11. KAMU YANG PERTAMA

1.9K 194 59
                                    

Lima scene sudah berhasil direkam, bertepatan dengan azan asar yang berkumandang. Tumben, kali ini proses shooting mereka cepat, karena satu-satunya scene yang mengundang gelak tawa yang tak kunjung berhenti hanya adegan Niara yang berakting sakit jiwa. Lily pun sudah kembali, motor Keyla sudah selesai diperbaiki.

Keyla melihat dua mikrofon yang tergeletak di meja televisi, di ruang tengah. Ia meraihnya satu, lalu menanyakannya pada Nuca. "Nuc, ini mikrofon masih bagus?"

Nuca yang baru kembali membawa teko berisi teh dari dapur, menanggapi pertanyaan Keyla. "Masih kok. Mau pada karaokean?" tawarnya peka.

"MAUUUU!" pekik mereka berenam kompak. Kesempatan ini tidak akan mereka sia-siakan, karaokean gratis.

Televisi dengan layar berukuran 49 inci di ruang tengah itu dinyalakan, menampilkan lagu demi lagu yang dinyanyikan bergantian. Lagu favorit Keyla dan Niara adalah lagu-lagu mellow karena cocok dengan suaranya yang sendu. Kalau Oka, Bayu, dan Jeje tidak peduli dengan jenis dan genre musik dari suatu lagu. Selagi mereka tahu lagunya, mereka akan menyanyikannya dengan teriakan barbar yang mengganggu istirahat Alma dan Nio di dalam kamar.

Di antara mereka bertujuh, hanya Nuca dan Lily yang duduk tenang di sofa. Sesekali Nuca tertawa melihat tingkah trio rusuh-Oka, Bayu, dan Jeje. Lily mencuri pandang ke arah lelaki yang duduk di sebelah kanannya itu. Tawa Nuca terlihat manis di matanya, apalagi ditambah rambut tebalnya yang ikut bergoyang. Menggemaskan.

Nuca menoleh ke kiri, tak sengaja menciduk Lily yang tengah menatapnya. Pipi lelaki itu bersemu merah, sedangkan Lily cepat-cepat membuang muka.

Nuca mengulum senyum. "Lyo," panggilnya pada gadis itu. Namun, Lily yang masih menyembunyikan wajahnya karena malu, enggan menjawab panggilan itu.

"Kamu nggak mau ikut karaoke?" tanya Nuca.

"Nanti gampang lah," jawab Lily singkat. Wajahnya masih ia palingkan dari Nuca.

"Halo kawan." Nuca bersuara ketika sebuah lagu hampir berakhir.

Trio rusuh dan duo mellow itu hampir lupa kalau mereka sedang bertamu ke rumah orang, bahkan mereka tidak menyadari kalau tuan rumahnya dari tadi tidak ikut karaoke. Termasuk seorang temannya yang juga sejak tadi tidak ikut bergabung. "Eh, Nuc, Ly, maaf ya," ucap Jeje dengan cengiran sedikit merasa berdosa. Jeje menyikut Bayu, lalu memberi kode pula pada tiga temannya yang lain untuk duduk. Jeje mengembalikan mikrofon yang dipegangnya sejak tadi pada Nuca.

"Kita sambut, Nucaaaaa dan Lilyyyyy!" kata Niara bagaikan MC di acara televisi. Ia menyerahkan sebuah mikrofon pada Lily.

Kini hanya Nuca dan Lily yang berdiri. Lima teman mereka siap menjadi penonton. Entah bagaimana jadinya, mereka jadi harus duet dadakan.

Beberapa menit, suasana di antara mereka berdua sangat canggung. Mereka sama-sama diam, tak tahu harus memulai dengan lagu apa. Nuca menggaruk tengkuknya kikuk.

"Mau nyanyi lagu apa, Lyo?" tanya Nuca lirih.

Hati Lily berdesir lembut. Kali ini, entah mengapa, panggilan 'Lyo' terdengar manis di telinganya. Padahal biasanya, panggilan itu membuat telinganya risih. "Terserah," jawabnya.

Nuca tersenyum. "Oke."

Di otak Nuca tiba-tiba terlintas lagu All of Me dari John Legend. Karena tadi Lily sudah bilang terserah, itu artinya kebebasan memilih lagu ada pada dirinya.

Kebetulan Lily sudah sangat familiar dengan lagu yang dipilih Nuca. Mendengar intronya saja, ia langsung tahu kalau itu lagu All of Me, padahal ia sedang tidak memandang ke layar.

Sahabat untuk Lily [OPEN PRE-ORDER]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang