57. Goodbye, Please be Happy

395 103 25
                                    

Jinhwan memandang pada langit-langit kamarnya, lampu mewah tergantung begitu tenang meskipun tidak menyala sama sekali karena Jinhwan masih mengaktifkan lampu tidurnya. Jinhwan mendudukkan diri, jam menunjukkan pukul 5 subuh. Jinhwan bisa mendengar kebisingan dari kamar Chanwoo, pasti adiknya itu sudah bangun untuk mempersiapkan diri menunju ke bandara karena pesawatnya akan berangkat pukul 8 nanti.

Jinhwan belum tidur sama sekali. Bagaimana mungkin bisa? Ia memikirkanmu, merasa bersalah karena sudah menjadi benalu pada hubunganmu dan Chanwoo. Jinhwan tidak mungkin setega itu, cinta tidak egois, Jinhwan ingin kamu bahagia dan Jinhwan juga menyadari itu dari Chanwoo.

Cinta tidak egois, Chanwoo merelakanmu untuk kebahagiaan Jinhwan, mengesampingkan kebahagiaannya sendiri karena Chanwoo merasa bahwa Jinhwan akan lebih bahagia bersamamu, lebih pantas bersamamu. Jinhwan jauh lebih dewasa daripada Chanwoo, setidaknya itu yang Chanwoo pikirkan terlepas bagaimana ia tidak ingin Jinhwan menderita.

Tapi Jinhwan juga tidak egois, ia ingin Chanwoo bahagia bersamamu, setidaknya kamu berhak tau apa yang sebenarnya terjadi. Tidak begini.

Jinhwan segera bangkit meraih jaket kulitnya, ia berdecak kesal baru ingat bahwa mobilnya semalam menabrak tembok dan tentu saja sekarang rusak parah. Kaki lelaki itu langsung melenggang masuk ke kamar Chanwoo tanpa mengetuk. Benar, Chanwoo sedang terlihat memasukkan beberapa peralatan ke kopernya dipadu dengan rambut basah sehabis mandi.

Jinhwan menatap lekat, Chanwoo menangis semalaman. Itu pasti karena mata lelaki itu begitu sembab.

"Gue pinjem mobil." Jinhwan berucap singkat langsung mengambil kunci mobil adiknya itu.

"Lu mau kemana?" Chanwoo bertanya pelan, seperti sudah tidak bertenaga, seperti bukan Jung Chanwoo.

Jinhwan diam, lebih memilih untuk tidak menjawab kemudian langsung turun ke parkiran mobil keluarganya. Ia langsung melenggang cepat menuju ke apartemenmu. Jinhwan naik ke unitmu dengan tergesa, mengejar waktu ke Jakarta agar bisa membawamu ke hadapan Chanwoo sebelum lelaki itu berangkat. Sebelum kesalah pahaman antara dirimu dan Chanwoo semakin menciptakan dinding yang lebih tinggi.

Duk... duk... duk...
Ting... tong...

Jinhwan terus membunyikan bell apartemenmu begitu tergesa, sebelah tangannya terus berusaha untuk menelponmu sampai akhirnya pintu terbuka memperlihatkan Ryujin yang setengah mengantuk keluar dari unitmu.

"Apa? Mau ngapain Kak?" Ryujin masih bingung, Jinhwan langsung masuk ke unit menemukanmu yang ternyata menatap kosong jalanan sepi di balkon apartemenmu. Hati Jinhwan teremas begitu saja, nyatanya kamu benar-benar hancur berkeping-keping.

"Anin, ayo ikut aku. Mana jaket kamu?" Kamu terkejut saat Jinhwan tiba-tiba meraih tanganmu, kamu kebingungan sambil menghapus air matamu.

"Mau kemana, Kak?" Kamu kebingungan, Ryujin pun begitu, ikut menahan tangan Jinhwan karena bingung.

"Mau kemana anjir? Ini masih subuh, Kak. Matahari aja baru terbit, Anin belum tidur juga." Ryujin menarik tanganmu, melindungimu di balik tubuhnya karena takut jika kamu hanya akan disakiti kembali.

Jinhwan berdecak kesal melihat kearah jam tangannya. Sial! Sudah menunjukkan pukul 6. Tidak ada waktu lagi. Jinhwan langsung menarik tanganmu tergesa, kamu melawan karena bingung, beberapa kali bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Anin! Please ikut aku, kita ke bandara. Chanwoo mau ke Oxford, please seengganya aku mau kamu ketemu dia buat terakhir kalinya, aku mau ngelurusin ini semua. Aku ngga mau berdosa kalau misahin kalian kaya giniㅡ"

"Misahin gimana? Chanwoo yang bilang kalau dia udah ngga cinta sama akuㅡ"

"MALEM ITU HARUSNYA KAMU DI LAMAR! TAPI CHANWOO LIAT AKU, AKU KAKAKNYA, CHANWOO TAU KALO AKU SUKA SAMA KAMU! DIA NGGA BISA LANJUT KARENA DIA NGGA MAU NYAKITIN AKU!" Jinhwan habis kesabarannya, nafasnya tersenggal, setetes air mata turun menggambarkan betapa ia begitu tertekan menghadapi ini, betapa ia begitu tertekan melihatmu yang kehilangan arti hidup.

You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang