69. Fall in Love Again

456 103 25
                                    

Kamu menutup pintu perlahan kemudian tersenyum pelan, kamu menetralkan ekspresimu kembali sebelum membalik badan karena kamu tau persis, semua teman satu kelompokmu sedang mengerjakan LRK di ruang tamu rumah Bu Carik.

"Udah dapet semuanya?" Mark yang pertama kali membuka suara, sedangkan semua orang masih sibuk dalam posisinya. Ruangan terlihat begitu berantakan dengan banyak kertas bertebaran. Bahkan baik Seulgi dan Doyeon menguncir tinggi-tinggi rambut mereka secara asal agar tidak mengganggu pengelihatan.

"Hah? Mmm... udah nih." Akhirnya kamu melangkahkan kaki dan mengambil tempat duduk di sebelah Mark, Doyong juga ada di sebelahmu, hanya saja lelaki itu sedang sibuk mengetik LRKnya. Atau mungkin lebih tepatnya mengalihkan pikiran?

Kamu membantu Mark untuk mengerjakan LRKnya, kemudian memberikan bagian-bagian penting untuk dimasukkan kedalam laporannya tersebut. Setelah sekiranya cukup, kamu mengambil macbookmu yang sedari tadi dipegang oleh Doyeon untuk mengerjakan LRKmu, nampaknya besok kamu harus memberikan makanan untuk bentuk terimakasih.

"Itu tadi udah ke bagian isi tapi baru separo, lu tinggal nambahin sama bikin kesimpulan, terus LRK kelompoknya tinggal kesimpulan sama tabel. Tadi Doyoung sama Mark bantu ngerjain juga." Doyeon menerangkan, kamu mengangguk mengerti.

"Punya lu gue kerjain sini? Gue ga enak banget." Kamu berusaha untuk mengambil alih macbook Doyeon, namun gadis itu segera menggeleng merebut macbooknya kembali kemudian menyuruhmu untuk segera mengerjakan lanjutannya.

"Mark, Doyoung makasih ya udah dibantu. Harusnya LRK kelompok, gue yang bikin." Kamu berucap tidak enak.

"Alah selow aja sih, seengganya kita disini 42 hari saling bantu. Jauh dari rumah, tugas banyak, tuntutan masyarakatnya banyak, dosennya rese, kalo kita ngga saling bantu bisa bubar semua nilainya." Benar kata Mark, jika tidak begitu, kalian tidak akan bisa lulus. Sedangkan Doyoung lebih memilih untuk diam, dalam kepalanya berkecamuk memikirkanmu dan Chanwoo.

Iya, dia melihat kalian, ia melihat dengan jelas bagaimana Chanwoo menatapmu memuja dan yang pasti juga kamu tersenyum, senyum yang begitu manis yang tidak pernah kamu tunjukkan ke siapapun selama Doyoung bertemu denganmu. Lalu yang paling parah adalah saat Chanwoo menggenggam tanganmu. Doyoung tidak suka, kenapa begini?

"Doyoung udah makan?" Kamu memastikan keadaan Doyoung karena sedari tadi ia diam tidak merespon apapun, Doyoung menatapmu kemudian mengangguk, tersenyum sebisa mungkin.

"Kamu laper?" Doyoung balik bertanya karena meskipun ia kesal, ia khawatir denganmu. Kamu tersenyum singkat kemudian menggeleng.

"Ngga papa, aku takut kamu sakit soalnya kamu diem dari tadi." Ucapmu apa adanya kemudian lebih memilih untuk menenggelamkan diri pada LRK, sedangkan Doyoung termenung. Hatinya bergetar,

"Anin khawatirin gue?" Ia membatin namun segera menggelengkan kepalanya untuk mengalihkan pikiran.

Kamu yang di sebelahnya tentu tidak sadar, jemarimu masih bergerak apik mengetik laporan. Setidaknya kamu harus menyelesaikan semua ini sebelum pukul 12 malam agar segera tidur, karena Chanwoo meminta Kordes dan Sekdes untuk mengumpulkan laporan pukul 8 pagi di kecamatan besok.

"Kalau misal ada jalan, aku pasti bakal langsung lari ke kamu."

Tiba-tiba kalimat Chanwoo bergema di kepalamu, kamu langsung menghentikan jemarimu kemudian tersenyum tanpa sadar. Apakah itu artinya ada harapan untuk kembali membangun hubungan kalian? Itu artinya Chanwoo masih mencintaimu bukan? Jadi selama ini bukan hanya kamu yang menjadi pihak yang masih mencintai.

Kamu tersenyum tersipu, persis seperti gadis yang baru saja kasmaran untuk pertama kali. Doyoung yang duduk di sebelahmu menyadarinya, ia mengamati senyumanmu yang penuh arti, bahkan kamu juga ikut menggigit bibir bawahmu. Kamu terlihat begitu cantik, begitulah di mata Doyoung, namun Doyoung tau persis senyuman itu bukan untuknya.

"Hayo lu berdua?! Anin senyum-senyum karena Doyoung kan?! Doyoung juga ngeliatin Anin! Kalian udah jadian kan?! Ngaku gak!" Seulgi mengagetkanmu dan Doyoung, Mark sontak tertawa bersama Doyeon ikut mengompori, kamu tentu saja salah tingkah. Doyoung juga membelalakkan matanya terkejut.

"Hah apaan? Engga kok!" Kamu mengelak sambil menggeleng, Seulgi masih terus menatapmu nakal. Doyoung kemudian pura-pira tertawa untuk mencairkan suasana.

"Hahaha! Engga anjir. Kita enggㅡ belum pacaran." Doyoung meralat kalimatnya membuat teman sekelompokmu bersorak ramai, sedangkan kamu langsung menatap Doyoung meminta penjelasan. Lelaki itu hanya tersenyum kemudian memberikan satu teh hangat yang sebenarnya sudah ia bersiapkan padamu.

Kamu menerima dengan bingung, namun Doyoung tetap menjaga senyumannya.

"Di minum ya? Kamu pasti tadi kedinginan kan dari luar?" Doyoung kemudian mengacak rambutmu gemas, tentu saja Mark makin heboh. Sedangkan kamu hanya bisa mematung diam.

Jadi ini Doyoung serius suka sama gue? Kamu membatin masih tidak bisa percaya. Apa yang harus kamu lakukan sekarang?

You're my Totemism • Chanwoo iKON✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang