34. Drunk Anin

566 121 68
                                    

"Aku bisa jalan sendiri..." kamu bergumam pelan saat Chanwoo berusaha untuk memegangi kedua pundakmu dari belakang. Akhirnya kamu melawan kemudian berjalan sesuka hati. Kamu berjalan mengikuti instingmu kemudian terhenti saat di depanmu terdapat tiang listrik.

"Jung Chanwoo... aku kan udah bilang minggir! Aku bisa jalan sendiri huh!" Kamu marah pada tiang tersebut, Chanwoo yang ada di belakangmu langsung tertawa geli kemudian menggeser tubuhmu agar kembali berjalan. Tingkahmu benar-benar menggemaskan! Alih-alih kesal, justru Chanwoo makin suka melihatmu, seperti sebuah hadiah yang menawarkan sejuta bonus di dalamnya.

"Anin... aku gandeng ya? Nanti kamu nabrak loh." Chanwoo kembali berusaha meraih tanganmu kemudian kamu meronta. Kamu berusaha untuk membuka matamu yang sekarang terasa begitu berat.

"Enak aja! Aㅡ aku bisa jalan sendiri. Nih nih liat ya... nih jalanku lurus!" Tanganmu terulur kedepan, berjalan mengikuti arah tanganmu. Namun alih-alih lurus, kamu malah memutar balik tubuhmu hingga melangkah ke arah yang berlawanan sampai menabrak tubuh Chanwoo yang sedari tadi mengawasimu dari belakang.

Chanwoo tertawa kemudian menangkap tubuhmu dalam pelukannya, menjaga agar kamu tidak jatuh ke tanah. Kamu menunduk, menyandarkan jidatmu pada dada bidang Chanwoo. Sedangkan lelaki itu masih setia memelukmu, menunggu tingkah aneh selanjutnya yang akan kamu tunjukkan.

Akhirnya dengan sekuat tenaga, kamu mendongakkan kepala, menatap Chanwoo yang begitu tampan dan teduh melihatmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya dengan sekuat tenaga, kamu mendongakkan kepala, menatap Chanwoo yang begitu tampan dan teduh melihatmu.

"Eh Pak Chanwoo! Ngapain disini, Pak? Bapak harusnya ngajar!" Kamu bergumam lucu sambil menyentuhkan ujung jemarimu ke pucuk hidung Chanwoo. Chanwoo terkekeh meraih tanganmu kemudian menggenggamnya, sedangkan sebelah tangannya menarik pinggangmu mendekat agar kamu tidak jatuh.

"Bapaakk... bapak tu ganteng. Tapi galak! Banget uh..." kamu bergumam masih menatap sayu pada Chanwoo, sedangkan lelaki itu masih setia tersenyum padamu.

"Oh iya aku galak? Tapi ganteng kan?" Chanwoo menggodamu, kemudian kamu tersenyum singkat.

"Banget! Parah banget bikin aku suka sama Bapak! Tapi Pak Chanwoo ngejengkelin banget, masa aku selalu dikasih tugas tambahan. Hueee..." kamu menangis membuat Chanwoo panik, bahkan beberapa orang sudah melihat kalian berdua, membuat Chanwoo mau tidak mau tersenyum kikuk menyapa orang-orang.

Secara tiba-tiba, kamu melingkarkan kedua tanganmu pada leher Chanwoo, mendekatkan wajahmu pada wajahnya. Chanwoo bisa mencium lekat bau alkohol dari bibirmu yang nyaris bersentuhan dengan bibirnya.

"Tapi Anin suka sama Bapak. Anin suka deg-degan, denger ngga?! Nih... keras banget deg-degannya Anin, denger ngga?" Anin menunjuk dadanya sendiri, tanpa perintah pun, Chanwoo sudah mendengar irama teratur yang cepat tersebut. Tapi masalahnya, kesehatan jantung Jung Chanwoo juga sedang diuji saat ini. Jarak antara kamu dan Chanwoo begitu tipis membuat lelaki itu ingin sekali menyatukan kedua bibir kalian. Belum lagi kenyataan bahwa kamu menyukai Chanwoo, senang bukan main, Chanwoo sekarang tau bahwa ia tidak bertepuk sebelah tangan.

You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang