17. Talking About Days

255 37 1
                                    

"Gimana kamu dua hari ini?" Chanwoo membuka obrolan saat kalian sudah duduk di atas karpet yang tergelar rapih di depan TV. Kamu masih sibuk mengeringkan rambut dengan hair dryer sedangkan Chanwoo sibuk membuka ice cream, martabak asin dan martabak manis yang ia bawa. Jangan lupakan dua cup Chatime MilkyWay.

"Kelas sama Pak June. Terus habis itu yaudah main sama temen-temen. Biasa aja sih Kak." Kamu berkata pelan sambil menyisir rambut, sedangkan Chanwoo mengangguk mengerti.

"Kamu ngga pengen ikut BEM? atau himpunan?" Chanwoo bertanya kembali, kini tangannya sudah memasukkan sedotan ke cup Chatime kalian berdua. Kamu menggeleng ragu kemudian menatap pada TV dengan pandangan kosong.

"Jujur... aku ngga tau. Pengen ikut, tapi aku bukan anak yang suka banget sama keramaian, dan ada waktu aku juga pengen sendirian. Jadi... ngga tau hehe." Ucapmu terkekeh, Chanwoo tersenyum kemudian mengambil alih hairdyer dari tanganmu, dengan telaten ia menggantikan peranmu untuk mengeringkan rambut, membuat pipimu perlahan bersemu merah. Malu.

"Ikut kalau kamu pengen ikut, asal jaga kesehatan, ikut organisasi itu bakal sibuk banget, takutnya nanti kamu keteteran. Atau kalau kamu bisa nyeimbangin sih ngga papa. Syukur-syukur kamu bisa KKN di semester 5, terus skripsi semester enam, bisa aja tuh semester 7 kamu udah wisuda. Kamu pinter kok, pasti bisa." Chanwoo menuturkan dengan sabar, kamu berfikir sejenak kemudian mengangguk, memang yang lebih penting akademismu dulu bukan? Soal organisasi bisa dipikirkan belakangan.

Chanwoo tersenyum saat rambutmu sudah benar-benar kering, kemudian kamu membereskan peralatan rambutmu. Saat kamu kembali, Chanwoo dengan pipi yang mengembang lucu sedang memakan martabak yang ia bawa, kamu terkekeh pelan mendudukkan diri di samping Chanwoo.

Kamu tersenyum mengamati Chanwoo saat sebuah bekas coklat berada di sudut bibir lelaki itu. Akhirnya tanganmu terulur untuk menghapus jejak tersebut membuat Chanwoo mau tidak mau merasakan jemarimu berada di atas bibirnya. Chanwoo terdiam, ia menatapmu melotot dengan debaran jantung yang berlomba cepat bukan main.

"Uhuk!" Chanwoo tersedak, kamu panik kemudian cepat-cepat berlari untuk mengambil air putih dari kulkas. Chanwoo langsung meneguk habis cairan bening itu. Kalian berdua saling menatap kemudian sama-sama tertawa satu sama lain, Chanwoo bahkan tidak menyangka jika ia bisa tersedak begitu keras hanya karena jemarimu yang menyentuh bibirnya.

"Kak, kamu lucu banget sih hahaha!" Kamu berucap tidak tahan, Chanwoo malu kemudian menggaruk belakang telinganya.

"Ih Anin, aku malu! Kamu jangan ketawa dong." Chanwoo memohon, menarik tanganmu kearahnya agar bisa memeluk tubuh kecilmu, akhirnya kamu mengalah kemudian berusaha sebisa mungkin untuk tidak tertawa. Chanwoo yang gemas kemudian mencubit kedua pipimu sebelum kembali menenggelamkan tubuhmu dalam pelukannya.

Damai. Itu yang kamu rasakan saat ini, begitu juga dengan Chanwoo. Entah mengapa saat ada Chanwoo di sampingmu, kamu merasa lengkap, merasa utuh dan terlindungi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang