32. Kim Jinhwan's Mind

432 96 28
                                    

Jinhwan mengikuti garis pada pinggiran cangkir kopi yang masih mengepulkan asap. Sesekali ia menatap keluar jendela, malam begitu damai bahkan bintang berpijar dengan apiknya. Seperti hari biasa, cafenya pun hari ini juga ramai. Para pegawai berlalu lalang memberikan pesanan, di setiap sudut ruangan terdengar tawa riang dari sekelompok mahasiswa yang membunuh waktu sebelum kembali ke rumah mereka masing-masing untuk libur panjang.

Semua nampak ceria, tapi tidak dengan Kim Jinhwan. Ia memikirkanmu yang belum sempat ia temui kembali sejak permintaan maafnya dua minggu yang lalu. Jinhwan mengerti karena kamu harus melalui ujian akhir semester, pun Jinhwan hanya mengirim pesan penyemangat untukmu. Sebagaimana dirimu juga membalas dengan ucapan terimakasih.

Jinhwan rindu sampai rasanya ingin mati, ia perlu melihat senyuman di wajahmu untuk menjadi obat rindunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinhwan rindu sampai rasanya ingin mati, ia perlu melihat senyuman di wajahmu untuk menjadi obat rindunya. Matamu yang membentuk bulan sabit membuat Jinhwan ingin terus menerus membuatmu tersenyum. Tapi apa daya, beberapa jam yang lalu, saat Jinhwan bertanya dimana posisimu, kamu berkata bahwa kamu sedang ada di Jogja. Sebuah kota terkenal yang ada di tengah pulau Jawa.

Jauh. Jinhwan tidak mungkin segila itu untuk menyusulmu karena ia mengerti bahwa kamu membutuhkan waktu untuk liburan setelah pekan ujianmu.

Jinhwan menghembuskan nafasnya kemudian menyandarkan punggung pada kursi, ia memutuskan untuk membuka handphone dan memilih ikon burung berwarna biru, Twitter. Jinhwan melenggangkan jemarinya, timeline berisi berita terbaru, ramalan cuaca, kucing, anjing, beberapa aktifitas dan cuitan teman-temannya. Kemudian jemarinya berhenti pada satu potingan dari Jung Chanwoo.

Jinhwan tersenyum, rupanya sang adik yang sedang menjalankan tugas ke Jogja berhasil ditemani oleh calon pacarnya, atau mungkin calon istrinya? Jinhwan sendiri tidak tau persis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinhwan tersenyum, rupanya sang adik yang sedang menjalankan tugas ke Jogja berhasil ditemani oleh calon pacarnya, atau mungkin calon istrinya? Jinhwan sendiri tidak tau persis.

"Wah... gila ini bocah." Jinhwan bergumam senang, ia nyentuh foto yang diposting kemudian membesarkan objek foto pada wajah sang gadis.

Alis Jinhwan seketika mengerut, ia mengamati struktur wajahmu, bentuk hidungmu dari samping, bulu matamu, juga senyummu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alis Jinhwan seketika mengerut, ia mengamati struktur wajahmu, bentuk hidungmu dari samping, bulu matamu, juga senyummu. Jinhwan bahkan sudah mendekatkan layar handphone ke wajahnya untuk memastikan apa yang ada di benaknya saat ini. Rambut panjang dengan paduan tubuh yang tidak terlalu kurus maupun gemuk, Jinhwan mengerucutkan bibirnya berfikir, masih berusaha untuk memastikan.

"Waaahhh... cantik juga gebetan adek gue." Jinhwan kembali tersenyum kemudian membuka laman chat pribadi antara ia dan Chanwoo.

Jinhwan Kim.
Dimane lu?

Jung Chanwoo
Jogja. Lupa ente?

Jinhwan Kim.
Ya gue tau.
Maksudnya, lu dimananya, rojali?

Jung Chanwoo
Otw Raminten, ndes!
Gebetan gue ngambek
Gara-gara gue jailin ke rumah hantu.

Jinhwan Kim.
Mam? Pus.
HAHAHA. Makannya jangan maksa.
Eh gebetan gue juga lagi di Jogja loh.

Jung Chanwoo
Oh iya?
Kenapa lu ngga ikut?
Bisa double date lah

Jinhwan Kim.
Gile aja.
Gue kemarin habis bikin masalah,
Masa ngajak double date.
Lagian kayanya dia sama keluarga.
Gue ga enak kalo ikut.

Jung Chanwoo
Mam? Pus. HAHAHAH
Yaudah gue mau ngerayu nyonya dulu.
Dadah jomblo...
Bentar lagi gue ga jomblo. Hehe

Jinhwan Kim.
Sialan.

Jinhwan tersenyum melihat percakapannya dengan sang adik. Setidaknya bertukar kabar dengan Chanwoo membuat moodnya menjadi lebih baik bukan?

Sejenak Jinhwan membuka gallery handphonenya kemudian melihat fotomu dalam diam. Jemarinya menyentuh permukaan layar handphone, ia merindukanmu. Sangat.

Ting tong!

"Selamat datang!" Jinhwan segera bangkit saat pelanggan memasuki cafe. Baiklah, ia harus kembali bekerja, mengumpulkan uang untuk tabungannya. Mungkin memberikan kado untukmu setelah pulang dari Jogja akan membuatmu terkesan bukan?

.
.
.

Jadi gimana nih Jinan :(

You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang