25. Chocolate Milk

524 121 24
                                    

Halo! Jangan lupa pake masker, cuci tangan, makan makanan sehat, minum vitamin!

Semoga tulisanku bisa menghibur kalian yang lagi ngga bisa kemana-mana gara-gara virus 😭

....

"Sekian ya kelas hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekian ya kelas hari ini. Saya pulang duluan karena harus ada yang diurus di perusahaan. Minggu depan udah UAS ya, saya ngga mau take home, kita on chair aja. Materinya dari setelah UTS sampai akhir ini. Sampai ketemu di semester selanjutnya, itu pun kalau kalian ambil kelas saya lagi. Selamat liburan!" June menginstruksikan pada mahasiswanya, dibalas dengan seruan riang para mahasiswa. Tapi tidak dengan kamu.

Kamu masih terdiam menatap kosong, entah kenapa kejadian beberapa jam yang lalu masih mengusikmu. Kamu belum sempat berkata apa-apa pada Jinhwan namun kamu sudah melenggang pergi meninggalkannya. Seharusnya kamu mengatakan perasaanmu yang sejujurnya pada Jinhwan.

"Lu kenapa deh?" Donghyuk menepuk pucuk kepalamu dengan pulpen di tangannya. Kamu menghembuskan nafas kemudian menyandarkan tubuhmu ke kursi.

"Gue mau cerita..." kamu berkata lirih karena sudah terlalu pusing. Ryujin yang melihatmu kesusahan akhirnya ikut menghembuskan nafasnya.

"Yaudah ayo ke kantin, kita cerita sambil makan." Ryujin menarik tanganmu untuk berdiri, akhirnya kamu menurut kemudian kalian bertiga kini sudah duduk di salah satu meja pelataran kantin kalian. Ryujin sudah siap dengan semangkuk soto mie di depannya, Dongyuk dengan ayam lodho kesayangannya dan dirimu dengan satu porsi ayam bakar tusuk.

Galau boleh, lapar jangan.

"Gimana gimana? Coba cerita. Lu mah kebiasaan kalau ada apa-apa pasti diem, tau tau aja punya masalah." Ryujin berkata protes yang kemudian disetujui anggukan oleh Donghyuk. Mereka berdua sangat mengenalmu yang terus suka memendam cerita. Akhirnya sambil menyuapkan makanan, kamu berusaha untuk membuka cerita.

"Jujur, gue sekarang lagi dideketin sama dua cowok. Tadi pagi gue beli americano, terus di tembak sama dia, dan gue rasa, itu timingnya engga pasㅡ"

"Bentar! Jangan bilang ini mas-mas yang punya cafe gede itu?" Ryujin menunjukmu dengan sendoknya, kamu menggigit bibir bawahmu kemudian mengangguk. Sontak saja Ryujin langsung menepuk tangannya.

"Wah anjir! Beneran naksir lu ternyata dia. Terus terus? Jadi selama ini kalian pdkt?" Ryujin tentu saja tertarik karena ia yang sudah berhasil memberikan nomermu pada Kim Jinhwan. Donghyuk masih menyimak sambil asik menyuapkan makanan pada mulutnya.

"Iya? Mungkin? Kita udah beberapa kali jalan, dia suka ngasih masakannya ke gue, terus juga suka ngajak belanja, atau jemput gue balik kelas. Gue sukanya dia, dia orangnya sabar, dia telaten banget, ya emang udah dewasa. Tapi entah kenapa gue ga bisa suka sama dia, dan tadi pagi dia nembak gue. Gue belum sempet jawab terus dia bilang minta dikasih kesempatan tiga bulan aja buat bikin gue suka sama dia. Tapi... tapi gue ga bisa, dan gue belum sempet nolak tadi." Kamu mengacak rambutmu bingung.

"Jadi lu belum jawab, tapi dia udah bilang minta kesempatan tiga bulan?" Donghyuk membuka suaranya menyelidik, kamu mengangguk pelan.

"Sebenernya agak maksa sih jatohnya, kalo dari cerita lu, gue liat dia sebenernya belom siap dan ngga pede. Dia takut ditolak makannya langsung nyamber minta kesempatan tiga bulan." Donghyuk mengutarakan pemikirannya yang kemudian disusul anggukan keras dari Ryujin yang setuju.

"Gue belum ngomong apa-apa, gue bingung juga nolaknya harus gimana. Jujur dia orangnya baik, justru karena baiknya itu, gue jadi ngga enak buat nolak." Kami cemberut, mengacak nasi yang ada dihadapanmu dengan sendok. Baik Donghyuk dan Ryujin ikut menghela nafas panjang.

"Yaudah gini aja, lu ajakin aja ketemu, terus lu bilang kalau ngga bisa nerima dia. Karena gue sendiri juga ngga bisa kalau liat temen gue kepaksa nerima orang. Omongin aja pelan-pelan." Ryujin menyedot es tehnya dengan santai, kamu masih bertopang dagu sesekali memasukan potongan daging ayam ke mulutmu.

"Lah terus yang satu? Katanya lu di deketin dua orang?" Bukan Donghyuk jika tidak kritis. Kamu langsung menegakkan dudukmu kemudian wajahmu memerah padam teringat wajah Jung Chanwoo yang begitu manis tadi pagi saat ia tertidur di samping ayahmu. Ryujin dan Donghyuk yang mengetahui responmu langsung tertawa kencang melihat responmu.

"ANJIR! LU SUKA SAMA YANG SATU? SIAPA NJIR?" Donghyuk heboh, begitu juga dengan Ryujin yang senang setengah mati. Akhirnya kamu membuka hatimu setelah sekian lama. Kamu tersipu malu kemudian menunduk, menggaruk belakang telingamu.

"Orangnya baik... mungkin yang engga kenal bakal bilang kalau dia galak. Dia baik banget, perhatian, manis, terus... lucu. Gemes." Kamu tersenyum mengingat tingkah laku Chanwoo yang sangat berbanding terbalik saat dia di kelas. Chanwoo sangat baik dengan sejuta pesonanya.

"Siapa anjir? Mana liat fotonya. HAH... ATAU JANGAN JANGAN..." Ryujin penasaran setengah mati. Benaknya sudah mengarah pada satu nama yang pernah kalian bahas dulu.

Dan benar, semua terjawab saat tiba-tiba kamu merasakan sebuah pergerakan, seseorang melewati meja kalian. Kamu sangat mengenali aroma parfum yang khas bercampur dengan aroma tubuhnya. Jung Chanwoo melenggang dengan sepiring nasi di tangannya. Ia nampak sedang berbicara dengan seorang dosen wanita, istri dari Goo Junhoe.

Sebelah tangan Chanwoo yang bebas meletakkan sekotak susu coklat di atas mejamu, tanpa menengok sedikitpun, hanya lewat begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelah tangan Chanwoo yang bebas meletakkan sekotak susu coklat di atas mejamu, tanpa menengok sedikitpun, hanya lewat begitu saja. Ryujin tau, begitu juga dengan Dongyuk. Kalian terjebak dalam keheningan, tanganmu perlahan terulur untuk meraih kotak susu tersebut sambil malu-malu.

"Jangan lupa senyum, aku paling suka kalau kamu senyum. Semangat UAS minggu depan!

Sampai ketemu di apartemen.

ㅡ JCW."

Pesan singkat yang sangat berarti untukmu tertempel pada kotak susu tersebut, Ryujin dan Donghyuk langsung berebut sepucuk kertas kecil tersebut.

"BANGSAT!"

Mereka mengumpat bersamaan kemudian menatapmu tidak percaya. Yah... baiklah... kamu akan melalui sidang panjang sehabis ini.

.
.
.

Hai tim bucin, jangan lupa vote hehehe

You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang