Gemuruh teriakan para pendukung masing-masing kelas mengudara di seantero lapangan yang luas. Satu demi satu perwakilan kelas sudah tampil di panggung dadakan di tengah lapangan itu.
"Akhirnya, datang juga lo, Ra. Gue kangen," kata Oka ketika Niara baru bergabung ke tepi lapangan, bersama teman-teman sekelas mereka yang lain. Niara hanya memutar bola matanya jengah.
"Lebay lo." Dimas menyenggol siku Oka. "Baru ditinggal bentar aja udah kangen. Padahal pacar juga bukan."
"Uluh uluh, kasihannya dirimu, Oka. Kasih tak sampai." Bayu mengusap punggung Oka dengan wajah mengejek, lalu Oka langsung menepis tangan Bayu kasar.
Lomba menyanyi sudah berlangsung. Peserta yang tampil sekarang adalah peserta nomor urut 5 dari 18. Sistem urutan tampilnya dengan cara diundi per kelas. Misal sekarang yang tampil adalah kelas XI-IPS-1. Penampilan pertama adalah penyanyi solo wanita, lalu penyanyi solo pria dari kelas itu. Ladies first katanya. Begitu seterusnya sampai 36 orang yang merupakan perwakilan dari 18 kelas tampil semua. Kelas X-IPA-7 mendapat urutan nomor 12.
Niara menundukkan kepalanya. Mulutnya komat-kamit memanjatkan doa agar penampilannya memuaskan dan menghibur semua yang ada di sini, baik juri maupun penonton.
Nuca terlihat lebih tenang, meskipun sebenarnya ia juga deg-degan. Ia sadar bahwa ia perwakilan kelas. Sudah sepantasnya ia menampilkan yang terbaik, jangan sampai mempermalukan seisi kelas. Bibir Nuca tertutup rapat, matanya terpejam, tetapi hatinya merapal barisan doa.
Suara MC yang menggelegar membuyarkan ketenangan Nuca dan kegelisahan Niara. Kedua telapak tangan Niara ikut bergetar, mengikuti debaran jantungnya. "Nomor urutan 12, perwakilan kelas X-IPA-7. Please welcome, Niara Larasati Oktaviani, yang nanti disusul oleh Raja Nuca Putra Fachrudin!"
Niara berjalan anggun dari rombongan kelasnya ke panggung. Pembawaannya yang kalem, senyumnya yang manis, serta lambaian tangan singkat yang begitu mempesona, seolah menghipnotis para penonton yang melihatnya, terutama kaum adam.
Intro lagu mulai dimainkan band pengiring. Musiknya terdengar asing di telinga penonton. Sepertinya lagu ini lagu dangdut. Pemilihan lagu Niara anti mainstream, berbeda dengan perwakilan kelas lain yang membawakan lagu pop Indonesia atau lagu pop barat. Niara memulai penampilannya dengan sedikit goyangan.
Aku ra nyongko kowe tego karo konco
Jarene konco kentel, bojoku mbok sleding tekel
Opo ra ono lanang liyo sing seneng kowe
Nganti kowe nikung bojone konco dewePara penonton ikut berjoget, menikmati suasana ambyar yang dibawakan Niara melalui lagu baru NDX AKA yang berjudul Bojoku Ketikung. Cowok-cowok dari kelas lain, termasuk kakak kelas yang sebelumnya tidak mengenal Niara, langsung kepincut pesona dara cantik asal Nganjuk yang memiliki stage act yang memikat itu. Mata mereka nyaris tak berkedip.
"Apa tuh Nuc artinya?" tanya Jeje yang sama sekali tak mengerti bahasa Jawa di tengah-tengah jogetnya. Selain menikmati lagunya, ia juga kepo dengan makna liriknya.
"Aku gak nyangka kamu tega sama teman. Katanya teman dekat, tapi pacarku di-sleding tekel. Apa gak ada cowok lain yang suka kamu? Sampai kamu nikung pacar teman sendiri," jelas Nuca.
"Dengerin tuh, kalian-kalian semua!" pekik Selena sambil menunjuk Lily, Jeje, dan Pia satu-satu. Membuat Lily terkesiap. "Jangan coba-coba ngaku jadi sahabat gue, kalau kalian sampai nikung Nuca, bojo gue."
"Tikung yuk, Ly, Pi." Jeje berbisik pada dua temannya itu, sengaja memanas-manasi Selena. "Gak apa-apa kehilangan sahabat kayak dia, yang penting kita dapat cowok ganteng, baik lagi." Jeje berlagak seperti provokator, meski setelah itu ia terkikik geli.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat untuk Lily [OPEN PRE-ORDER]✓
FanfictionJudul Sebelumnya: INSECURITY "Sahabatan, jangan?" "Jangan." Lily menautkan kelingkingnya ke kelingking Nuca sambil tersenyum tipis. "Jangan pernah berubah ya." Mimpi Lily yaitu ingin punya pacar satu sekolah, tetapi itu mustahil. Mengingat dirinya h...