3

11 3 0
                                    

Kediaman mahendra.

Seorang gadis tengah duduk di tepi ranjangnya sambil membaca novel tak lupa kupingnya yang di sumpal dengan head-set, tapi yang bikin aneh ia menyumbap head-setnya tidak ada musik karna pengen tenang kayanya.

Dasar gadis ini ada saja tingkahnya.

"Tukk...tukk...tukk"

Gadis tersebut mengkerutkan keningnya lalu menarik head-set di talinga kirinya mencoba mencari tau apakah suara ketukan tadi itu benar di dengarnya atau hanya halusinasi.

Tapi tidak ada ketukan selanjutnya mungkin gadis itu salah dengan, fikirnya.

Tapi sebelum menyumpal kembali kupingnya.

"Yuna..." gadis itu kenal suara ini, suara lembut milik sang ibu yang memanggilnya dari balik pintu ternyata benar adanya suara itu bukan halusinasi.

"Iya bu bentar...." sahutnya seraya berdiri lalu berlari kecil ke arah pintu untuk membukanya.

"Klek..."

Pintu terbuka benar saja menampakkan sang ibu yang sudah berdiri di ambang pintu sambil tersenyum hangat ke arahnya.

"Kenapa bu?" tanya gadis itu.

"Anter ibu anter ini yu, kerumah tante yura" ajak sang ibu sambil mengangkat rantang.

"Kenapa ga sama ryan aja?"

"Udah di aja tapi ga mau, jadi ibu minta anter kamu"

"Bu tap-.." belum sempat melanjutkan omongan sang ibu sudah memotongnya dengan langsung menarik tangan gadis itu.

****

Yuna dan fani telah sampai di depan kediaman keluarga morgan, fani memberika rantangnya kepada yuna lalu ia maju untuk memencet bel pintu yang menjulang tinggi berwarna putih.

"Ting..."

"Ting..."

"Ting..."

Untuk yang ke tiga kalinya baru pintu di buka menampakkan wanita yang kalau di tebak umurnya sama seperti fani.

"Lho....kamu" wanita itu nampak berfikir.

"Kamu....

FANI....!!!" wanita itu memekik girang lalu berhambur memeluk fani.

"Yaampun fani ini kamu? Fani aku kangen!!! Kamu apa kabar?" wanita itu nampak meneteskan air mata dalam pelukan fani.

"Hey...kamu nangis? Kita kan sering teleponan yura" sahut fani, keduanya melepaskan pelukan mereka saling tersenyum, fani menghapus air mata yang turun di pipi sahabat lamanya itu.

"Kan teleponan bukan ketemu, bayangin aja udah berapa tau coba kita ga ketemu?" wanita yang di panggil yura itu menyeka air matanya lalu bergantian menatap seseorang gadis di belakang fani.

"Fani dia siapa?"

"Ahh iya dia di cuekin, yura kenalin dia yuna anak pertama aku" ucap fani mengenalkan yuna.

"Hallo tante, aku ayura" yuna menyalami dan mengecup tangan yura yang katanya sahabat lama sang ibu, yura nampak tersenyum ramah menyambut yuna dengan baik.

"Kita ga akan di ajak masuk nih?" tanya fani dengan nada meledek.

"Ahahah iya aku sampe lupa, ayo ayo silahkan masuk..." ajak yura mempersilakan fani dan yuna masuk ke dalam rumahnya.

My Dimple Girl (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang