyariin gue kan?" juna mencoba menggoda yuna.
"Engga biasa aja tu" elak yuna, juna tersenyum melihat tingkah yuna yang gelagapan.
"Terus kenapa nanya gue ada atau engga di rumah kemarin malem?"
"Ee..emangnya ga boleh nanya?" tanya yuna terbata-bata.
"Ya boleh aja. Ehh btw, besok kita tampil kan, Urutan ke berapa?" ohh ya yuna hampir lupa soal acara di sekolahnya besok.
"Kata daniel ke lima, gue gugup nihh.."
"Rilax aja kali, nihh minum dulu" juna menyuguhkan secangkir coffe di atas meja tepat di hadapan yuna.
"Wahh..hazzelnute" ucap yuna girang karena menghirup aromanya.
"Suka lo?"
"Selain americano, gue termasuk suka sama hazzelnute juga" ucap yuna sebelum menyeruput cangkirnya.
Juna mengangguk, ternyata dirinya dan yuna sama-sama memiliki kesamaan dalam hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dimple Girl (THE END)
Novela JuvenilKisah ayuna dan juna Berawal dari pertemuan yang tidak di sengaja, karena rumah mereka yang bertetanggan alhasil mereka berteman sangat baik hingga berujung dengan sebuah ikatan saling memiliki namun cinta mereka harus di uji dengan kehadiran cinta...